17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

tahun <strong>2014</strong>, alokasi anggaran pada fungsi ketertiban dan keamanan sebesar Rp31,9 triliun,<br />

berarti lebih rendah 12,5 persen apabila dibandingkan dengan alokasinya dalam APBN tahun<br />

2013 sebesar Rp36,5 triliun. Alokasi anggaran pada fungsi ketertiban dan keamanan dalam tahun<br />

<strong>2014</strong>, terdiri atas alokasi untuk: (1) subfungsi kepolisian sebesar Rp17,6 triliun (55,3 persen<br />

terhadap fungsi ketertiban dan keamanan); (2) subfungsi penanggulangan bencana sebesar<br />

Rp0,9 triliun (2,9 persen); (3) subfungsi pembinaan hukum sebesar Rp2,9 triliun (9,1 persen);<br />

(4) subfungsi peradilan sebesar Rp7,3 triliun (22,9 persen); (5) subfungsi Litbang ketertiban<br />

dan keamanan sebesar Rp16,6 miliar (0,1 persen); dan (6) subfungsi ketertiban dan keamanan<br />

lainnya sebesar Rp3,1 triliun (9,8 persen).<br />

Alokasi anggaran pada subfungsi kepolisian tahun <strong>2014</strong>, akan digunakan untuk membiayai<br />

beberapa program, antara lain: (1) program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;<br />

dan (2) program pemberdayaan sumber daya manusia Polri. Anggaran pada subfungsi peradilan,<br />

akan digunakan untuk membiayai beberapa program, antara lain: (1) program penanganan<br />

perkara konstitusi; dan (2) program pertumbuhan manajemen peradilan umum. Alokasi<br />

anggaran pada subfungsi pembinaan hukum, akan digunakan untuk membiayai beberapa<br />

program, antara lain: (1) program pertumbuhan sarana dan prasarana aparatur kejaksaan; dan<br />

(2) program penanganan dan penyelesaian perkara pidana umum. Selanjutnya, alokasi anggaran<br />

pada subfungsi ketertiban dan keamanan lainnya, akan digunakan untuk membiayai beberapa<br />

program, antara lain: (1) program pengembangan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan<br />

keamanan negara; dan (2) program pengembangan persandian nasional.<br />

Sasaran pembangunan yang diharapkan dapat tercapai melalui alokasi anggaran untuk<br />

fungsi ketertiban dan keamanan dalam tahun <strong>2014</strong> tersebut, di antaranya: (1) meningkatnya<br />

kemampuan memantau dan mendeteksi secara dini ancaman bahaya serangan terorisme;<br />

(2) meningkatnya penyelesaian penanganan perkara terorisme; (3) meningkatnya<br />

penyelenggaraan fungsi manajemen kinerja Polri secara optimal untuk membangun citra Polri;<br />

(4) meningkatnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh<br />

warga masyarakat Indonesia dalam beraktivitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang<br />

bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera; (5) meningkatnya<br />

kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian yang tercermin pada terselenggaranya<br />

pelayanan kepolisian sesuai dengan Standar Pelayanan Kamtibmas Prima; (6) tertanggulanginya<br />

dan menurunnya jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan<br />

yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap kekayaan negara) tanpa melanggar HAM;<br />

serta (7) dapat dikembangkannya langkah-langkah strategi, dan pencegahan suatu potensi<br />

gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber<br />

penyebab kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik dan ekonomi<br />

sehingga gangguan kamtibmas menurun.<br />

Alokasi Anggaran Fungsi Ekonomi<br />

Upaya percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan<br />

ekonomi yang didukung oleh pembangunan transportasi, pertanian, infrastruktur, dan energi<br />

didanai melalui pengalokasian anggaran pada fungsi ekonomi. Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>,<br />

anggaran pada fungsi ekonomi dialokasikan sebesar Rp117,8 triliun, berarti turun sebesar<br />

4,2 persen apabila dibandingkan dengan alokasinya pada APBN tahun 2013 sebesar Rp122,9<br />

triliun. Jumlah tersebut, antara lain terdiri atas alokasi untuk: (1) subfungsi perdagangan,<br />

perkembangan usaha, Koperasi dan UKM sebesar Rp2,5 triliun (2,1 persen terhadap fungsi<br />

4-72<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!