17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Outcome yang dihasilkan dari alokasi anggaran belanja BPS dalam periode tersebut, di antaranya<br />

adalah: (1) meningkatnya penyediaan data dan informasi statistik yang lengkap, akurat, dan<br />

tepat waktu; (2) meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan dan<br />

barang; (3) terwujudnya good governance dan clean government; dan (4) terpenuhinya sarana<br />

dan prasarana yang mendukung peningkatan kinerja kegiatan teknis.<br />

Badan Tenaga Nuklir Nasional<br />

Anggaran belanja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam kurun waktu 2008-2013<br />

mengalami pertumbuhan rata-rata 19,8 persen per tahun, yaitu dari Rp308,4 miliar dalam LKPP<br />

tahun 2008, menjadi Rp760,3 miliar dalam APBNP tahun 2013. Sejalan dengan itu, realisasi<br />

penyerapan anggaran belanja BATAN dalam periode tersebut juga mengalami peningkatan,<br />

yaitu dari 94,3 persen terhadap APBNP tahun 2008, menjadi 114,6 persen terhadap pagunya<br />

dalam APBNP tahun 2012.<br />

Realisasi anggaran belanja BATAN dalam periode tersebut, sebagian besar digunakan untuk<br />

mendukung: (1) program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BATAN;<br />

dan (2) program penelitian pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi.<br />

Output yang dihasilkan dari berbagai program tersebut, antara lain: (1) tercapainya 1 laporan<br />

pengawasan dan pemeriksaaan (INSP); dan (2) tercapainya 3 varietas hasil pengembangan<br />

aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang pertanian, industri, SDAL (PATIR).<br />

Outcome yang dihasilkan dari alokasi anggaran belanja BATAN dalam periode tersebut, di<br />

antaranya adalah: (1) peningkatan kinerja manajemen kelembagaan mendukung program litbang<br />

energi nuklir, isotop dan radiasi; dan (2) meningkatnya peran iptek nuklir dalam mendukung<br />

program pembangunan nasional.<br />

Badan Intelijen Negara<br />

Anggaran belanja Badan Intelijen Negara (BIN) dalam kurun waktu 2008-2013 mengalami<br />

pertumbuhan rata-rata 10,2 persen per tahun, yaitu dari Rp932,0 miliar dalam LKPP tahun<br />

2008, menjadi Rp1.511,8 miliar dalam APBNP tahun 2013. Sejalan dengan itu, realisasi<br />

penyerapan anggaran belanja BIN dalam periode tersebut mengalami peningkatan, yaitu dari<br />

96,1 persen terhadap pagunya dalam APBNP tahun 2008, menjadi 99,4 persen terhadap pagunya<br />

dalam APBNP tahun 2012.<br />

Realisasi anggaran belanja BIN dalam periode tersebut, sebagian besar digunakan untuk<br />

mendukung: (1) program pengembangan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan<br />

keamanan negara; (2) program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya<br />

intelijen negara; dan (3) program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur intelijen<br />

negara.<br />

Output yang dihasilkan dari berbagai program tersebut, antara lain: (1) tercapainya kegiatan<br />

intelijen pihak lain atau negara lain yang terpantau sebesar 75 persen; (2) meningkatnya<br />

dukungan pelayanan secara teknis dan administrasi intelijen sebesar 31 persen; dan (3) kualitas<br />

pengawasan dan pemeriksaaan sebesar 31 persen.<br />

4-38<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!