17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Belanja Lain-lain<br />

Alokasi anggaran belanja lain-lain dalam kurun waktu 2008-2013 mengalami fluktuasi<br />

seiring dengan kebijakan dan program yang telah dilaksanakan Pemerintah. Dalam tahun<br />

2008, realisasi anggaran belanja lain-lain secara nominal meningkat cukup signifikan<br />

dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut disebabkan kebijakan Pemerintah<br />

yang bersifat sementara (ad-hoc) dan mendesak untuk dipenuhi, seperti Bantuan Langsung<br />

Tunai (BLT), kebutuhan dana untuk persiapan penyelenggaraan Pemilu tahun 2009, serta<br />

berbagai program lainnya, seperti program pengadaan sarana dan prasarana konversi<br />

minyak tanah ke LPG. Sementara itu, realisasi anggaran untuk program-program prioritas<br />

Pemerintah pada tahun 2009 menjadi faktor utama dalam penyerapan belanja lain-lain.<br />

Kegiatan prioritas Pemerintah itu mencakup pendanaan untuk Pemilu, pendanaan untuk<br />

sarana dan prasarana konversi energi, BLT, serta penuntasan kesinambungan rehabilitasi<br />

dan rekonstruksi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nias Provinsi<br />

Sumatra Utara pasca berakhirnya mandat Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) NAD-<br />

Nias. Sementara itu, realisasi anggaran belanja lain-lain dalam tahun 2010 antara lain realisasi<br />

belanja karena selisih kurs serta realisasi anggaran untuk satuan kerja yang belum memiliki<br />

Bagian Anggaran (BA) sendiri dan konversi minyak tanah ke LPG. Selanjutnya, untuk tahun<br />

2011, realisasi anggaran belanja lain-lain sebagian besar merupakan realisasi anggaran belanja<br />

operasional untuk satuan kerja yang belum memiliki kode BA sendiri, cadangan beras Pemerintah<br />

(CBP) dan cadangan benih nasional (CBN), serta pengeluaran untuk keperluan mendesak. Pada<br />

tahun 2012, realisasi anggaran untuk CBP dan CBN, cadangan stabilisasi harga pangan, risiko<br />

kenaikan harga tanah (land capping), jasa perbendaharaan, serta pengeluaran untuk keperluan<br />

mendesak menjadi penyumbang terbesar realisasi belanja lain-lain. Realisasi pada tahun 2012 ini<br />

relatif rendah, karena realokasi cadangan listrik ke subsidi listrik, realokasi ke K/L sebagai upaya<br />

meningkatkan akuntabilitas, dan tidak dilaksanakannya beberapa kegiatan yang merupakan<br />

bagian kompensasi kenaikan harga kenaikan harga BBM bersubsidi. Sementara itu, pada tahun<br />

2013 realisasi belanja lain-lain diperkirakan akan berasal dari CBP, dana awal untuk kegiatan<br />

operasional OJK tahun 2013, cadangan stabilisasi harga pangan, cadangan risiko kenaikan<br />

harga tanah (land capping), dan beberapa alokasi anggaran untuk kegiatan prioritas. Ilustrasi<br />

perkembangan belanja lain-lain dalam periode 2008-2013 disajikan dalam Grafik 4.43.<br />

70.000<br />

60.000<br />

50.000<br />

40.000<br />

30.000<br />

20.000<br />

10.000<br />

GRAFIK 4.43<br />

PERKEMBANGAN BELANJA LAIN-LAIN, 2008-2013<br />

Miliar Rp<br />

80.000<br />

0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBNP Realisasi % thd APBNP<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

%<br />

Tahun<br />

100<br />

90<br />

80<br />

70<br />

60<br />

50<br />

40<br />

30<br />

20<br />

10<br />

0<br />

4-58<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!