17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Perkembangan realisasi anggaran subsidi<br />

pangan, selama kurun waktu 2008–2013,<br />

secara nominal mengalami peningkatan<br />

sebesar Rp9,4 triliun, atau tumbuh ratarata<br />

12,2 persen per tahun dari sebesar<br />

Rp12,1 triliun pada tahun 2008 menjadi<br />

Rp21,5 triliun pada APBNP tahun 2013.<br />

Perkembangan realisasi anggaran subsidi<br />

pangan dipengaruhi oleh beberapa<br />

parameter, antara lain: (1) jumlah RTS<br />

yang diberi hak untuk membeli raskin;<br />

(2) harga tebus raskin; (3) kuantum raskin<br />

Rp Triliun<br />

60,0<br />

40,0<br />

20,0<br />

yang diberikan per RTS per bulan; (4) durasi penyaluran raskin; dan (5) harga pembelian<br />

beras (HPB) oleh Perum Bulog. Kenaikan realisasi anggaran subsidi pangan dalam kurun<br />

waktu tersebut berkaitan dengan: (1) bertambahnya volume raskin yang disalurkan; (2) makin<br />

tingginya RTS penerima raskin; (3) makin tingginya subsidi harga raskin; dan (4) adanya<br />

kebijakan tambahan durasi penyaluran raskin.<br />

Sementara itu, dalam kurun waktu 2008–2013, realisasi subsidi pupuk bagi petani yang<br />

disalurkan melalui BUMN produsen pupuk, menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.<br />

Perkembangan realisasi anggaran subsidi pupuk selama kurun waktu 2008–2013 secara<br />

nominal mengalami peningkatan sebesar Rp2,8 triliun atau tumbuh rata-rata 3,4 persen<br />

per tahun, dari sebesar Rp15,2 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp17,9 triliun pada APBNP<br />

tahun 2013. Kenaikan realisasi anggaran subsidi pupuk tahun 2008-2013 berkaitan dengan:<br />

(1) meningkatnya volume pupuk bersubsidi; (2) bertambahnya anggaran untuk kurang bayar<br />

subsidi pupuk tahun sebelumnya; dan (3) semakin besarnya subsidi harga pupuk (selisih antara<br />

harga pokok produksi/HPP dengan harga eceran tertinggi/HET).<br />

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi benih. Pemberian subsidi benih<br />

tersebut ditujukan untuk menyediakan benih padi, jagung, dan kedelai dengan harga terjangkau<br />

oleh para petani. Dalam kurun waktu 2008–2013, dalam pos subsidi benih, selain menampung<br />

subsidi harga juga menampung anggaran belanja untuk bantuan langsung benih unggul (BLBU)<br />

dan cadangan benih nasional (CBN). Realisasi anggaran subsidi benih dalam kurun waktu<br />

tersebut secara nominal mengalami peningkatan sebesar Rp0,5 triliun, dari sebesar Rp985,2<br />

miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,5 triliun pada APBNP tahun 2013, atau tumbuh rata-rata 8,1<br />

persen per tahun. Namun pada tahun 2011, alokasi anggaran subsidi benih menurun signifikan<br />

dari tahun 2010 menjadi sebesar Rp96,9 miliar, sedangkan tahun 2012 mencapai Rp60,3 miliar.<br />

Hal ini disebabkan karena sejak tahun 2011, subsidi benih hanya menampung subsidi harga,<br />

sedangkan alokasi anggaran untuk BLBU dan CBN masing-masing telah direalokasi ke bagian<br />

anggaran kementerian negara/lembaga dan belanja lain-lain. Realokasi tersebut dilakukan dalam<br />

rangka meningkatkan akuntabilitas pengelolaan bagian anggaran bendahara umum negara<br />

(BA BUN) dan sebagai tindak lanjut dari hasil temuan BPK. Selanjutnya, pada APBNP tahun<br />

2013 subsidi benih meningkat menjadi Rp1,5 triliun termasuk menampung realokasi anggaran<br />

Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dari BA Kementerian Pertanian.<br />

Selain itu, Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi/bantuan dalam rangka<br />

kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) kepada BUMN tertentu, sehingga<br />

-<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBNP<br />

Subsidi Nonenergi<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

GRAFIK 4.41<br />

PERKEMBANGAN SUBSIDI NONENERGI,<br />

2008-2013<br />

% thd PDB<br />

%<br />

1,2<br />

0,8<br />

0,4<br />

-<br />

4-52<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!