17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

waktu 90 persen) dan pertanggungjawaban 90 persen APBD (provinsi) secara disiplin untuk<br />

mencapai derajat wajar tanpa pengecualian (WTP).<br />

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, maka arah kebijakan pembangunan reformasi<br />

birokrasi dan tata kelola dalam tahun <strong>2014</strong> diarahkan antara lain pada: (1) peningkatan<br />

kapasitas dan kualitas birokrasi pemerintah melalui penataan struktur birokrasi, perluasan<br />

reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelaksanaannya, pengembangan manajemen SDM<br />

aparatur berbasis merit, penerapan sistem pengendalian internal pemerintah secara berkualitas,<br />

dan penerapan manajemen kinerja; (2) penataan otonomi daerah melalui penataan Daerah<br />

Otonom Baru (DOB), pembinaan dan fasilitasi pengelolaan dana perimbangan; peningkatan<br />

kualitas pengelolaan anggaran daerah, serta pembinaan dan fasilitasi pertanggungjawaban<br />

dan pengawasan keuangan daerah; dan (3) peningkatan kualitas pelayanan publik melalui<br />

penerapan sistem indikator kinerja utama pelayanan publik, penyempurnaan manajemen<br />

pelayanan dan evaluasi kinerjanya, penerapan SPM, dan peningkatan partisipasi masyarakat<br />

dalam pelayanan publik.<br />

Sasaran yang akan dicapai pada prioritas pendidikan dalam tahun <strong>2014</strong> adalah:<br />

(1) meningkatnya taraf pendidikan masyarakat, dengan rata-rata lama sekolah penduduk usia<br />

15 tahun ke atas 8,25 tahun, angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas 4,2 persen,<br />

angka partisipasi murni (APM) sekolah dasar (SD)/sekolah dasar luar biasa (SDLB)/madrasah<br />

ibtidaiah (MI)/paket A 96,0 persen, APM sekolah menengah pertama (SMP)/ sekolah menengah<br />

pertama luar biasa (SMPLB)/madrasah tsanawiyah (MTs)/paket B 81,9 persen, angka partisipasi<br />

kasar (APK) sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK)/madrasah<br />

aliyah (MA)/paket C 85,0 persen, dan APK perguruan tinggi (PT)/ perguruan tinggi agama<br />

(PTA) usia 19-23 tahun 30,0 persen; (2) meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan;<br />

(3) meningkatnya kualifikasi dan kompetensi guru, dosen, dan tenaga kependidikan dengan<br />

meningkatkan proporsi guru yang berkualifikasi S1/D4 menjadi 88,0 persen untuk jenjang SD/<br />

SDLB/MI, 98,0 persen untuk jenjang SMP/SMPLB/MTs, dan 98,0 persen untuk jenjang SMA/<br />

SMK/SMALB/MA; dan (4) meningkatnya pembiayaan pendidikan yang berkeadilan.<br />

Untuk mencapai berbagai sasaran tersebut, maka kebijakan pembangunan pendidikan dalam<br />

tahun <strong>2014</strong> akan diarahkan antara lain pada upaya: (1) peningkatan kualitas wajib belajar<br />

pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; (2) peningkatan akses, kualitas, dan relevansi<br />

pendidikan menengah universal; (3) peningkatan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing<br />

pendidikan tinggi; (4) peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan<br />

tenaga kependidikan; (5) peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD),<br />

pendidikan nonformal dan pendidikan informal; (6) peningkatan kualitas pendidikan agama dan<br />

keagamaan; (7) pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; (8) peningkatan efisiensi<br />

dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan; (9) penguatan tata kelola pendidikan; dan<br />

(10) peningkatan pendidikan karakter.<br />

Sasaran yang akan dicapai pada prioritas kesehatan dalam tahun <strong>2014</strong>, antara lain adalah:<br />

(1) meningkatnya status kesehatan masyarakat, ditandai dengan: meningkatnya umur harapan<br />

hidup (UHH) menjadi 72,0 tahun, menurunnya angka kematian ibu (AKI) melahirkan menjadi<br />

118 per 100.000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian bayi (AKB) menjadi 24 per 1.000<br />

kelahiran hidup, dan menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada<br />

anak balita menjadi kurang dari 15,0 persen serta penyediaan air bersih yang menjangkau 67<br />

persen penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75 persen<br />

penduduk; (2) meningkatnya status kesehatan ibu dan anak, ditandai dengan: meningkatnya<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!