17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

Outcome yang dihasilkan dari alokasi anggaran belanja BIN dalam periode tersebut, di antaranya<br />

adalah: (1) meningkatnya pelaksanaan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan keamanan<br />

negara; (2) meningkatnya dukungan pelayanan secara teknis dan administrasi intelijen negara;<br />

dan (3) meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan intelijen negara.<br />

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional<br />

Anggaran belanja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)<br />

dalam kurun waktu 2008-2013 mengalami pertumbuhan rata-rata 17,2 persen per tahun,<br />

yaitu dari Rp1.156,0 miliar dalam LKPP tahun 2008, menjadi Rp2.551,9 miliar dalam APBNP<br />

tahun 2013. Realisasi penyerapan anggaran belanja BKKBN dalam periode tersebut mengalami<br />

peningkatan, yaitu dari 96,6 persen terhadap APBNP tahun 2008, menjadi 104,9 persen terhadap<br />

pagunya dalam APBNP tahun 2012.<br />

Realisasi anggaran belanja BKKBN dalam periode tersebut, sebagian besar digunakan untuk<br />

mendukung: (1) program kependudukan dan keluarga berencana; (2) program pelatihan dan<br />

pengembangan BKKBN; (3) program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur<br />

BKKBN; dan (4) program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BKKBN.<br />

Output yang dihasilkan dari berbagai program tersebut, antara lain: (1) menurunnya persentase<br />

jumlah wanita yang sudah tidak ingin anak lagi dan atau masih ingin mempunyai anak tetapi<br />

ditunda dan tidak menggunakan salah satu cara kontrasepsi (unmed need) dari 9,1 persen<br />

pada tahun 2007 menjadi 8,5 persen pada tahun 2012; (2) tercapainya bayi yang lahir dari ibu<br />

yang berada pada kelompok umur 15-19 tahun pada suatu daerah dan suatu tahun tertentu dan<br />

banyaknya ibu pada umur tersebut pada daerah dan tahun yang sama dari 51 bayi pada tahun<br />

2007 menjadi 48 bayi pada tahun 2012; (3) terbentuknya 16.573 kelompok pusat informasi<br />

dan konseling kesehatan reproduksi bagi remaja (PIK-R) sampai dengan bulan April 2013; dan<br />

(4) terbentuknya 5 badan kependudukan dan keluarga berencana daerah (BKKBD) di kabupaten<br />

dan kota di 4 provinsi.<br />

Outcome yang dihasilkan dari alokasi anggaran belanja BKKBN dalam periode tersebut,<br />

di antaranya adalah: (1) tercapainya penduduk tumbuh seimbang 2015; (2) meningkatnya<br />

kualitas pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia (SDM) aparatur, serta penelitian<br />

program kependudukan dan keluarga berencana; (3) meningkatnya akuntabilitas pengelola<br />

bidang program, ketenagaan dan administrasi umum serta keuangan dan perbekalan (good<br />

governance); dan (4) tersedianya dukungan manajemen dalam rangka penyelenggaraan program<br />

kependudukan dan keluarga berencana.<br />

Lembaga Sandi Negara<br />

Anggaran belanja Lembaga Sandi Negara dalam kurun waktu 2008-2013 mengalami<br />

pertumbuhan rata-rata 23,0 persen per tahun, yaitu dari Rp598,7 miliar dalam LKPP tahun<br />

2008, menjadi Rp1.685,1 miliar dalam APBNP tahun 2013. Pada sisi lain, realisasi penyerapan<br />

anggaran belanja Lembaga Sandi Negara dalam periode tersebut mengalami penurunan, yaitu<br />

dari 98,9 persen terhadap APBNP tahun 2008, menjadi 98,5 persen terhadap pagunya dalam<br />

APBNP tahun 2012.<br />

Realisasi anggaran belanja Lembaga Sandi Negara dalam periode tersebut, sebagian besar<br />

digunakan untuk mendukung: (1) program pengembangan persandian nasional; dan (2) program<br />

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Lembaga Sandi Negara.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!