17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

(bongkar ratoon dan perluasan areal) 79.000 Ha, pengembangan tanaman kopi seluas 3.500<br />

Ha, tanaman teh seluas 575 Ha, tanaman kakao seluas 7.700 Ha, tanaman lada seluas 282 Ha,<br />

tanaman cengkeh seluas 850 Ha, tanaman kapas seluas 1.050 Ha, tanaman nilam seluas 50 Ha,<br />

tanaman karet seluas 9.600 Ha, tanaman kelapa seluas 10.000 Ha, dan tanaman jambu mete<br />

seluas 2.000 Ha; (6) tercapainya jumlah desa mandiri pangan yang diberdayakan sebanyak<br />

1.328 desa dan jumlah pendampingan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP)<br />

sebanyak 6.500 desa.<br />

Berdasarkan berbagai kebijakan dan program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian<br />

Pertanian dalam tahun <strong>2014</strong> tersebut, maka outcome yang diharapkan antara lain:<br />

(1) perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat dan didukung oleh<br />

sistem penanganan pasca panen dan penyediaan benih serta pengamanan produksi yang<br />

efisien untuk mewujudkan produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan;<br />

(2) terlaksananya penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian melalui<br />

kegiatan perluasan dan pengelolaan lahan, pengelolaan air irigasi, fasilitasi pembiayaan<br />

pertanian, fasilitasi pupuk dan pestisida, serta fasilitasi alat dan mesin pertanian;<br />

(3) meningkatnya ketersediaan pangan hewani (daging, telur, susu), dan meningkatnya kontribusi<br />

ternak domestik dalam penyediaan pangan hewani (daging dan telur); (4) meningkatnya<br />

inovasi dan diseminasi teknologi pertanian; (5) peningkatan produksi, produktivitas dan mutu<br />

tanaman perkebunan yang berkelanjutan; dan (6) meningkatnya ketahanan pangan melalui<br />

pemberdayaan ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan segar, ditingkat<br />

masyarakat, serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan.<br />

4.4.2.2 Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>, alokasi untuk BA BUN mencapai Rp617,7 triliun (50,2<br />

persen dari belanja Pemerintah Pusat). Jumlah tersebut dialokasikan antara lain<br />

untuk: (1) pemenuhan kewajiban Pemerintah terhadap pihak lain, seperti pembayaran<br />

pensiun, pembayaran iuran asuransi kesehatan pegawai negeri sipil/TNI/Polri, dan<br />

kewajiban pembayaran bunga utang; (2) penyaluran berbagai jenis subsidi; dan<br />

(3) penyediaan dana cadangan untuk keperluan mendesak, seperti antisipasi terhadap risiko<br />

yang timbul akibat ketidaksesuaian asumsi dasar ekonomi makro dengan realisasinya, dan<br />

dana cadangan bencana alam. Dalam pencatatannya, BA BUN dalam belanja pemerintah pusat<br />

dikelompokkan dalam beberapa bagian anggaran sebagai berikut.<br />

Bagian anggaran BUN Pengelola Utang Pemerintah (BA 999.01) menampung belanja berupa<br />

pembayaran bunga utang, yang merupakan konsekuensi yang harus dipenuhi oleh Pemerintah<br />

atas pemanfaatan penarikan utang di masa lampau. Dengan memperhitungkan beberapa variabel<br />

yang mempengaruhinya, maka pembayaran bunga utang pada <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> mencapai<br />

Rp119,5 triliun, yang terdiri atas pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp107,7 triliun<br />

dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp11,8 triliun.<br />

Selanjutnya, bagian anggaran BUN Pengelola Hibah (BA 999.02) menampung belanja berupa<br />

alokasi belanja hibah, yang dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong> dianggarkan sebesar Rp3,5 triliun. Jumlah<br />

anggaran belanja hibah tersebut dialokasikan untuk mendukung kebijakan belanja hibah kepada<br />

daerah dalam tahun <strong>2014</strong> yang diarahkan untuk mendukung peningkatan kapasitas Pemerintah<br />

daerah dalam menyediakan layanan dasar umum dalam bidang perhubungan, pembangunan<br />

sarana air minum, pengelolaan air limbah, irigasi, sanitasi, dan eksplorasi geothermal.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-93

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!