17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

Rincian dan pengelompokan besaran belanja menurut jenis dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> tersebut<br />

disajikan menurut fungsi ekonomi dari anggaran dan dampaknya terhadap perekonomian<br />

nasional. Konsep ini lebih dekat dengan pemikiran ekonomi makro, dimana belanja terbagi<br />

menjadi belanja produktif dan operasional. Belanja produktif ialah belanja yang mempunyai<br />

dampak berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi berupa belanja modal atau bantuan<br />

sosial. Belanja yang termasuk dalam jenis tersebut antara lain, untuk pembangunan jalan,<br />

jembatan, pelabuhan, dan biaya reservasinya merupakan pengeluaran belanja modal. Di lain<br />

pihak, pengeluaran pemerintah untuk membantu rakyat agar terentas dari kemiskinan (bantuan<br />

pangan atau bantuan modal) merupakan pengeluaran Pemerintah untuk bantuan sosial.<br />

Sementara itu, belanja operasional merupakan belanja yang lebih bersifat penyelenggaraan<br />

operasional pemerintahan, seperti belanja pegawai dan barang. Meskipun bersifat konsumtif,<br />

belanja ini juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, hanya saja tidak berkelanjutan<br />

dampaknya terhadap perekonomian nasional. Belanja pegawai merupakan biaya untuk<br />

membayar gaji pegawai dan tunjangannya serta kontribusi sosial pemerintah kepada para<br />

pegawai dan pensiunan. Kemudian, belanja barang merupakan belanja yang digunakan untuk<br />

membiayai semua hal yang dikonsumsi untuk penyelenggaraan organisasi pemerintahan.<br />

Dalam hal ini, biaya pembangunan gedung untuk kantor pemerintahan merupakan kelompok<br />

pengeluaran belanja barang, bukan belanja modal. Hal ini sama halnya dengan biaya untuk<br />

keperluan pembelian alat-tulis kantor.<br />

Konsep tersebut di atas cukup berbeda dengan klasifikasi ekonomi yang diterjemahkan sebagai<br />

klasifikasi jenis belanja menurut kaidah akuntansi sebagaimana diatur dalam Peraturan<br />

Menteri Keuangan nomor 101/PMK.02/2011 tentang Klasifikasi Anggaran. Contohnya, belanja<br />

modal menurut peraturan ini adalah pengeluaran untuk pembayaran perolehan aset dan/atau<br />

menambah nilai aset tetap/aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi<br />

dan melebihi batas minimal kapitalisasi aset tetap/aset lainnya yang ditetapkan Pemerintah.<br />

Makna belanja modal tersebut lebih sempit pengertiannya dengan konsep ekonomi makro di<br />

atas karena pengeluaran pembangunan gedung kantor pemerintah akan dicatat sebagai belanja<br />

modal atau pengeluaran untuk pembangunan jalan pada komunitas adat di daerah tertentu<br />

tidak dicatat sebagai belanja modal tetapi belanja barang menurut peraturan tersebut.<br />

Dengan demikian upaya yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas belanja pemerintah pusat,<br />

dari sisi efisiensi dan efektivitas harus senantiasa dilanjutkan. Penjelasan lebih rinci mengenai<br />

anggaran belanja pemerintah pusat untuk masing-masing jenis belanja akan diuraikan lebih<br />

lanjut dalam bagian berikut.<br />

Alokasi Anggaran Belanja Pegawai<br />

Melalui pos belanja pegawai, Pemerintah memberikan kompensasi baik dalam bentuk uang<br />

maupun barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang masih aktif maupun yang<br />

telah purnatugas, sebagai imbalan dan penghargaan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>, alokasi anggaran belanja pegawai direncanakan sebesar Rp276,7<br />

triliun atau 2,7 persen terhadap PDB, atau meningkat sekitar 18,8 persen (Rp43,7 triliun)<br />

bila dibandingkan dengan pagunya dalam APBNP tahun 2013 yang mencapai Rp233,0 triliun<br />

(2,5 persen terhadap PDB). Peningkatan ini terjadi pada semua komponen belanja pegawai<br />

yaitu alokasi anggaran untuk belanja gaji dan tunjangan, alokasi anggaran untuk honorarium,<br />

vakasi, lembur dan lain-lain, serta alokasi anggaran untuk kontribusi sosial. Peningkatan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!