17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendapatan Negara Bab 3<br />

Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan bagian laba BUMN meningkat dari Rp29,1 triliun<br />

(2008) menjadi Rp30,8 triliun (2012). Tingginya pendapatan bagian laba BUMN dalam tahun<br />

2012 tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pertambangan di pasar<br />

global sehingga meningkatkan laba BUMN sektor pertambangan.<br />

Dalam APBNP 2013, pendapatan bagian laba<br />

BUMN ditargetkan sebesar Rp36,5 triliun,<br />

meningkat 18,4 persen jika dibandingkan<br />

dengan realisasi 2012. Pendapatan bagian laba<br />

BUMN di tahun 2013 bersumber dari kenaikan<br />

realisasi laba BUMN tahun buku 2012 dan<br />

kenaikan harga komoditas pertambangan<br />

di pasar internasional yang menyebabkan<br />

omzet bisnis BUMN sektor pertambangan<br />

juga diperkirakan meningkat. Perkembangan<br />

pendapatan bagian laba BUMN tahun 2008—<br />

2013 disajikan dalam Grafik 3.11.<br />

PNBP Lainnya<br />

GRAFIK 3.11<br />

PERKEMBANGAN PENDAPATAN BAGIAN LABA BUMN,<br />

2008−2013<br />

Rp triliun<br />

40,0<br />

36,5<br />

Sumber utama PNBP lainnya adalah jasa pelayanan yang diberikan oleh kementerian<br />

negara/lembaga (K/L) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing K/L.<br />

Secara garis besar, PNBP lainnya terbagi dalam beberapa jenis pendapatan, antara lain<br />

(a) pendapatan dari pengelolaan barang milik negara (BMN) serta pendapatan dari penjualan;<br />

(b) pendapatan jasa; (c) pendapatan bunga; (d) pendapatan kejaksaan dan peradilan;<br />

(e) pendapatan pendidikan; (f) pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi;<br />

(g) pendapatan iuran dan denda; serta (h) pendapatan lain-lain.<br />

Dalam periode tahun 2008—2012, PNBP<br />

GRAFIK 3.12<br />

lainnya meningkat rata-rata 3,8 persen per<br />

PERKEMBANGAN PNBP LAINNYA, 2008−2013<br />

Rp triliun<br />

Pendapatan lain-lain<br />

tahun. Dalam periode tersebut, pendapatan dari<br />

90<br />

85,5<br />

Pendapatan iuran dan denda<br />

80<br />

pengelolaan barang milik negara (BMN) dan<br />

73,5<br />

69,4<br />

70<br />

Pendapatan gratifikasi dan<br />

63,3<br />

pendapatan dari penjualan, serta pendapatan<br />

59,4<br />

uang sitaan hasil korupsi<br />

60<br />

53,8<br />

Pendapatan pendidikan<br />

jasa mengalami peningkatan tertinggi, yaitu<br />

50<br />

Pendapatan kejaksaan dan<br />

mencapai rata-rata 36,2 persen dan 30,2 persen.<br />

40<br />

peradilan<br />

Sementara itu, dalam APBNP 2013, PNBP<br />

Pendapatan bunga<br />

30<br />

lainnya ditargetkan Rp85,5 triliun, meningkat<br />

20<br />

Pendapatan jasa<br />

16,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi<br />

10<br />

Pendapatan dari pengelolaan<br />

BMN serta pendapatan dari<br />

0<br />

penjualan<br />

2012. Lebih tingginya target tersebut terutama<br />

2008 2009 2010 2011 2012 APBNP<br />

2013<br />

disebabkan oleh peningkatan pendapatan<br />

Sumber: Kementerian keuangan<br />

premium obligasi negara, peningkatan<br />

pendapatan dari selisih kurs, dan pendapatan<br />

DMO. Perkembangan PNBP lainnya selama periode 2008—2013 disajikan dalam Grafik 3.12.<br />

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat tujuh K/L yang memberikan kontribusi terbesar<br />

dalam PNBP lainnya. Ketujuh K/L tersebut adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika<br />

(Kemenkominfo), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian<br />

35,0<br />

30,0<br />

25,0<br />

20,0<br />

15,0<br />

10,0<br />

5,0<br />

0,0<br />

29,1<br />

26,1<br />

30,1<br />

28,2<br />

30,8<br />

2008 2009 2010 2011 2012 APBNP<br />

2013<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 3-19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!