17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

dalam tahun <strong>2014</strong> terdapat 4 isu strategis yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan<br />

yaitu: (1) penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB); (2) peningkatan<br />

perbaikan gizi; (3) pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; serta (4) penyiapan<br />

jaminan kesehatan nasional.<br />

Untuk mendukung hal-hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan dalam <strong>RAPBN</strong> tahun<br />

<strong>2014</strong> direncanakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp44.859,0 miliar. Jumlah ini lebih<br />

tinggi Rp8.266,9 miliar atau 22,6 persen bila dibandingkan dengan pagu APBNP tahun 2013<br />

sebesar Rp36.592,2 miliar. Alokasi tersebut akan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai<br />

program, antara lain: (1) program pembinaan upaya kesehatan; (2) program pengembangan<br />

dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan (PPSDMK); (3) program bina gizi dan<br />

kesehatan ibu dan anak; (4) program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; dan<br />

(5) program kefarmasian dan alat kesehatan.<br />

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran bidang kesehatan dalam rangka pelaksanaan SJSN<br />

kesehatan sebesar Rp19.932,5 miliar diperuntukkan bagi kelompok penerima bantuan iuran<br />

(PBI) untuk pembayaran premi sebesar Rp19.225 per orang per bulan untuk 86,4 juta jiwa<br />

selama 12 bulan. Alokasi anggaran tersebut merupakan bagian dari anggaran Kementerian<br />

Kesehatan dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>.<br />

Output yang diharapkan dari berbagai program tersebut, antara lain: (1) tercapainya jumlah<br />

puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk sebanyak 96<br />

puskesmas dan persentase puskesmas yang mampu melakukan pelayanan obsentrik neotanal<br />

emergensi dasar (PONED); (2) tercapainya jumlah SDM kesehatan yang telah ditingkatkan<br />

kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan dan jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti<br />

internship masing-masing sebanyak 9.500 orang dan 4.000 orang; (3) tercapainya persentase<br />

balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebesar 100 persen, persentase ibu bersalin yang<br />

ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)) sebesar<br />

90 persen, dan puskesmas yang mendapat bantuan operasional kesehatan sebanyak 9.536 unit;<br />

(4) tercapainya persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dan<br />

kasus zoonosa yang ditangani sesuai standar sebesar masing-masing 90 persen, angka kesakitan<br />

penderita DBD per 100.000 penduduk sebanyak 51 orang, dan penemuan kasus malaria per<br />

1.000 penduduk sebanyak 1 kasus; dan (5) tercapainya persentase ketersediaan obat dan vaksin<br />

sebesar 92,85 persen.<br />

Berdasarkan berbagai kebijakan dan program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian<br />

Kesehatan pada tahun <strong>2014</strong> tersebut, maka outcome yang diharapkan antara lain:<br />

(1) meningkatkan upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer,<br />

kesehatan kerja, olah raga dan matra, serta standarisasi, akreditasi, dan peningkatan mutu<br />

pelayanan kesehatan; (2) meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan<br />

sesuai dengan standar pelayanan kesehatan; (3) meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan<br />

pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat; (4) menurunnya angka kesakitan,<br />

kematian dan kecacatan akibat penyakit; dan (5) meningkatnya ketersediaan farmasi dan alat<br />

kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat.<br />

Kepolisian Negara Republik Indonesia<br />

Tahun <strong>2014</strong> merupakan tahun terakhir atau tahun ke 5 (lima) dari perjalanan Renstra Kepolisian<br />

Negara Republik Indonesia (Polri) tahun 2010–<strong>2014</strong>, yang merupakan kelanjutan dari<br />

4-86<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!