17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

Rp21,0 triliun (0,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 2010. Alokasi DAK kembali meningkat<br />

menjadi Rp25,9 triliun (0,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 2012 dan Rp 31,7 triliun<br />

(0,3 persen terhadap PDB) dalam tahun 2013. Peningkatan DAK tersebut antara lain berkaitan<br />

dengan (1) bertambahnya bidang yang didanai DAK, (2) bertambahnya daerah otonom baru,<br />

(3) adanya pengalihan sebagian anggaran kementerian negara/lembaga yang sebelumnya<br />

digunakan untuk mendanai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah menjadi<br />

DAK, dan (4) adanya DAK tambahan untuk 183 daerah yang termasuk kategori daerah tertinggal.<br />

Terkait dengan bidang yang didanai DAK, jumlahnya telah bertambah dari 11 bidang pada<br />

tahun 2008, menjadi 13 bidang pada tahun 2009, 14 bidang pada tahun 2010, dan menjadi<br />

19 bidang mulai tahun 2011. Bidang yang didanai DAK dalam tahun 2013 adalah pendidikan,<br />

kesehatan, infrastruktur jalan, infrastruktur irigasi, infrastruktur prasarana pemerintah<br />

daerah, kelautan dan perikanan, pertanian, lingkungan hidup, keluarga berencana, kehutanan,<br />

perdagangan, prasarana perdesaan, air minum, sanitasi, energi pedesaan, perumahan dan<br />

permukiman, keselamatan transportasi darat, transportasi pedesaan, dan sarana dan prasarana<br />

kawasan perbatasan. Sejalan dengan pertambahan bidang DAK, jumlah daerah penerima DAK<br />

juga bertambah signifikan dari tahun ke tahun, yakni dari 476 daerah tahun 2008 menjadi<br />

518 daerah pada tahun 2013.<br />

Dalam tahun 2012 dan 2013, 5 daerah yang mendapatkan alokasi DAK terbesar secara<br />

berurutan adalah daerahdaerah<br />

se- Provinsi Papua,<br />

DANA ALOKASI KHUSUS SE-PROVINSI DI INDONESIA,<br />

GRAFIK 5.5<br />

TAHUN 2012-2013*)<br />

Provinsi Jawa Timur,<br />

3.500<br />

Provinsi Jawa Tengah,<br />

2012<br />

3.000<br />

2013<br />

Provinsi Jawa Barat, dan<br />

2.500<br />

Provinsi Sumatera Utara.<br />

2.000<br />

Sementara itu, 5 daerah<br />

1.500<br />

yang mendapatkan alokasi<br />

1.000<br />

terkecil secara berurutan<br />

adalah daerah-daerah<br />

500<br />

di Provinsi DKI Jakarta,<br />

0<br />

Provinsi DI Yogyakarta,<br />

Provinsi Kepulauan Riau,<br />

Provinsi Riau, dan Provinsi *) Ak umulasi Jumlah Dana yang dialokasikan untuk Pemerintah Provinsi dan<br />

Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi bersangkutan<br />

Gorontalo. Alokasi DAK Sumber: Kementerian Keuangan<br />

tahun 2012 dan 2013 untuk<br />

daerah per wilayah provinsi disajikan Grafik 5.5.<br />

miliar rupiah<br />

DKI Jk t<br />

DIY<br />

Kepri<br />

Riau<br />

Babel<br />

Gorontalo<br />

Bali<br />

Sejalan dengan peningkatan pagu alokasi DAU nasional dan perubahan komponen dalam<br />

Dana Penyesuaian, secara nominal jumlah alokasi Dana Otsus dan Penyesuaian dalam periode<br />

tahun 2008-2013 juga mengalami perubahan yang signifikan. Dalam tahun 2008, jumlah Dana<br />

Otsus dan Penyesuaian mencapai Rp13,7 triliun (0,3 persen dari PDB) dan dalam tahun 2013<br />

jumlahnya menjadi Rp83,8 triliun (0,9 persen dari PDB). Perkembangan alokasi Dana Otsus<br />

dan Penyesuaian disajikan pada Grafik 5.6.<br />

Sulbar<br />

Kaltim<br />

Jambi<br />

Kalsel<br />

Banten<br />

Bengkulu<br />

Kalteng<br />

Malut<br />

Maluku<br />

NTB<br />

Sulteng<br />

Sulut<br />

Papua Barat<br />

Sultra<br />

Sumsel<br />

Lampung<br />

Sumbar<br />

Aceh<br />

Kalbar<br />

Sulsel<br />

NTT<br />

Sumut<br />

Jabar<br />

Jateng<br />

Jatim<br />

Papua<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!