17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 5<br />

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

(a) DBH SDA Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp33,5 triliun termasuk kurang bayar DBH<br />

SDA Minyak Bumi sebesar Rp357,5 miliar; (b) DBH SDA Pertambangan Umum sebesar Rp18,0<br />

triliun termasuk kurang bayar DBH SDA Pertambangan Umum sebesar Rp956,1 miliar; (c) DBH<br />

SDA Kehutanan sebesar Rp2,5 triliun termasuk kurang bayar DBH SDA Kehutanan sebesar<br />

Rp47,0 miliar; (d) DBH SDA Perikanan sebesar Rp200,0 miliar; dan (e) DBH SDA Panas Bumi<br />

sebesar Rp413,4 miliar termasuk kurang bayar DBH SDA Panas Bumi sebesar Rp3,4 miliar.<br />

5.4.1.1.2 Dana Alokasi Umum<br />

DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan<br />

pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka<br />

pelaksanaan desentralisasi. Besaran DAU Nasional ditetapkan dalam APBN yaitu sekurangkurangnya<br />

26 persen dari PDN neto. Kebijakan PDN neto senantiasa mempertimbangkan<br />

unsur-unsur pengurang PDN dengan tetap menjaga peningkatan riil alokasi DAU setiap tahun.<br />

Kebijakan alokasi DAU ke daerah dilakukan dengan menggunakan formula yang didasarkan<br />

pada data dasar perhitungan DAU. Penggunaan formula tersebut mengalami perubahan<br />

sejak diberlakukannya secara efektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Peraturan<br />

Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 pada tahun 2006, yaitu pada penyempurnaan komponen<br />

alokasi minimum (AM) dan kesenjangan fiskal (KF). Sebelum tahun 2006, formula DAU terbagi<br />

menjadi dua komponen utama, yaitu AM dan alokasi DAU berdasarkan KF. AM dihitung<br />

berdasarkan komponen lumpsum dan proporsional belanja pegawai. Selanjutnya, sejak tahun<br />

2006, komponen AM dan KF tersebut disempurnakan menjadi alokasi dasar (AD) dan celah<br />

fiskal (CF). Alokasi DAU berdasarkan CF tersebut merupakan komponen ekualisasi kemampuan<br />

keuangan antardaerah, yang merupakan selisih kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal masingmasing<br />

daerah. Penyempurnaan telah dilakukan pada penjumlahan dua komponennya, yaitu<br />

AD dan CF sebagaimana tercantum dalam pasal 45 PP Nomor 55 tahun 2005 : (1) daerah yang<br />

memiliki nilai celah fiskal lebih besar dari 0 (nol), menerima DAU sebesar alokasi dasar ditambah<br />

celah fiskal; (2) daerah yang memiliki nilai celah fiskal sama dengan 0 (nol), menerima DAU<br />

sebesar alokasi dasar; (3) daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut<br />

lebih kecil dari alokasi dasar, menerima DAU sebesar alokasi dasar setelah diperhitungkan nilai<br />

celah fiskal; (4) daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut sama<br />

atau lebih besar dari alokasi dasar, tidak menerima DAU.<br />

Besaran DAU yang didistribusikan kepada provinsi dan kabupaten/kota dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>,<br />

berdasarkan pada:<br />

1. Alokasi Dasar (AD), yang dihitung atas dasar jumlah gaji PNSD, antara lain meliputi<br />

gaji pokok ditambah dengan tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan sesuai dengan<br />

peraturan penggajian pegawai negeri sipil serta mempertimbangkan kebijakan-kebijakan<br />

terkait penggajian dan pengangkatan CPNSD; dan<br />

2. Celah fiskal (CF), yaitu selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal.<br />

Kebutuhan Fiskal tercermin dari variabel jumlah penduduk, luas wilayah (meliputi luas<br />

wilayah darat dan luas wilayah perairan/laut), indeks kemahalan konstruksi, indeks<br />

pembangunan manusia, dan PDRB per kapita. Kapasitas Fiskal diwakili oleh variabel<br />

PAD, DBH Pajak, DBH CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau), dan DBH SDA<br />

(tidak termasuk DBH SDA Dana Reboisasi).<br />

5-26<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!