17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

program/kegiatan yang telah ditetapkan sebagai prioritas dalam pembangunan nasional.<br />

Kebijakan anggaran Transfer ke Daerah dalam tahun <strong>2014</strong> diarahkan untuk mendukung<br />

kesinambungan pembangunan di daerah dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program/<br />

kegiatan yang menjadi prioritas daerah berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang<br />

telah ditetapkan untuk masing-masing bidang. Secara rinci tujuan dari alokasi anggaran Transfer<br />

ke Daerah dalam tahun <strong>2014</strong> adalah untuk:<br />

1. Meningkatkan kapasitas fiskal daerah serta mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat<br />

dan daerah, serta antardaerah;<br />

2. Meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan waktu pengalokasian dan<br />

penyaluran anggaran Transfer ke Daerah;<br />

3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah dan mengurangi kesenjangan pelayanan<br />

publik antardaerah;<br />

4. Mendukung kesinambungan fiskal nasional;<br />

5. Meningkatkan sinkronisasi antara rencana pembangunan nasional dengan pembangunan<br />

daerah;<br />

6. Meningkatkan perhatian terhadap pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan<br />

terdepan; dan<br />

7. Meningkatkan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap jenis dana transfer tertentu<br />

guna meningkatkan kualitas belanja daerah.<br />

Guna mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut, dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> anggaran Transfer ke<br />

Daerah direncanakan sebesar Rp586,4 triliun (5,7 persen dari PDB), yang dirinci 82,2 persen<br />

berupa Dana Perimbangan dan 17,8 persen berupa Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian.<br />

Pagu alokasi anggaran Transfer ke Daerah tersebut meningkat 10,8 persen jika dibandingkan<br />

dengan pagu dalam APBNP 2013 sebesar Rp529,4 triliun.<br />

5.4.1.1 Dana Perimbangan<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>, alokasi Dana Perimbangan direncanakan sebesar Rp481,8 triliun<br />

(4,6 persen dari PDB), yang terdiri atas 22,3 persen berupa DBH, 70,9 persen berupa DAU, dan<br />

6,8 persen berupa DAK. Pagu alokasi Dana Perimbangan tersebut meningkat 8,1 persen jika<br />

dibandingkan dengan pagu Dana Perimbangan dalam APBNP 2013 sebesar Rp445,5 triliun.<br />

5.4.1.1.1 Dana Bagi Hasil<br />

DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN, yang dialokasikan kepada daerah<br />

berdasarkan persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan<br />

desentralisasi. Kebijakan pelaksanaan alokasi DBH tahun <strong>2014</strong> mengacu pada ketentuanketentuan<br />

yang diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2004, UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang<br />

Pemerintahan Aceh, UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2008<br />

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi<br />

Provinsi Papua menjadi undang-undang, dan UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan<br />

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, serta PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang<br />

Dana Perimbangan.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!