17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

Sementara itu, target pendapatan SDA nonmigas dalam tahun <strong>2014</strong> sebesar Rp26,7 triliun<br />

tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp3,6 triliun atau 15,7 persen bila dibandingkan<br />

dengan target yang ditetapkan dalam APBNP tahun 2013. Tingginya pendapatan SDA nonmigas<br />

dalam tahun tersebut masih didominasi oleh pendapatan yang bersumber dari pertambangan<br />

mineral dan batu bara. Grafik 3.23 memperlihatkan perbandingan pendapatan SDA nonmigas<br />

tahun 2013 dan <strong>2014</strong> beserta komponen pendapatannya.<br />

Pendapatan pertambangan mineral dan<br />

batu bara (nomenklatur sebelumnya:<br />

pertambangan umum) dalam <strong>RAPBN</strong><br />

<strong>2014</strong> ditargetkan sebesar Rp21,3 triliun,<br />

meningkat sebesar Rp3,2 triliun atau<br />

17,6 persen bila dibandingkan dengan<br />

targetnya dalam APBNP tahun 2013.<br />

Peningkatan tersebut terutama didorong<br />

oleh meningkatnya pendapatan royalti<br />

sebesar Rp3,1 triliun atau 18,1 persen.<br />

Sementara itu, pendapatan iuran tetap<br />

dalam tahun <strong>2014</strong> ditargetkan sebesar<br />

Rp0,8 triliun, sedikit lebih tinggi dari<br />

targetnya dalam APBNP 2013. Untuk<br />

mendukung pencapaian pendapatan<br />

pertambangan mineral dan batu bara<br />

tersebut, dalam tahun <strong>2014</strong> sasaran<br />

produksi pertambangan mineral dan<br />

triliun Rp<br />

30<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

0<br />

Panas Bumi<br />

23,1<br />

batu bara adalah tercapainya target produksi (a) batubara sebesar 360 juta ton;<br />

(b) timah sebesar 95 ribu ton; (c) feronikel sebesar 20 ribu metrik ton; (d) tembaga sebesar 739,8<br />

ton; (e) emas sebesar 73,9 ton; (f) perak sebesar 215,2 ton; dan (g) bijih besi sebesar 1 juta ton.<br />

Untuk mengoptimalkan pendapatan pertambangan mineral dan batu bara, Pemerintah<br />

akan melakukan beberapa langkah kebijakan. Langkah-langkah tersebut antara lain<br />

(a) menjamin keamanan pasokan energi melalui upaya eksplorasi dan optimasi produksi<br />

energi nasional guna mengimbangi permintaan energi di dalam negeri; (b) memastikan bahwa<br />

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan<br />

Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral dilaksanakan oleh<br />

seluruh pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dan kontrak karya (KK); (c) mendayagunakan<br />

barang dan jasa dalam negeri dalam kegiatan usaha pertambangan; dan (d) mendorong investasi<br />

di dalam negeri dalam rangka menjaga pasokan energi nasional.<br />

Kebijakan selanjutnya adalah (a) menyusun peraturan dalam rangka meningkatkan nilai tambah<br />

komoditas mineral dan batubara, usaha jasa pertambangan, dan mendukung peningkatan<br />

rasio elektrifikasi melalui percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt<br />

tahap I dan II; dan (b) Meningkatkan potensi sumber daya manusia nasional terhadap<br />

industri pertambangan. Selain itu, juga akan ditempuh kebijakan (a) Meningkatkan kerja<br />

sama dengan instansi terkait (pemda, BPKP, BPK, Kemendag, Kemenkeu, dan KPK); dan<br />

(b) melakukan penyempurnaan tarif royalti pertambangan. Pemerintah juga akan berupaya<br />

5<br />

GRAFIK 3.23<br />

PERKEMBANGAN PNBP SDA NONMIGAS,<br />

2013─<strong>2014</strong><br />

Pertambangan Mineral dan Batu Bara<br />

Kehutanan<br />

Perikanan<br />

2013<br />

APBNP<br />

Sumber : Kementerian Keuangan<br />

19,0<br />

<strong>2014</strong><br />

<strong>RAPBN</strong><br />

3-32<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!