14.01.2015 Views

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dilanjutkan dengan nama “Program Peningkatan<br />

Permodalan Dana Bergulir Sektoral Bagi<br />

<strong>Koperasi</strong>, Usaha Mikro, dan Kecil”.<br />

Selama rentang waktu 2003 sampai 2005<br />

dan 2007 Pemerintah mengalokasikan dana<br />

sebesar Rp. 321.700.000.000,- bagi 448 koperasi<br />

yang tersebar di 32 provinsi. Dari alokasi dana<br />

sebesar itu, tercatat realisasi pencairan sebesar<br />

Rp. 299.150.715.000. Kemudian, berdasarkan<br />

hasil monitoring yang dilakukan Kementerian<br />

KUKM per Maret 2009 dana pinjaman bergulir<br />

tersebut telah berkembang menjadi Rp.<br />

840.972.990.980 dengan jumlah pemanfaat<br />

sebanyak 183.968 anggota koperasi. Itu artinya<br />

telah terjadi dinamika positif hingga sebesar<br />

281%. Catatan hasil monitoring itu memberi sinyal<br />

indikasi bahwa koperasi penerima program<br />

berhasil didalam mengelola dan menggulirkan<br />

bantuan yang diberikan. Jumlah dana yang<br />

tersalur dan hasil pengembangannya itu pun<br />

menjadi salah satu indikasi bahwa program ini<br />

telah berjalan dengan baik.<br />

Demi kebersinambungan program dana<br />

bergulir ini, koperasi peserta program wajib<br />

mengembalikan angsuran pokok dan bunga<br />

kepada Bank Pelaksana. Hingga 31 Maret 2009<br />

kinerja pengembalian angsuran pokok dan bunga<br />

tersebut tercermin pada tabel di bawah ini.<br />

Angka-angka pada tabel tersebut<br />

menunjukkan bahwa meskipun para koperasi<br />

peserta program sukses mengembangkan dana<br />

bergulir tersebut hingga 281 % tapi tingkat atau<br />

kinerja pengembalian angsuran pokok dan<br />

bunga masih belum sesuai target (lihat tabel).<br />

Dari yang seharusnya Rp. 104.797.609.500 baru<br />

44,92 % atau Rp.47.076.688.594 yang telah<br />

ditunaikan. Menurut penelusuran, angka<br />

pengembalian angsuran pokok dan bunga yang<br />

rendah itu disebabkan karena Bank Pelaksana<br />

dipandang masih kurang aktif dalam melakukan<br />

pembinaan dan monitoring kepada koperasi<br />

peserta program. Di samping itu, kewajiban<br />

Kelompok Kerja Keuangan Kabupaten/ Kota juga<br />

dipandang belum optimal.<br />

Hasil monitoring dan evaluasi juga<br />

menunjukkan bahwa di tingkat nasional, Propinsi<br />

Jawa Timur merupakan propinsi dengan tingkat<br />

realisasi pencairan terbesar, yakni yaitu<br />

434,32%. Di propinsi ini, jumlah dana pinjaman<br />

bergulir terlah berkembang dari Rp. 39,8 miliar<br />

menjadi Rp. 167,81 miliar. Propinsi lain yang juga<br />

memiliki kinerja bagus, yakni Propinsi Jawa<br />

Tengah dengan perkembangan sebesar<br />

255,99% atau berkembang dari Rp. 35 miliar<br />

menjadi Rp. 89.59 miliar.<br />

***<br />

Teknis Pelaksanaan<br />

Tidak semua <strong>Koperasi</strong> bisa menerima program<br />

perkuatan permodalan bagi koperasi,<br />

usaha mikro dan kecil tersebut. Ada syarat-syarat<br />

yang harus dipenuhi <strong>Koperasi</strong>-koperasi Simpan<br />

Pinjam calon penerima dana perkuatan.<br />

Syarat-Syarat Umum:<br />

a. Telah melaksanakan Rapat Anggota<br />

Tahunan (RAT) sebanyak 3 (tiga) Tahun<br />

Buku terakhir;<br />

b. Hasil penilaian kesehatan dalam 2 (dua)<br />

tahun terakhir berturut-turut “sehat”;<br />

c. Memiliki kantor sendiri yang telah ditempati<br />

minimal 2 (dua) tahun;<br />

d. Dalam melayani anggota-anggota di<br />

sentra agribisnis, bersedia membuat unit<br />

K o p e r a s i P e d u l i , R a k y a t S e j a h t e r a 11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!