17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

dan 30 persen untuk kabupaten/kota lainnya. Berbeda dengan DBH Pajak yang bersifat block<br />

grant, DBH CHT bersifat specific grant, yakni digunakan untuk mendanai (a) peningkatan<br />

kualitas bahan baku; (b) pembinaan industri; (c) pembinaan lingkungan sosial; (d) sosialisasi<br />

ketentuan di bidang cukai; dan/atau (e) pemberantasan barang kena cukai ilegal.<br />

Berdasarkan pada rencana penerimaan perpajakan yang dibagihasilkan dan memperhatikan<br />

ketentuan-ketentuan mengenai DBH Pajak termasuk cukai hasil tembakau, dalam <strong>RAPBN</strong> TA<br />

<strong>2014</strong> alokasi DBH Pajak direncanakan mencapai Rp52,7 triliun (0,5 persen terhadap PDB),<br />

atau naik Rp3,0 triliun (6,0 persen) jika dibandingkan dengan alokasi DBH Pajak dalam<br />

APBNP tahun 2013 sebesar Rp49,8 triliun. Alokasi DBH Pajak dalam <strong>RAPBN</strong> TA <strong>2014</strong> tersebut<br />

terdiri atas (a) DBH PPh sebesar Rp26,6 triliun termasuk kurang bayar DBH PPh sebesar<br />

Rp877,9 miliar; (b) DBH PBB sebesar Rp24,0 triliun, termasuk kurang bayar DBH PBB sebesar<br />

Rp6,2 miliar, dan (c) DBH CHT sebesar Rp2,2 triliun.<br />

5.4.1.1.1.2 DBH Sumber Daya Alam<br />

DBH yang bersumber dari sumber daya alam (SDA) terdiri atas DBH SDA pertambangan<br />

minyak bumi, pertambangan gas bumi, kehutanan, pertambangan umum, perikanan, serta<br />

Pertambangan Panas Bumi. Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 huruf e dan huruf f dan Pasal<br />

106 ayat (1) UU Nomor 33 Tahun 2004, mulai tahun 2009 alokasi untuk daerah dari bagi<br />

hasil minyak bumi dan gas bumi ditetapkan masing-masing 15,5 persen dan 30,5 persen dari<br />

penerimaannya setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya. Porsi sebesar 0,5<br />

persen dari DBH SDA Migas tersebut diarahkan sebagai tambahan anggaran pendidikan dasar<br />

dan sekaligus diperhitungkan sebagai bagian dari alokasi minimum 20 persen untuk anggaran<br />

pendidikan dalam APBN. Porsi 0,5 persen dari DBH SDA Migas tersebut dikecualikan bagi<br />

daerah provinsi dan kabupaten/kota yang mengikuti ketentuan undang-undang otonomi khusus<br />

yang telah diatur tersendiri.<br />

Dalam rangka melaksanakan amanat UU Nomor 21 Tahun 2001 sebagaimana diubah dengan<br />

UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang Otonomi Khusus Papua dan UU Nomor 11 Tahun 2006<br />

tentang Pemerintahan Aceh, dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> dialokasikan tambahan DBH SDA Migas untuk<br />

Provinsi Papua Barat dan Provinsi Aceh. Adapun rincian tambahan tersebut adalah minyak<br />

bumi sebesar 55 persen dan gas bumi sebesar 40 persen sehingga proporsi migas untuk kedua<br />

daerah tersebut masing-masing menjadi 70 persen.<br />

Selanjutnya, guna memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Peraturan<br />

Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005, bagian daerah dari SDA Pertambangan Umum, Kehutanan,<br />

Panas Bumi, dan Perikanan ditetapkan sebesar 80 persen dari penerimaannya. Penetapan alokasi<br />

DBH SDA dimulai dengan perkiraan alokasi yang dihitung berdasarkan rencana penerimaan<br />

yang ditetapkan dalam APBN. Dalam rangka pelaksanaan penyalurannya, perhitungan DBH<br />

SDA atas realisasi penerimaan tahun anggaran berjalan, secara triwulanan dilakukan mekanisme<br />

rekonsiliasi data antarinstansi pusat terkait serta antara pusat dan daerah penghasil.<br />

Berdasarkan rencana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari SDA Minyak Bumi<br />

dan Gas Bumi, Pertambangan Umum, Kehutanan, Panas Bumi, dan Perikanan, serta dengan<br />

memperhatikan ketentuan pembagian DBH SDA tersebut, maka dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>,<br />

alokasi DBH SDA direncanakan sebesar Rp54,7 triliun (0,5 persen dari PDB). Pagu alokasi DBH<br />

SDA tersebut lebih tinggi 3,3 persen jika dibandingkan dengan alokasi DBH SDA pada APBNP<br />

2013 sebesar Rp52,9 triliun. Alokasi DBH SDA dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> tersebut terdiri atas<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!