17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan<br />

Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi<br />

Daerah, pendapatan PBB sektor perkotaan dan perdesaan secara keseluruhan dialihkan ke<br />

pemda kabupaten/kota. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, target pendapatan PBB<br />

yang masih dikelola Pemerintah pusat dalam tahun <strong>2014</strong> adalah sebesar Rp25,5 triliun, turun<br />

6,6 persen dari target APBNP 2013. Sumber utama pendapatan PBB adalah dari pendapatan<br />

PBB sektor pertambangan migas yang ditargetkan mencapai Rp22,6 triliun, atau 88,6 persen<br />

dari total pendapatan PBB. Apabila dibandingkan dengan targetnya dalam APBNP 2013, target<br />

pendapatan PBB sektor pertambangan migas di tahun <strong>2014</strong> tersebut mengalami peningkatan<br />

sebesar 1,7 persen.<br />

Pendapatan Cukai<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, pendapatan cukai ditargetkan mencapai sebesar Rp114,3 triliun, terdiri<br />

atas pendapatan cukai hasil tembakau sebesar Rp108,7 triliun dan pendapatan cukai MMEA<br />

dan EA masing-masing sebesar Rp5,4 triliun dan Rp0,2 triliun. Apabila dibandingkan dengan<br />

targetnya dalam APBNP 2013, pendapatan cukai secara keseluruhan mengalami kenaikan<br />

sebesar Rp9,6 triliun atau 9,1 persen. Faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan pendapatan<br />

cukai adalah (a) kenaikan volume produksi rokok; (b) kebijakan penyesuaian tarif cukai hasil<br />

tembakau dan harga dasar barang kena cukai; serta (c) extra effort dalam pemberantasan pita<br />

cukai palsu.<br />

Pendapatan Pajak Lainnya<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, pendapatan pajak lainnya ditargetkan mencapai Rp6,0 triliun. Apabila<br />

dibandingkan dengan targetnya dalam APBNP 2013, terjadi peningkatan sebesar Rp0,6 triliun<br />

atau 10,7 persen. Secara umum, peningkatan pendapatan pajak lainnya disebabkan oleh<br />

meningkatnya transaksi yang menggunakan dokumen bermeterai seiring dengan tingginya<br />

perkiraan pertumbuhan ekonomi dalam tahun <strong>2014</strong>.<br />

Pendapatan Bea Masuk<br />

Seiring dengan perkiraan mulai membaiknya demand global yang berdampak terhadap<br />

peningkatan volume perdagangan ekspor dan impor, pendapatan bea masuk pada tahun <strong>2014</strong><br />

ditargetkan mencapai Rp33,9 triliun, atau meningkat 10,1 persen bila dibandingkan dengan<br />

targetnya dalam APBNP 2013. Dari jumlah tersebut, termasuk di dalamnya adalah insentif bea<br />

masuk ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar Rp1,0 triliun.<br />

Pendapatan Bea Keluar<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>, pendapatan bea keluar diperkirakan mencapai Rp20,0 triliun. Apabila<br />

dibandingkan dengan targetnya dalam APBNP 2013, target pendapatan bea keluar dalam tahun<br />

<strong>2014</strong> mengalami kenaikan sebesar Rp2,4 triliun atau 13,5 persen. Kenaikan tersebut, terutama<br />

disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan mulai membaik dalam tahun<br />

<strong>2014</strong> sehingga terdapat kemungkinan permintaan CPO dunia akan meningkat, yang berdampak<br />

pada tingginya harga rata-rata CPO di pasar internasional.<br />

3-30<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!