17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Anggaran subsidi pangan dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> direncanakan sebesar Rp18,8 triliun.<br />

Jumlah tersebut lebih rendah Rp2,7 triliun bila dibandingkan pagunya dalam APBNP tahun<br />

2013 sebesar Rp21,5 triliun. Kebijakan penyediaan subsidi pangan ini diberikan dalam bentuk<br />

penjualan beras kepada rumah tangga sasaran (RTS) dengan harga terjangkau oleh daya beli<br />

masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini bertujuan untuk memberikan akses pangan, baik<br />

secara fisik (beras tersedia di titik distribusi dekat) maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau)<br />

kepada rumah tangga sasaran. Dalam tahun <strong>2014</strong>, program subsidi pangan ini disediakan untuk<br />

menjangkau 15,5 juta RTS, dalam bentuk penyediaan beras murah oleh Perum Bulog. Penyaluran<br />

beras kepada RTS akan diberikan untuk 12 kali penyaluran, dengan kuantum sebanyak 15 kg<br />

per RTS per bulan dan harga tebus sebesar Rp1.600 per kg.<br />

Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional dan membantu petani<br />

mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau, Pemerintah juga mengalokasikan anggaran<br />

untuk subsidi pupuk. Alokasi anggaran subsidi pupuk dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> direncanakan<br />

sebesar Rp21,0 triliun, atau meningkat Rp3,1 triliun bila dibandingkan dengan pagunya yang<br />

ditetapkan dalam APBNP tahun 2013 sebesar Rp17,9 triliun. Alokasi anggaran subsidi pupuk<br />

dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> sudah menampung anggaran untuk kurang bayar subsidi pupuk<br />

tahun 2012 sebesar Rp3,0 triliun.<br />

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, Pemerintah juga mengalokasikan anggaran<br />

untuk subsidi benih. Pemberian subsidi benih tersebut, ditujukan untuk menyediakan benih<br />

padi, jagung, dan kedelai yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh petani. Alokasi anggaran<br />

subsidi benih dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> direncanakan sebesar Rp1,6 triliun. Jumlah tersebut<br />

lebih tinggi bila dibandingkan pagunya yang ditetapkan dalam APBNP tahun 2013 sebesar<br />

Rp1,5 triliun.<br />

Selanjutnya, alokasi anggaran untuk subsidi PSO direncanakan sebesar Rp2,2 triliun. Jumlah<br />

tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan pagunya dalam APBNP tahun 2013 sebesar Rp1,5<br />

triliun. Anggaran belanja subsidi PSO dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> tersebut, dialokasikan masingmasing<br />

kepada PT Kereta Api (Persero) sebesar Rp1,2 triliun untuk penugasan layanan jasa<br />

angkutan kereta api; PT Pelni sebesar Rp872,8 miliar untuk penugasan layanan jasa angkutan<br />

penumpang kapal laut kelas ekonomi; dan Perum LKBN Antara sebesar Rp100,0 miliar untuk<br />

penugasan layanan berita kepada masyarakat.<br />

Dalam rangka menunjang upaya peningkatan ketahanan pangan dan mendukung program<br />

diversifikasi energi, Pemerintah akan meneruskan kebijakan pemberian subsidi bunga kredit<br />

program, antara lain dalam bentuk: (1) subsidi bunga kredit untuk program ketahanan pangan<br />

dan energi (KKP-E); (2) termasuk penyediaan anggaran atas risk sharing terhadap KKP-E<br />

bermasalah yang menjadi beban Pemerintah; serta (3) kredit pengembangan energi nabati<br />

dan revitalisasi perkebunan (KPEN-RP). Selain dialokasikan melalui ketiga skim tersebut,<br />

subsidi bunga kredit program yang bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat<br />

dalam memenuhi kebutuhan akan sumber dana dengan bunga yang relatif lebih rendah, juga<br />

dialokasikan untuk: (1) kredit program eks-Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI); (2) Kredit<br />

pemberdayaan pengusaha NAD, dan Nias; (3) Imbal Jasa Penjaminan Kredit Usaha Rakyat<br />

(KUR); (4) Kredit usaha pembibitan sapi (KUPS); (5) skema subsidi resi gudang; dan (6) subsidi<br />

bunga untuk air bersih. Dengan langkah-langkah kebijakan tersebut dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong><br />

direncanakan alokasi anggaran bagi subsidi bunga kredit program sebesar Rp3,2 triliun. Jumlah<br />

tersebut lebih tinggi Rp2,0 triliun bila dibandingkan dengan pagu belanjanya dalam APBNP<br />

tahun 2013 sebesar Rp1,2 triliun.<br />

4-106<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!