17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Sejalan dengan penetapan tema tersebut, Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan<br />

Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), juga telah menyepakati untuk melanjutkan pelaksanaan<br />

11 prioritas nasional dan tiga prioritas bidang, beserta arah kebijakan dan sasarannya. Kesebelas<br />

prioritas nasional tersebut meliputi: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan;<br />

(3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur;<br />

(7) iklim investasi dan iklim usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;<br />

(10) daerah tertinggal, terdepan, dan pasca-konflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas,<br />

dan inovasi teknologi. Sementara itu, tiga prioritas bidang mencakup: (1) prioritas bidang<br />

politik, hukum, dan keamanan, (2) prioritas bidang perekonomian, dan (3) prioritas bidang<br />

kesejahteraan rakyat.<br />

Selanjutnya, dengan memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki, kegiatan dari<br />

prioritas nasional akan ditekankan pada penanganan tiga isu strategis, agar upaya Pemerintah<br />

dapat dilakukan lebih fokus untuk hal-hal yang signifikan, berdampak luas, dan tuntas. Isu-isu<br />

strategis tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga bidang utama, yang meliputi: (1) Pemantapan<br />

perekonomian nasional; (2) peningkatan kesejahteraan rakyat; dan (3) pemeliharaan stabilitas<br />

sosial dan politik.<br />

Di bidang pemantapan perekonomian nasional, program/kegiatan yang menjadi isu strategis<br />

meliputi: (1) konektivitas mendorong pertumbuhan; (2) penguatan kelembagaan hubungan<br />

industrial; (3) peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) pencapaian surplus<br />

beras 10 juta ton dan peningkatan produksi jagung, kedelai, gula dan daging; (5) diversifikasi<br />

pemanfaatan energi; dan (6) percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.<br />

Di bidang peningkatan kesejahteraan rakyat, program/kegiatan yang menjadi isu strategis<br />

meliputi: (1) pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) bidang kesehatan;<br />

(2) penurunan angka kematian ibu dan bayi; (3) peningkatan akses air minum dan sanitasi layak;<br />

(4) perluasan program keluarga harapan (PKH); (5) pengembangan penghidupan penduduk<br />

miskin dan rentan (dalam kerangka MP3KI); dan (6) mitigasi bencana. Sementara itu, di bidang<br />

pemeliharaan stabilitas sosial dan politik, program/kegiatan yang menjadi isu strategis meliputi:<br />

(1) percepatan pembangunan minimum essential force (MEF); (2) pemantapan keamanan dalam<br />

negeri dan pemberantasan terorisme; dan (3) pelaksanaan Pemilu tahun <strong>2014</strong>.<br />

Selanjutnya, sasaran dan arah kebijakan untuk masing-masing prioritas nasional, dengan<br />

memperhatikan pelaksanaan dari isu-isu strategis di atas, akan dijabarkan sebagai berikut.<br />

Sasaran yang akan dicapai dengan alokasi anggaran pada prioritas reformasi birokrasi dan<br />

tata kelola dalam tahun <strong>2014</strong> adalah: (1) meningkatnya implementasi tata kelola pemerintahan<br />

pada seluruh instansi pemerintah melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,<br />

akuntabel, taat dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku dengan indikator antara lain skor<br />

IPK 50/100 dan instansi yang telah melaksanakan reformasi birokrasi 100 persen untuk K/L<br />

dan provinsi, dan 50 persen untuk kabupaten/kota; (2) meningkatnya kualitas pelayanan<br />

publik yang didukung manajemen pelayanan yang profesional, sumber daya manusia (SDM)<br />

berintegritas, dan penerapan standar pelayanan minimal (SPM) dengan indikator integritas<br />

pelayanan publik dengan nilai 8,0 untuk unit pelayanan instansi pusat dan daerah; serta<br />

(3) meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi daerah yang antara lain didukung kapasitas<br />

keuangan pemerintah daerah dan penerapan SPM, dengan indikator antara lain: monitoring<br />

dan evaluasi penerapan 15 SPM di daerah, meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyerapan<br />

dana alokasi khusus (DAK) sesuai petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis (juklak/juknis) pada<br />

90 persen daerah, meningkatnya kualitas belanja APBD (jumlah APBD yang disahkan tepat<br />

4-60<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!