17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

Transfer ke daerah yang bersifat block grant, yang mengalami peningkatan yang cukup<br />

besar adalah DAU, yakni meningkat dari Rp179,5 triliun (3,6 persen dari PDB) dalam tahun<br />

2008 menjadi Rp311,1 triliun (3,4 persen dari PDB) tahun 2013. Peningkatan DAU tersebut<br />

dipengaruhi oleh meningkatnya Penerimaan Dalam Negeri (PDN) dan meningkatnya rasio<br />

alokasi DAU terhadap PDN menjadi 26 persen. Sejalan dengan meningkatnya pagu alokasi<br />

DAU nasional, pembagian DAU per daerah sebagian besar juga menunjukkan peningkatan,<br />

meskipun angka peningkatannya relatif berbeda antardaerah. Dalam tahun 2012 dan 2013,<br />

5 daerah yang mendapatkan alokasi DAU terbesar secara berurut adalah daerah-daerah<br />

se-Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Utara,<br />

dan Provinsi Papua. Sementara 5 daerah yang mendapat alokasi DAU terkecil secara berurut<br />

adalah daerah-daerah se-Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Gorontalo,<br />

Provinsi Sulawesi Barat, dan Provinsi Bangka Belitung. Perkembangan Dana Alokasi Umum<br />

se-Provinsi di Indonesia tahun 2012-2013 disajikan pada Grafik 5.2.<br />

35.000<br />

GRAFIK 5.2<br />

DANA ALOKASI UMUM SE-PROVINSI DI INDONESIA<br />

TAHUN 2012-2013 *)<br />

30.000<br />

2012<br />

2013<br />

25.000<br />

miliar rupiah<br />

20.000<br />

15.000<br />

10.000<br />

5.000<br />

0<br />

*) Akumulasi Jumlah Dana yang dialokasikan untuk pemerintah Provinsi<br />

dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bersangkutan<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

Selain DAU, Transfer ke Daerah lainnya yang bersifat block grant yang juga terus meningkat<br />

alokasinya adalah DBH. Secara nominal, DBH meningkat dari Rp78,4 triliun (1,6 persen<br />

dari PDB) dalam tahun 2008 menjadi Rp102,7 triliun (1,1 persen dari PDB) dalam tahun<br />

2013. Peningkatan tersebut terkait dengan meningkatnya realisasi penerimaan negara<br />

yang dibagihasilkan, baik dari sektor perpajakan maupun dari sumber daya alam. Dalam<br />

tahun anggaran 2013, realisasi penyaluran DBH sampai dengan akhir semester I mencapai<br />

Rp37,6 triliun atau 36,6 persen dari pagu yang ditetapkan dalam APBNP yaitu sebesar<br />

Rp102,7 triliun. Realisasi DBH tersebut terdiri dari DBH Pajak Rp19,2 triliun (38,6 persen dari<br />

pagu alokasi) dan DBH SDA sebesar Rp18,4 triliun (34,7 persen dari pagu alokasi).<br />

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2004, penerimaan negara<br />

dari perpajakan dan sumber daya alam dibagihasilkan ke daerah berdasarkan prinsip daerah<br />

penghasil (by origin) dan sebagian untuk pemeratan, serta besarnya disesuaikan dengan realisasi<br />

penerimaan negara (by revenue). Pada tahun 2012 dan 2013, DBH pajak terbesar dialokasikan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!