17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

triliun pada tahun 2013; dan (4) subfungsi perumahan dan fasilitas umum lainnya mengalami<br />

pertumbuhan rata-rata sebesar 21,2 persen, dari sebesar Rp6,6 triliun pada tahun 2008 menjadi<br />

Rp17,3 triliun pada tahun 2013.<br />

Pencapaian dari pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pada fungsi perumahan<br />

dan fasilitas umum dalam kurun waktu 2008-2013 tersebut antara lain: (1) terbangunnya<br />

435 twin block (TB) rumah susun<br />

sederhana sewa (Rusunawa); (2)<br />

terfasilitasinya pembangunan rumah<br />

swadaya sebanyak 32.512 unit; (3)<br />

meningkatnya kualitas perumahan<br />

swadaya sebanyak 285.738 unit; (4)<br />

fasilitasi pembiayaan perumahan<br />

untuk kepemilikan rumah sebanyak<br />

280.555 unit. Perkembangan realisasi<br />

anggaran belanja fungsi perumahan<br />

dan fasilitas umum tahun 2008-2013<br />

disajikan dalam Grafik 4.7.<br />

Anggaran Belanja Fungsi Kesehatan<br />

Triliun Rp<br />

30,0<br />

20,0<br />

GRAFIK 4.7<br />

BELANJA FUNGSI PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM,<br />

2008-2013<br />

35,0<br />

25,0<br />

15,0<br />

10,0<br />

5,0<br />

-<br />

2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

APBN<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

Perumahan dan Fasilitas<br />

Umum Lainnya<br />

Pe nye diaan Air Minum<br />

Pemberdayaan Komunitas<br />

Permukiman<br />

Pembangunan Perumahan<br />

Anggaran belanja fungsi kesehatan yang dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat<br />

ditujukan untuk meningkatkan kesehatan rakyat. Dalam kurun waktu 2008-2013, anggaran<br />

belanja fungsi kesehatan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,5 persen per tahun, dari<br />

Rp14,0 triliun pada tahun 2008, menjadi sebesar Rp17,5 triliun pada tahun 2013. Selanjutnya,<br />

anggaran belanja pemerintah pusat yang dialokasikan melalui fungsi kesehatan terdiri atas<br />

beberapa subfungsi, yaitu: (1) subfungsi obat dan perbekalan kesehatan (11,5 persen terhadap<br />

fungsi kesehatan); (2) subfungsi pelayanan kesehatan perorangan (60,1 persen); (3) subfungsi<br />

pelayanan kesehatan masyarakat (12,3 persen); (4) subfungsi kependudukan dan keluarga<br />

berencana (9,5 persen); (5) subfungsi Litbang kesehatan (1,7 persen); dan (6) subfungsi<br />

kesehatan lainnya (4,9 persen). Besarnya proporsi alokasi anggaran pada subfungsi pelayanan<br />

kesehatan perorangan, terutama disebabkan oleh digulirkannya berbagai program pelayanan<br />

kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.<br />

Gambaran realisasi anggaran dalam periode 2008-2013 pada beberapa subfungsi yang menonjol<br />

pada fungsi kesehatan dijabarkan sebagai berikut. Anggaran belanja pada subfungsi obat dan<br />

perbekalan kesehatan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 15,4 persen per tahun, yaitu<br />

dari sebesar Rp1,4 triliun dalam tahun 2008, menjadi sebesar Rp2,8 triliun dalam tahun<br />

2013. Sementara itu, anggaran pada subfungsi pelayanan kesehatan perorangan dalam kurun<br />

waktu yang sama mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,7 persen per tahun, yaitu dari<br />

sebesar Rp8,8 triliun dalam tahun 2008, menjadi sebesar Rp10,0 triliun dalam tahun 2013.<br />

Selanjutnya, anggaran pada subfungsi kependudukan dan keluarga berencana dalam kurun<br />

waktu 2008-2013, mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 40,2 persen per tahun, yaitu dari<br />

sebesar Rp479,7 miliar dalam tahun 2008, menjadi sebesar Rp2,6 triliun dalam tahun 2013.<br />

Perkembangan realisasi anggaran fungsi kesehatan dalam periode tahun 2008-2013 disajikan<br />

dalam Grafik 4.8.<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!