17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 4<br />

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Pencapaian dari pelaksanaan berbagai<br />

program dan kegiatan pada fungsi kesehatan<br />

dalam kurun waktu tersebut, antara lain<br />

yaitu: (1) membaiknya pelayanan kesehatan<br />

bagi ibu hamil dan bersalin, antara lain<br />

ditunjukkan dengan meningkatnya ibu<br />

bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan<br />

terlatih (cakupan PN) dari 81,3 persen (2011)<br />

menjadi 83,1 persen (2012) dan cakupan<br />

kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) masingmasing<br />

dari 95,7 persen dan 88,3 persen<br />

(2011) menjadi sebesar 95,7 persen dan 90,2<br />

persen (2012); (2) membaiknya kesehatan<br />

20,0<br />

18,0<br />

16,0<br />

14,0<br />

12,0<br />

10,0<br />

8,0<br />

6,0<br />

4,0<br />

2,0<br />

-<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBN<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

dan gizi anak antara lain ditandai dengan meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap<br />

dari 53,8 persen (2010) menjadi 66,0 persen (2012), meningkatnya balita ditimbang berat<br />

badannya (D/S) dari 67,9 persen (2010) menjadi 71,4 persen (2011), dan menurunnya prevalensi<br />

kekurangan gizi menjadi sebesar 17,9 persen; (3) membaiknya upaya pengendalian penyakit<br />

menular dan tidak menular yang ditunjukkan oleh meningkatnya kasus baru TB paru (BTA<br />

positif) yang disembuhkan dari 86,2 persen (2011) menjadi 84,4 persen (2012), menurunnya<br />

angka penemuan kasus malaria annual parasite index (API) per 1.000 penduduk dari 1,8<br />

(2011) menjadi 1,7 per 1.000 penduduk (2012), dan meningkatnya orang yang berumur 15<br />

tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV dari 548.256 orang (2011) menjadi<br />

884.905 orang (2012), dan yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS dari 57,5 persen (2010)<br />

menjadi sebesar 79,5 persen (2012); (4) meningkatnya jumlah, kualitas, dan penyebaran sumber<br />

daya manusia kesehatan termasuk sarana pelayanan kesehatan yang ditunjukkan dengan<br />

meningkatnya tenaga dokter menjadi 32.492 orang, perawat 220.575 orang, bidan 124.164<br />

orang, puskesmas 9.510 unit, puskesmas perawatan 3.152 unit, puskesmas nonperawatan 6.358<br />

unit, RS pemerintah 888 unit dan tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif<br />

sebanyak 4.354 orang yang ditempatkan pada daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan<br />

kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).<br />

Anggaran Belanja Fungsi Pariwisata dan Budaya<br />

Triliun Rp<br />

GRAFIK 4.8<br />

BELANJA FUNGSI KESEHATAN,<br />

2008-2013<br />

Kesehatan Lainnya<br />

Litbang Kesehatan<br />

Kependudukan dan Keluarga<br />

Berencana<br />

Pelayanan Kesehatan Masyarakat<br />

Pelayanan Kesehatan Perorangan<br />

Obat dan Perbekalan Kesehatan<br />

Anggaran belanja fungsi pariwisata dan budaya yang dialokasikan melalui belanja pemerintah<br />

pusat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan di bidang<br />

pariwisata dan budaya. Dalam kurun waktu 2008-2013, anggaran belanja fungsi pariwisata<br />

dan budaya mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14,2 persen per tahun, dari sebesar<br />

Rp1,3 triliun pada tahun 2008, menjadi sebesar Rp2,5 triliun pada tahun 2013. Pertumbuhan<br />

anggaran pada fungsi pariwisata dan budaya dalam kurun waktu tersebut, memperlihatkan<br />

kesungguhan Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui<br />

diversifikasi kebijakan yang salah satunya melalui sektor pariwisata. Sektor pariwisata yang maju<br />

mampu menggerakkan sektor riil, utamanya di wilayah destinasi pariwisata tersebut berada.<br />

Harapannya ke depan, sektor pariwisata akan menjadi unsur pendukung yang signifikan untuk<br />

meningkatkan pendapatan nasional. Anggaran belanja pemerintah pusat yang dialokasikan<br />

melalui fungsi pariwisata dan budaya terdiri atas beberapa subfungsi, yaitu: (1) subfungsi<br />

pengembangan pariwisata (44,1 persen terhadap fungsi pariwisata dan budaya); (2) subfungsi<br />

pembinaan penerbitan dan penyiaran (3,2 persen); (3) subfungsi Litbang pariwisata (1,1 persen);<br />

4-16<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!