17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

Bantuan Sosial<br />

Dalam kurun waktu 2008-2013, realisasi bantuan sosial mengalami pertumbuhan rata-rata<br />

7,4 persen per tahun, yaitu dari Rp57,7 triliun (1,2 persen terhadap PDB) dalam tahun 2008,<br />

menjadi Rp82,5 triliun (0,9 persen terhadap PDB) dalam APBNP tahun 2013. Meningkatnya<br />

realisasi anggaran bantuan sosial<br />

dalam kurun waktu tersebut, sebagian<br />

besar merupakan bantuan sosial yang<br />

dialokasikan melalui K/L, terutama<br />

terkait dengan bertambahnya cakupan<br />

sasaran penerima bantuan sosial di<br />

masyarakat dan meningkatnya besaran<br />

nilai bantuan yang diberikan dalam<br />

rangka melindungi masyarakat dari<br />

kemungkinan terjadinya risiko sosial<br />

(lihat Grafik 4.42).<br />

GRAFIK 4.42<br />

PERKEMBANGAN BANTUAN SOSIAL, 2008 - 2013<br />

90<br />

82,5<br />

80<br />

75,6<br />

73,8<br />

68,6 71,1<br />

70<br />

57,7<br />

60<br />

50<br />

40<br />

30<br />

20<br />

10<br />

0<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBNP<br />

Melalui K/L Non K/L<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

Triliun rupiah<br />

Berbagai program prioritas yang dilaksanakan dalam lingkup bantuan sosial di antaranya<br />

adalah: (1) bidang pendidikan yang diperuntukkan bagi bantuan operasional sekolah (BOS)<br />

Kementerian Agama dan bantuan siswa dan mahasiswa miskin (BSM); serta (2) bidang kesehatan<br />

melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), termasuk Jaminan Persalinan<br />

(Jampersal) yang diperuntukkan bagi pelayanan kesehatan dasar penduduk miskin di Puskesmas<br />

dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rujukan di kelas III rumah sakit Pemerintah/<br />

rumah sakit swasta yang ditunjuk oleh Pemerintah. Program selanjutnya adalah (3) bidang<br />

perlindungan sosial melalui pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) yang bertujuan untuk<br />

meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat miskin, melalui pemberdayaan kaum ibu dalam<br />

mendorong anaknya agar tetap sehat dan bersekolah; (4) bidang pemberdayaan masyarakat<br />

melalui pelaksanaan PNPM Mandiri, di antaranya yaitu: PNPM Perdesaan, PNPM Perkotaan,<br />

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), dan Pengembangan Infrastruktur<br />

Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW); serta (5) bantuan dalam rangka penanggulangan bencana<br />

alam yang merupakan bantuan untuk kondisi darurat dalam hal terjadi bencana alam, melalui<br />

dana cadangan penanggulangan bencana alam.<br />

Dalam kurun waktu 2008-2010 realisasi anggaran bantuan sosial yang diperuntukkan bagi<br />

pelaksanaan program BOS mengalami pertumbuhan rata-rata 25,7 persen per tahun, yaitu dari<br />

Rp12,5 triliun dalam tahun 2008 menjadi sebesar Rp19,8 triliun dalam tahun 2010. Selanjutnya<br />

mulai tahun 2011 alokasi anggaran bantuan sosial untuk program BOS hanya diberikan melalui<br />

Kementerian Agama, yang diperuntukkan bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)/Ula dan<br />

Madrasah Tsanawiyah (MTs)/Wustha, sehingga alokasi anggarannya turun menjadi Rp3,0<br />

triliun. Hal ini terutama terkait dengan program BOS yang semula ditampung dalam DIPA<br />

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan direalokasi ke dalam pos transfer ke daerah, sehingga<br />

seluruh pelaksanaannya menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. Pada tahun 2013 alokasi<br />

anggaran BOS pada Kementerian Agama meningkat 16,0 persen menjadi sebesar Rp4,0 triliun<br />

dari alokasinya dalam tahun 2011.<br />

Sementara itu, program bantuan siswa dan mahasiswa miskin (BSM) mempunyai tujuan<br />

antara lain untuk: (1) memberikan peluang kelulusan bagi siswa/mahasiswa miskin; (2)<br />

mengurangi jumlah siswa/mahasiswa putus sekolah akibat permasalahan biaya pendidikan; dan<br />

(3) meringankan biaya pendidikan siswa/mahasiswa kurang mampu, yang diberikan kepada<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!