17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

Bab 5<br />

untuk provinsi dan kabupaten/kota dalam APBN, yakni sekurang-kurangnya 26 persen<br />

dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN) neto. Proporsi DAU untuk provinsi dan kabupaten/<br />

kota dihitung berdasarkan perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi<br />

kewenangan provinsi dan kabupaten/kota. Sesuai UU Nomor 33 Tahun 2004, proporsi DAU<br />

untuk provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan dengan imbangan 10 persen untuk provinsi dan<br />

90 persen untuk kabupaten/kota.<br />

Selanjutnya, DAK dialokasikan untuk membantu daerah dalam mendanai program/ kegiatan<br />

yang menjadi kewenangan daerah dan menjadi prioritas nasional. Tujuannya agar daerah dapat<br />

menyediakan infrastruktur sarana dan prasarana pelayanan publik secara memadai dalam<br />

rangka mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimum masing-masing bidang. Alokasi<br />

DAK ke daerah penerima dilakukan berdasarkan tiga kriteria, yakni: 1) Kriteria Umum, yang<br />

dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari penerimaan<br />

umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah; 2) Kriteria Khusus,<br />

yang dirumuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan karakteristik daerah; dan<br />

3) Kriteria Teknis, yang disusun berdasarkan indikator-indikator kegiatan khusus yang akan<br />

didanai dari DAK, yang dirumuskan melalui indeks teknis oleh menteri teknis terkait. Kriteriakriteria<br />

tersebut tidak membatasi adanya cakupan bidang yang akan didanai dari DAK, sehingga<br />

dalam perkembangannya bidang-bidang yang didanai DAK cenderung bertambah/berubah dari<br />

tahun ke tahun, yakni dari 11 bidang dalam tahun 2008 menjadi 19 bidang dalam tahun 2013.<br />

Untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal dalam rangka peningkatan kesejahteraan<br />

rakyat di daerah-daerah tersebut, dalam tahun 2013 telah dilaksanakan kebijakan affirmative<br />

untuk daerah tertinggal melalui pemberian DAK Tambahan, sehingga rata-rata alokasi DAK<br />

untuk daerah tertinggal mencapai Rp81,6 triliun, atau lebih besar apabila dibandingkan dengan<br />

rata-rata alokasi DAK untuk daerah-daerah yang tidak tertinggal Rp48,5 triliun.<br />

Selain ketiga jenis dana tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi khusus di<br />

Provinsi Aceh, Papua, dan Papua Barat, dalam APBN juga dialokasikan anggaran Dana Otsus.<br />

Alokasi Dana Otsus bagi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat besarnya adalah setara dengan<br />

2 persen dari pagu DAU Nasional, dengan pembagian 70 persen untuk Provinsi Papua dan<br />

30 persen untuk Provinsi Papua Barat. Selain Dana Otsus, Provinsi Papua dan Provinsi Papua<br />

Barat juga mendapatkan alokasi Dana Tambahan Otsus Infrastruktur yang besarnya disesuaikan<br />

dengan kemampuan keuangan negara dan tambahan porsi DBH SDA Minyak Bumi dan DBH<br />

SDA Gas Bumi masing-masing sebesar 55 persen dan 40 persen dari PNBP SDA Minyak Bumi<br />

dan Gas Bumi yang berasal dari wilayah provinsi yang bersangkutan. Dana Otsus Provinsi Aceh<br />

berlaku untuk jangka waktu 20 tahun sejak 2008, dan alokasinya dibedakan menjadi dua, yakni:<br />

(i) untuk tahun pertama sampai dengan tahun ke lima belas, besarnya setara dengan 2 persen<br />

pagu DAU Nasional, dan (ii) untuk tahun keenam belas sampai dengan tahun kedua puluh,<br />

besarnya setara dengan 1 persen pagu DAU Nasional. Disamping itu, juga diberikan tambahan<br />

porsi DBH SDA Migas dalam rangka Otsus yang besarnya sama dengan untuk Provinsi Papua<br />

dan Provinsi Papua Barat, yakni masing-masing sebesar 55 persen dan 40 persen dari PNBP<br />

SDA Minyak Bumi dan Gas Bumi yang berasal dari wilayah provinsi yang bersangkutan.<br />

Sementara itu, cakupan Dana Penyesuaian telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun.<br />

Dalam tahun 2013, Dana Penyesuaian terdiri dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS),<br />

Tunjangan Profesi Guru PNSD, Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD, Dana Insentif Daerah<br />

(DID), dan Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2).<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

5-3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!