17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

dan ekstensifikasi dalam rangka peningkatan pendapatan negara melalui monitoring dan<br />

evaluasi serta penyusunan dan penyempurnaan ketentuan peraturan perundangan-undangan<br />

di bidang panas bumi. Upaya yang akan ditempuh dalam mengoptimalkan pendapatan dari<br />

kegiatan eksploitasi pertambangan panas bumi akan diutamakan untuk mendukung program<br />

Pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).<br />

Pendapatan Bagian Laba BUMN<br />

Dalam tahun <strong>2014</strong>, pendapatan bagian laba BUMN ditargetkan mencapai Rp37,0 triliun,<br />

mengalami peningkatan sebesar Rp0,5 triliun atau 1,5 persen dari target dalam APBNP 2013.<br />

Secara lebih rinci, target pendapatan bagian laba BUMN tahun <strong>2014</strong> tersebut berasal dari laba<br />

BUMN perbankan sebesar Rp5,9 triliun dan laba BUMN nonperbankan sebesar Rp31,1 triliun.<br />

Untuk mengoptimalkan<br />

pendapatan tersebut, Pemerintah<br />

akan menempuh beberapa<br />

kebijakan sebagai berikut<br />

(a) optimalisasi terhadap pay<br />

out ratio dividen BUMN dengan<br />

tetap mempertimbangkan kondisi<br />

keuangan masing-masing BUMN;<br />

(b) peningkatan return on<br />

invesment BUMN seiring dengan<br />

peningkatan capital expenditure<br />

(capex); (c) right sizing terhadap<br />

jumlah BUMN untuk efisiensi<br />

dan peningkatan kinerja BUMN;<br />

dan (d) peningkatan market<br />

capitalization untuk BUMN yang sudah go public. Proyeksi pendapatan bagian laba BUMN<br />

untuk tahun 2013 dan <strong>2014</strong> disajikan pada Grafik 3.24.<br />

PNBP Lainnya<br />

PNBP lainnya dalam tahun <strong>2014</strong><br />

ditargetkan mencapai sebesar<br />

Rp91,1 triliun, meningkat sebesar<br />

Rp5,6 triliun atau 6,6 persen<br />

bila dibandingkan dengan target<br />

dalam APBNP 2013. Namun,<br />

pencapaian target PNBP lainnya<br />

masih menghadapi tantangan<br />

yang cukup berat. Hal tersebut<br />

terutama disebabkan oleh belum<br />

optimalnya mekanisme penagihan,<br />

penyetoran, dan pengelolaan<br />

PNBP K/L. Untuk itu, secara umum<br />

optimalisasi PNBP lainnya dalam<br />

triliun Rp<br />

40<br />

35<br />

30<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

triliun Rp<br />

95<br />

85<br />

75<br />

65<br />

55<br />

45<br />

35<br />

25<br />

GRAFIK 3.24<br />

PENDAPATAN BAGIAN LABA BUMN, 2013−<strong>2014</strong><br />

7,5<br />

GRAFIK 3.25<br />

PERKEMBANGAN PNBP LAINNYA, 2013−<strong>2014</strong><br />

85,5<br />

2013<br />

APBNP<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

29,0 31,1<br />

APBNP 2013 <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

5,9<br />

Pendapatan Laba BUMN Perbankan<br />

91,1<br />

<strong>2014</strong><br />

<strong>RAPBN</strong><br />

3-34<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!