17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Output yang dihasilkan dari berbagai program tersebut, diantaranya meliputi: (1) tercapainya<br />

jumlah produksi migas sebesar 920 MBOPD, gas bumi 1.320 MBOEPD, dan CBM 61,34<br />

MBOEPD pada tahun 2013; (2) jumlah ketetapan penyiapan harga dan subsidi listrik sebanyak<br />

18 ketetapan pada tahun 2013; (3) jumlah pengelolaan wilayah usaha pertambangan sebanyak<br />

3 wilayah usaha; (4) jumlah kegiatan penelitian dan pengembangan sebanyak 25 kegiatan<br />

pada tahun 2013; dan (5) jumlah persentase cakupan sistem pengawasan pendistribusian BBM<br />

sebesar 30 persen dari wilayah <strong>NK</strong>RI.<br />

Berdasarkan berbagai kebijakan dan program yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM<br />

pada periode tersebut, outcome yang dihasilkan, antara lain: (1) meningkatnya produksi migas<br />

yang berkelanjutan kapasitas nasional keandalan dan efisiensi pasokan bahan bakar dan bahan<br />

baku industri, keandalan infrastruktur, serta menurunnya kecelakaan dan dampak lingkungan<br />

dari kegiatan migas; (2) meningkatnya pemanfaatan energi listrik yang andal, aman, dan<br />

akrab lingkungan; (3) meningkatnya peran sub sektor mineral, batu bara, dan panas bumi<br />

bagi pemerintahan maupun masyarakat; (4) meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan<br />

pengembangan bidang energi sumber daya mineral; dan (5) tersedianya dan terdistribusinya<br />

bahan bakar minyak di seluruh wilayah <strong>NK</strong>RI.<br />

Kementerian Pertanian<br />

Perkembangan anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam kurun waktu 2008-<br />

2013 mengalami pertumbuhan rata-rata 17,9 persen per tahun, yaitu dari Rp7,2 triliun<br />

dalam LKPP tahun 2008 menjadi Rp16,4 triliun dalam APBNP 2013. Porsi anggaran belanja<br />

Kementerian Pertanian terhadap total belanja K/L mengalami penurunan dari 2,8 persen<br />

dalam tahun 2008 menjadi sebesar 2,6 persen dalam APBNP tahun 2013. Namun demikian,<br />

penyerapan anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam periode tersebut mengalami<br />

peningkatan, yaitu dari 86,7 persen terhadap APBNP tahun 2008, menjadi 106,7 persen<br />

terhadap pagunya dalam APBNP tahun 2012. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk<br />

mendukung pencapaian misi Kementerian Pertanian, terutama berkaitan dengan upaya<br />

peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya petani dengan penciptaan lapangan kerja<br />

terutama di perdesaan, dan pertumbuhan ekonomi, serta mewujudkan ketahanan pangan<br />

nasional melalui revitalisasi pertanian. Realisasi anggaran belanja Kementerian Pertanian<br />

dalam periode tersebut, sebagian besar digunakan untuk mendukung upaya peningkatan<br />

kemampuan petani untuk dapat menghasilkan komoditas yang berdaya saing tinggi, dan menjaga<br />

tingkat produksi beras dalam negeri dengan tingkat ketersediaan minimal 90,0 persen dari<br />

kebutuhan domestik untuk mengamankan kemandirian pangan. Upaya tersebut dilaksanakan<br />

melalui berbagai program, antara lain: (1) program peningkatan produksi, produktivitas,<br />

dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan;<br />

(2) program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian; (3) program<br />

pencapaian swasembada daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewani yang aman,<br />

sehat, utuh, dan halal; (4) program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing;<br />

dan (5) program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan<br />

berkelanjutan. Perkembangan anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam periode 2008-<br />

2013 disajikan dalam Grafik 4.28.<br />

Dalam periode 2008-2013, output dari pelaksanaan berbagai program tersebut, antara lain:<br />

(1) peningkatan produksi padi dari 57,15 juta ton gabah kering giling (GKG) tahun 2007 menjadi<br />

69,06 juta ton GKG pada tahun 2012 dan peningkatan produksi jagung dari 13,29 juta ton<br />

4-34<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!