17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 3<br />

Pendapatan Negara<br />

penerimaan dari iuran tetap yang berasal dari pemegang izin usaha pertambangan (IUP)<br />

panas bumi. Kegiatan usaha panas bumi diutamakan untuk mendukung program Pemerintah<br />

dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dan diharapkan dalam masa mendatang<br />

akan memberikan kontribusi yang lebih besar mengingat Indonesia memiliki potensi sumber<br />

daya panas bumi yang besar. Pendapatan panas bumi selama 2008—2012 memperlihatkan<br />

perkembangan yang berfluktuasi, dengan pertumbuhan rata-rata negatif 5,9 persen per tahun.<br />

Dalam APBNP 2013, pendapatan panas bumi ditargetkan mencapai Rp0,5 triliun, turun 30,1<br />

persen jika dibandingkan dengan realisasi 2012. Tingginya realisasi PNBP panas bumi dalam<br />

tahun 2012 disebabkan oleh adanya kegiatan pengeboran (drilling) yang ditunda sebagai<br />

akibat produksi yang tidak mencapai target. Dengan adanya penundaan kegiatan pengeboran,<br />

menyebabkan biaya menjadi turun dan meningkatkan net operating income (NOI) yang<br />

menjadi perhitungan setoran bagian Pemerintah atas pendapatan panas bumi. Dalam tahun<br />

2013, diharapkan tidak ada lagi penundaan kegiatan pengeboran, sehingga proyeksi pendapatan<br />

SDA panas bumi menjadi lebih rendah daripada realisasi tahun 2012. Untuk diketahui, bahwa<br />

biaya pengeboran pada industri panas bumi dibebankan pada biaya operasional (operational<br />

expenditure), berbeda dengan industri migas, dimana biaya pengeboran dimasukkan pada<br />

biaya modal (capital expenditure). Perbedaan pencatatan tersebut berdampak pada pelaporan<br />

akuntansi, dimana pada biaya operasional langsung dibebankan pada tahun berjalan, sedangkan<br />

pada biaya modal akan disebar pada beberapa tahun (menggunakan metode depresiasi).<br />

Pendapatan Bagian Laba BUMN<br />

Selama periode 2008—2012, kinerja BUMN<br />

terus mengalami perkembangan yang positif,<br />

baik dari sisi aktiva, ekuitas, pendapatan<br />

maupun laba usaha. Selama periode tersebut,<br />

total aktiva BUMN tumbuh rata-rata sebesar<br />

15,5 persen per tahun, dan total ekuitas<br />

tumbuh rata-rata sebesar 10,6 persen per<br />

tahun. Sementara itu, pendapatan dan laba<br />

usaha masing-masing tumbuh rata-rata<br />

sebesar 14,0 persen dan 13,0 persen per tahun.<br />

Perkembangan kinerja keuangan BUMN<br />

periode 2008—2012 disajikan pada Grafik<br />

3.9.<br />

Sejalan dengan perkembangan positif dari<br />

kinerja BUMN tersebut, kontribusi BUMN<br />

terhadap APBN dalam periode 2008—2012,<br />

khususnya dari pendapatan pajak dan dividen,<br />

juga terus mengalami peningkatan. Dalam<br />

periode tersebut, kontribusi BUMN dari<br />

pembayaran pajak dan dividen masing-masing<br />

meningkat rata-rata sebesar 4,5 persen dan 7,0<br />

persen per tahun. Kontribusi BUMN terhadap<br />

APBN periode 2008—2012 disajikan dalam<br />

Grafik 3.10.<br />

Rp triliun<br />

4.000<br />

3.500<br />

3.000<br />

2.500<br />

2.000<br />

1.500<br />

1.000<br />

500<br />

0<br />

Rp triliun<br />

250,0<br />

200,0<br />

150,0<br />

100,0<br />

50,0<br />

0,0<br />

1.161,7<br />

GRAFIK 3.9<br />

KINERJA KEUANGAN BUMN, 2008−2012<br />

1.977,8<br />

Chart GRAFIK Title 3.10<br />

KONTRIBUSI BUMN TERHADAP APBN, 2008−2012<br />

Privatisasi<br />

Pajak<br />

Dividen<br />

96,4<br />

Total Penjualan<br />

Total Aktiva<br />

Total Laba/Rugi Bersih (RHS)<br />

Total Ekuitas (RHS)<br />

985,7<br />

2.234,4<br />

136,3<br />

1.077,7<br />

2,1<br />

180,6<br />

0,4 0,1<br />

115,6 114,8<br />

29,1 26,1 30,1 28,2 30,8<br />

2008 2009 2010 2011 2012<br />

Sumber: Kementerian Keuangan<br />

2.505,5<br />

1.378,3<br />

2.946,8<br />

1.555,3<br />

2008 2009 2010 2011 2012<br />

Sumber: Kementerian Negara BUMN<br />

3.522,0<br />

Rp triliun<br />

900<br />

800<br />

700<br />

600<br />

500<br />

400<br />

300<br />

200<br />

100<br />

0<br />

3-18<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!