17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

atau menurun 24,8 persen jika dibandingkan dengan beban tahun sebelumnya. Penurunan<br />

pembayaran bunga utang luar negeri ini disebabkan oleh reklasifikasi akun pembayaran bunga<br />

utang SBN valas dari pembayaran bunga utang luar negeri berubah menjadi akun pembayaran<br />

bunga utang dalam negeri dan menurunnya referensi bunga pinjaman luar negeri.<br />

Kebijakan Pemerintah untuk pembayaran bunga utang dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> masih tetap<br />

diarahkan untuk: (a) memenuhi kewajiban Pemerintah secara tepat waktu dan tepat jumlah<br />

dalam rangka menjaga kredibilitas dan kesinambungan pembiayaan; dan (b) meminimasi<br />

pembayaran bunga utang melalui fleksibilitas pengalihan instrumen pembiayaan utang yang<br />

biaya bunganya lebih rendah, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.<br />

Alokasi Anggaran Belanja Subsidi<br />

Belanja subsidi dialokasikan dalam rangka meringankan beban masyarakat untuk memperoleh<br />

kebutuhan dasarnya, dan sekaligus untuk menjaga agar produsen mampu menghasilkan produk,<br />

khususnya yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dengan harga yang terjangkau.<br />

Pemberian subsidi juga ditujukan untuk menjaga stabilitas harga barang dan jasa di dalam<br />

negeri, memberikan perlindungan pada masyarakat berpendapatan rendah, meningkatkan<br />

produksi pertanian, serta memberikan insentif bagi dunia usaha dan masyarakat. Dengan<br />

subsidi tersebut diharapkan bahan kebutuhan pokok masyarakat tersedia dalam jumlah yang<br />

mencukupi, dengan harga yang stabil, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.<br />

Dalam rangka meningkatkan efisiensi belanja subsidi yang lebih tepat sasaran menuju pencapaian<br />

belanja yang berkualitas, maka arah kebijakan subsidi dalam tahun <strong>2014</strong> mencakup antara lain:<br />

(1) peningkatan efisiensi subsidi energi serta ketepatan target sasaran dalam rangka peningkatan<br />

kualitas belanja; (2) pengendalian konsumsi BBM bersubsidi; (3) penyaluran subsidi nonenergi<br />

secara lebih efisien; dan (4) penajaman penetapan sasaran dan penyaluran dengan memanfaatkan<br />

data kependudukan yang lebih valid.<br />

Berdasarkan berbagai kebijakan tersebut, maka alokasi anggaran subsidi dalam <strong>RAPBN</strong> tahun<br />

<strong>2014</strong> direncanakan mencapai Rp336,2 triliun. Jumlah tersebut menurun Rp11,9 triliun bila<br />

dibandingkan dengan pagu belanja subsidi yang ditetapkan dalam APBNP tahun 2013 sebesar<br />

Rp348,1 triliun. Sebagian besar dari alokasi<br />

anggaran belanja subsidi dalam <strong>RAPBN</strong> tahun<br />

<strong>2014</strong> tersebut direncanakan akan disalurkan<br />

untuk subsidi energi (Rp284,7 triliun), yaitu<br />

subsidi BBM, BBN, LPG tabung 3 kg, dan LGV<br />

sebesar Rp194,9 triliun, dan subsidi listrik<br />

sebesar Rp89,8 triliun. Sementara itu, anggaran<br />

untuk subsidi nonenergi Rp51,6 triliun, yang<br />

meliputi: (1) subsidi pangan sebesar Rp18,8<br />

triliun; (2) subsidi pupuk sebesar Rp21,0 triliun;<br />

(3) subsidi benih sebesar Rp1,6 triliun; (4)<br />

subsidi PSO sebesar Rp2,2 triliun; (5) subsidi<br />

bunga kredit program sebesar Rp3,2 triliun;<br />

dan (6) subsidi pajak sebesar Rp4,7 triliun (lihat<br />

Grafik 4.49).<br />

Subsidi<br />

Energi;<br />

Rp284,7 T<br />

Subsidi BBM;<br />

Rp194,9 T<br />

GRAFIK 4.49<br />

KOMPOSISI BELANJA SUBSIDI <strong>2014</strong><br />

Subsidi<br />

Listrik;<br />

Rp89,8 T<br />

Subsidi<br />

Nonenergi;<br />

Rp51,6 T<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

Subsidi Pangan;<br />

Rp18,8 T<br />

Subsidi Pupuk;<br />

Rp21,0T<br />

Subsidi benih<br />

Rp1,6T<br />

PSO; Rp2,2 T<br />

Subsidi Bunga<br />

Kredit<br />

Program;<br />

Rp3,2T<br />

Subsidi Pajak;<br />

Rp4,7 T<br />

4-102<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!