17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Sejak mulai beroperasinya BPJS Kesehatan pada tahun <strong>2014</strong>, maka: (1) Kementerian Kesehatan tidak lagi<br />

menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas); (2) Kementerian Pertahanan,<br />

Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program<br />

pelayanan kesehatan bagi pesertanya (kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan<br />

kegiatan operasionalnya, yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden); (3) PT Jamsostek tidak lagi<br />

menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan; (4) PT Askes dinyatakan bubar tanpa<br />

likuidasi dan semua aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes menjadi aset dan<br />

liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan; serta (5) semua pegawainya menjadi<br />

pegawai BPJS Kesehatan.<br />

Sebagai program yang akan mencakup seluruh rakyat, kelancaran dan keberlanjutan penyelenggaraan<br />

program BPJS Kesehatan perlu untuk terus dijaga. Untuk mencapai harapan tersebut BPJS Kesehatan<br />

harus menerapkan praktek-praktek pengelolaan yang baik antara lain dengan memperkuat fungsi<br />

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, mengkomunikasikan dan menerapkan sistem pelayanan<br />

berjenjang secara tertib, dan melakukan evaluasi secara mendalam atas pelaksanaan layanan kesehatan.<br />

Di samping itu, dari aspek keuangan, perlu diterapkan praktek pengelolaan keuangan yang cermat<br />

dan hati-hati serta perlu dibangun suatu sistem pemantauan yang mampu mengetahui dengan cepat<br />

apabila terdapat permasalahan di bidang keuangan.<br />

Alokasi Anggaran Belanja Lain-lain<br />

Kebijakan belanja lain-lain dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> antara lain menampung: (1) antisipasi<br />

perubahan asumsi ekonomi makro melalui penyediaan dana cadangan risiko fiskal;<br />

(2) penyediaan biaya operasional lembaga negara yang belum mempunyai kode bagian anggaran<br />

(BA) sendiri; (3) mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan dana cadangan beras<br />

Pemerintah (CBP), cadangan benih nasional (CBN), dan cadangan stabilisasi harga pangan;<br />

(4) penyediaan alokasi anggaran untuk ongkos angkut beras PNS di distrik pedalaman Provinsi<br />

Papua dan Provinsi Papua Barat; (5) penyediaan alokasi anggaran pelaksanaan dan pengamanan<br />

Pemilu tahun <strong>2014</strong>; dan (6) penyediaan anggaran untuk kegiatan operasional Otoritas Jasa<br />

Keuangan (OJK) tahun <strong>2014</strong>.<br />

Alokasi anggaran belanja lain-lain dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> direncanakan sebesar Rp28,9<br />

triliun (0,3 persen terhadap PDB), terdiri atas dua kelompok alokasi, yaitu cadangan risiko fiskal<br />

sebesar Rp6,5 triliun dan belanja lainnya sebesar Rp22,4 triliun. Jumlah alokasi belanja lainlain<br />

ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp9,7 triliun, atau 50,2 persen jika dibandingkan<br />

dengan pagu alokasi anggaran belanja lain-lain pada APBNP tahun 2013 sebesar Rp19,3 triliun<br />

(0,2 persen terhadap PDB). Lebih tingginya alokasi belanja lain-lain dalam tahun anggaran <strong>2014</strong><br />

antara lain disebabkan ditampungnya alokasi cadangan untuk pengamanan dan pelaksanaan<br />

Pemilu tahun <strong>2014</strong> beserta siklus 5 tahunan terkait dengan persiapan dan pelaksanaan Pemilu<br />

Legislatif dan Presiden tahun <strong>2014</strong>, pembayaran tunggakan bahan bakar minyak dan pelumas<br />

(BMP) Kementerian Pertahanan (Kemhan)/Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada PT<br />

Pertamina tahun 2006-2012 sesuai dengan hasil audit dari lembaga auditor Pemerintah, dan<br />

cadangan BMP Kemhan/TNI tahun <strong>2014</strong> guna memperbaiki baseline anggaran BMP Kemhan/<br />

TNI sesuai dengan kebutuhan riilnya sehingga diharapkan setelah tahun <strong>2014</strong> tidak ada lagi<br />

kekurangan (utang) anggaran BMP Kemhan/TNI.<br />

Dana cadangan risiko fiskal dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> dialokasikan untuk dana cadangan risiko<br />

perubahan asumsi ekonomi makro dan cadangan stabilisasi harga pangan. Dana cadangan<br />

risiko fiskal dialokasikan dalam rangka antisipasi yang dilakukan Pemerintah atas kemungkinan<br />

terjadinya deviasi antara perkembangan indikator ekonomi makro terhadap besaran asumsi<br />

4-112<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!