17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Belanja Barang<br />

Dalam kurun waktu yang sama, realisasi anggaran belanja barang secara nominal mengalami<br />

pertumbuhan rata-rata 29,8 persen per tahun, yaitu dari Rp56,0 triliun (1,1 persen terhadap<br />

PDB) dalam tahun 2008 meningkat menjadi Rp206,5 triliun (2,2 persen terhadap PDB) dalam<br />

APBNP tahun 2013.<br />

Peningkatan realisasi anggaran belanja barang dalam kurun waktu tersebut, antara lain<br />

disebabkan oleh: (1) meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana kerja, baik perangkat<br />

keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) serta pengadaan peralatan kantor guna<br />

memenuhi kebutuhan administrasi yang semakin meningkat di berbagai instansi, termasuk<br />

penyediaan belanja operasional bagi<br />

satuan kerja baru guna peningkatan<br />

pelayanan; (2) seiring bertambahnya<br />

jumlah satuan kerja yang baru, sehingga<br />

menyebabkan bertambahnya jumlah aset<br />

dan barang inventaris pemerintah yang<br />

memerlukan pemeliharaan operasional;<br />

serta (3) meningkatnya harga barang<br />

dan jasa yang sangat mempengaruhi<br />

biaya pemeliharaan maupun perjalanan<br />

dinas. Meski demikian, upaya-upaya<br />

peningkatan efisiensi terus dilakukan<br />

untuk pengendalian belanja barang,<br />

antara lain melalui penerapan flat policy.<br />

Perkembangan realisasi belanja barang<br />

tahun 2008-2013 dapat dilihat dalam<br />

Grafik 4.32.<br />

Belanja Modal<br />

Triliun Rp<br />

250<br />

200<br />

150<br />

100<br />

50<br />

-<br />

Sementara itu, dalam rentang waktu tahun 2008-2013, realisasi anggaran belanja modal secara<br />

nominal mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 21,5 persen per tahun, yaitu dari Rp72,8<br />

triliun (1,5 persen terhadap PDB) dalam tahun 2008 dan menjadi Rp192,6 triliun (2,0 persen<br />

terhadap PDB) dalam APBNP tahun 2013. Peningkatan alokasi belanja modal dalam periode<br />

tersebut lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang mempunyai daya dorong<br />

kuat terhadap pertumbuhan ekonomi seperti listrik, jalan, pelabuhan, serta pengembangan<br />

infrastruktur pada 6 (enam) koridor ekonomi untuk mendukung program-program penyediaan<br />

infrastruktur, berupa pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung pencapaian target<br />

pertumbuhan ekonomi, dan perbaikan kesejahteraan rakyat; pembangunan infrastruktur<br />

pertanian untuk mendukung pencapaian program ketahanan pangan, serta pembangunan<br />

infrastruktur energi dan komunikasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan alokasi<br />

belanja modal dalam periode tersebut juga merupakan cermin dari besarnya perhatian<br />

Pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur<br />

Dalam periode 2008-2013, belanja modal yang cukup besar dialokasikan pada K/L antara lain,<br />

yaitu: (1) Kementerian Pekerjaan Umum, (2) Kementerian Perhubungan, (3) Kementerian<br />

Pertahanan, (4) Kementerian Agama, dan (5) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.<br />

56,0<br />

80,7<br />

97,6<br />

124,6<br />

140,9<br />

206,5<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBNP<br />

Sumber Kementerian Keuangan<br />

GRAFIK 4.32<br />

PERKEMBANGAN BELANJA BARANG, 2008-2013<br />

Belanja Barang Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan<br />

4-44<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!