13.01.2015 Views

FEBRUARI 2008 VOL. VI/NO.9 | UKIBC.ORG

FEBRUARI 2008 VOL. VI/NO.9 | UKIBC.ORG

FEBRUARI 2008 VOL. VI/NO.9 | UKIBC.ORG

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

love<br />

<strong>FEBRUARI</strong> <strong>2008</strong> <strong>VOL</strong>. <strong>VI</strong>/<strong>NO.9</strong> | <strong>UKIBC</strong>.<strong>ORG</strong>


2 |<br />

<strong>FEBRUARI</strong> <strong>2008</strong><br />

Dari Meja Pengurus 03<br />

Laporan Keuangan Desember 2007 04<br />

Devosi: Doa Kepada Santo Yosef 05<br />

Ada Apa Dibalik Kasih 06<br />

Ucapan Terima Kasih 10<br />

Dapur Mudika: Udang Goreng Schezuan 11<br />

Chinese New Year Celebration in Vancouver 12<br />

Puisi 14<br />

Kalender Kegiatan <strong>UKIBC</strong> + Mudika 16


Dari Meja Pengurus <strong>UKIBC</strong><br />

ukibc.org<br />

PENGURUS <strong>UKIBC</strong><br />

PERIODE 2007-2009<br />

Pelindung:<br />

Fr. Nicolas Tumbelaka<br />

Ketua Umum:<br />

Djuhana Hidayat<br />

Wakil Ketua:<br />

Manneke Budiman<br />

Koordinator Senior:<br />

Anton Hardy<br />

Koordinator Prof. Muda:<br />

Stanislaus Haribowo<br />

Koordinator Mudika:<br />

Norman A. Karnadi<br />

Wakil Kooord. Mudika:<br />

Alexander Henry Y.S.<br />

Sekretaris:<br />

Frista Octariani<br />

Bendahara:<br />

Yenny Habijono<br />

Wakil Bendahara:<br />

Randy Oey<br />

Bidang Dana:<br />

Lydia Yuliana<br />

Wakil Bidang Dana:<br />

Prisca Sri<br />

Bidang Rohani:<br />

Edward Suryadi<br />

Bidang Liturgi:<br />

Euphemia Renata<br />

Krystina Mitayani<br />

Joanna Christy<br />

Bid. Relasi Umum (PR):<br />

Andry W.Tjeng<br />

Juanita Trisnadi<br />

Bidang Konsumsi:<br />

Shinta Budiono<br />

Rohana Ongosari<br />

Bidang Perlengkapan:<br />

Jemmy Peng<br />

Pembaca yang terkasih dalam Yesus Kristus,<br />

Kita berjumpa lagi dalam Buletin edisi<br />

kedua tahun <strong>2008</strong> ini. Rasanya baru seperti kemarin<br />

saja <strong>UKIBC</strong> merayakan pesta Natal 2007, dan<br />

sekarang kita sudah harus mempersiapkan lagi satu<br />

peristiwa penting lainnya, yaitu Perayaan Paskah,<br />

yang persiapannya sudah akan dimulai pada Rabu<br />

Abu tanggal 6 Februari ini. Oleh karena itu, <strong>UKIBC</strong><br />

sejak awal minggu pertama bulan Januari lalu sudah<br />

memulainya dengan pertama-tama memilih Ketua dan<br />

Wakil Ketua Panitia Perayaan Paskah <strong>UKIBC</strong> <strong>2008</strong>,<br />

yaitu Alexander Henry Y.S. (yang dikenal dengan<br />

panggilan Alex) dan Joanna Christy (yang biasa<br />

dipanggil Joan).<br />

Keduanya dikenal aktif dalam kepengurusan<br />

Mudika <strong>UKIBC</strong> dan juga sering terlibat dalam berbagai<br />

kegiatan <strong>UKIBC</strong> selama ini, sehingga boleh dikatakan<br />

mereka berdua merupakan kombinasi yang ideal<br />

untuk memimpin kepanitian kali ini. Selain itu,<br />

secara individu mereka sudah teruji kemampuannya<br />

dalam menyukseskan beberapa acara penting<br />

<strong>UKIBC</strong> sebelumnya. Untuk itu, marilah kita semua<br />

mendukung kepanitiaan Perayaan Paskah kali ini,<br />

sehingga beban berat yang ada pada pundak mereka<br />

bisa menjadi lebih ringan karena dijunjung bersamasama<br />

oleh kita sebagai satu keluarga besar <strong>UKIBC</strong>.<br />

Misa <strong>UKIBC</strong> pada Februari ini akan<br />

diselenggarakan pada Sabtu, 2 dan 16 Februari<br />

<strong>2008</strong>, pukul 6 sore di Gereja St. Patrick’s. Dengan<br />

sangat menyesal acara ramah tamah yang biasanya<br />

diselenggarakan setelah misa Sabtu minggu pertama<br />

ditiadakan pada bulan ini karena tidak adanya ruang<br />

yang kosong. Sebagai gantinya, maka akan diadakan<br />

acara ramah tamah sekaligus acara khusus untuk<br />

menggalang dana Paskah pada Sabtu minggu ketiga<br />

bulan Febuari ini.<br />

Demikian sekilas informasi terkini yang bisa<br />

kami sampaikan. Semoga damai dan kasih Yesus<br />

Kristus selalu menyertai anda semua.<br />

In His Love,<br />

Joe Hidayat<br />

| 3


4 |<br />

LAPORAN KEUANGAN <strong>UKIBC</strong> DESEMBER 2007<br />

DESCRIPTION REVENUE SUMBANGAN EXPENSES<br />

I uran Anggota<br />

$ 480.00<br />

Petty cash - coin (check#0447) [1-Dec] $ 20.00<br />

konsumsi dec 1 $ 250.00<br />

konsumsi dec 1 $ 75.00<br />

Pendapatan penjualan makanan - (84@$3) + penjualan dll $ 263.00<br />

S umbangan penghasilan jajanan pasar<br />

$ 52.00<br />

p engembalian petty cash<br />

$ 20.00<br />

Box<br />

sumbangan natal UKI - anonymous in cash [25-Dec]<br />

$ 40.00<br />

Sumbangan - Buntarjo Tanudjaja & Ani<br />

Sumbangan - Grace Raharjo (java tempeh)<br />

Sumbangan - Anton Hardy + Magda<br />

Sumbangan - Frans + Merni Angkiriwang<br />

$ 20.00<br />

$ 100.00<br />

$ 20.00<br />

$ 80.00<br />

Dekorasi natal<br />

$ 125.00<br />

Rental alat musik drum<br />

Konsumsi natal:<br />

$ 22.60<br />

cash $ 80.00<br />

cash $ 80.00<br />

cash $ 25.44<br />

check $ 290.00<br />

cash $ 247.01<br />

cash $ 25.00<br />

check $ 240.00<br />

Greeting cancellation $ 15.00<br />

T otal<br />

$ 763.00 $ 312.00 $ 1,495.05<br />

Grand Total $ (420.05)


Bid. Media Informasi:<br />

Andrew Sugianto<br />

Anastasia Winardi<br />

Noble Lesmana<br />

Medarda Edrea Joseph<br />

Mailing Address :<br />

PO.BOX 19503<br />

Vancouver BC, V5T 4E7<br />

Paroki Ukibc:<br />

St. Patrick’s Church<br />

2881 Main St,<br />

Vancouver BC.V5T 3G1<br />

[t]+1(604) 874-7818<br />

PENGURUS<br />

MUDIKA 2007-2009<br />

Ketua:<br />

Norman A. Karnadi<br />

Wakil Ketua:<br />

Alexander Henry Y.S.<br />

Sekretaris:<br />

Eugene Kuatsjah<br />

Bendahara:<br />

Natasha C. Jane Tanu<br />

Koor:<br />

Gabriella Nurul Pramesti<br />

Olahraga:<br />

Gregorius Gerry Karnadi<br />

Transportasi:<br />

Bernardsius Gonanto<br />

Perlengkapan:<br />

Johan Edbert Hendrawan<br />

Fundraising:<br />

Joanna Christy<br />

Acara:<br />

Christopher Hanno<br />

Liturgi:<br />

Anastasia Gumulia<br />

DEVOSI:<br />

DOA KEPADA<br />

SANTO YOSEF<br />

Santo Yosef, engkau telah menunaikan<br />

tugasmu dengan gemilang sebagai bapak<br />

keluarga kudus di Nazaret. Dengan setia engkau<br />

mendampingi Ibu Maria. Dengan tekun engkau<br />

bekerja mencukupi nafkah Ibu Maria dan Yesus.<br />

Tanpa mengeluh engkau menempuh perjalanan<br />

yang jauh dan berat guna menyelamatkan Kanakkanak<br />

Yesus dari bahaya pembunuhan. Dengan<br />

penuh tanggung jawab engkau memebesarkan<br />

dan mendidik Yesus. Engkau tetap rendah hati<br />

dan sederhana kendati menerima anugerah besar,<br />

yaitu menjadi kepala keluarga kudus dan pengasuh<br />

Yesus, Putera Allah.<br />

Maka kami mohon, ya Bapa Yosef, penjaga<br />

keluarga Nazaret, doakanlah kami pada Yesus. Bila<br />

ditimpa bahaya, lindungilah dan selamatkanlah<br />

kami. Bila menghadapi keraguan, keguncangan<br />

dan ketidakpastian, kuatkanlah hati kami agar tetap<br />

berharap, dan tegukanlah iman kami agar jangan<br />

tersesat. Bila mendapat anugerah dan berhasil,<br />

jagalah kami jangan sampai menjadi sombong dan<br />

kurang wasapada.<br />

Bantulah kami membina keluarga Katolik<br />

yang dijiwai semangat cinta kasih, keakraban dan<br />

keterbukaan antaranggota. Semoga keluarga kami<br />

dapat memancarkan ajaran Kristus, Anakmu, dan<br />

menjadi contoh bagi para tetangga.<br />

Akhirnya, kami mohon berkat dan restumu<br />

bagi kami sekeluarga dan sudilah menghantarkan<br />

doa-doa kami ke hadapan Yesus Tuhan kami, yang<br />

bersatu dengan Allah Bapa dan Roh Kudus , hidup<br />

dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin<br />

(Diambil dari Madah Bakti , 1991, No.54)<br />

| 5


6 |<br />

ADA APA<br />

DI BALIK<br />

KASIH<br />

OLEH MANNEKE BUDIMAN<br />

Tahun 1170, Uskup Agung Canterbury, Inggris, Thomas<br />

Becket, tewas dibunuh oleh empat orang ksatria utusan raja<br />

Henry II. Becket kehilangan nyawa karena keberaniannya<br />

menentang kesewenang-wenangan raja, yang ingin melihat<br />

gereja tunduk di bawah kuasanya. Padahal, sebelum<br />

diangkat menjadi Uskup Agung Canterbury oleh Roma,<br />

Becket adalah sahabat karib dan pembantu setia Henry<br />

II. Selang beberapa waktu setelah kematiannya sebagai<br />

martir, Becket pun diangkat menjadi santo. Henry II sendiri<br />

belakangan sempat berkunjung ke makamnya untuk<br />

meminta ampun atas dosanya.<br />

Hampir sepuluh abad kemudian, dramawan<br />

dan penyair tersohor T.S. Eliot mencipta sebuah lakon<br />

tentang pembunuhan Becket, berjudul Murder in the<br />

Cathedral (1952). Drama ini tidak secara khusus menyoroti<br />

peristiwa tragis terbunuhnya sang uskup. Yang justru<br />

diangkat sebagai konflik utama adalah pertanyaan, apakah<br />

sesungguhnya yang mendorong Becket untuk ‘berani mati’<br />

menentang kehendak raja Secara sangat mendalam dan<br />

kompleks, Eliot melukiskan berbagai hal yang berkecamuk<br />

dalam benak Becket menjelang ajal. Ia tampaknya telah<br />

menduga bahwa mereka tak akan segan-segan menghabisi<br />

dirinya jika ia masih saja berkeras menolak untuk tunduk<br />

pada raja. Tinggal persoalannya kini adalah siapkah Becket<br />

menghadapi skenario terburuk, yakni kematian<br />

Sejarah mengenang Becket sebagai seorang<br />

rohaniwan yang heroik dan tak kenal takut. Namun, dalam<br />

drama yang ditulisnya, Eliot memperlihatkan sisi lain dari<br />

martir ini. Becket dilukiskan menghadapi dilema batin


yang luar biasa pelik. Di satu pihak, ia sadar betul bahwa<br />

kematian akan menjadikannya seorang martir. Di pihak<br />

lain, ia sendiri sempat meragukan motivasi dirinya yang<br />

sejati: apakah kesediaannya untuk menjadi martir adalah<br />

murni didorong oleh kasihnya kepada Tuhan ataukah ia<br />

sengaja mau menjadi martir demi keluhuran namanya<br />

sendiri Motivasi pertama berkenaan dengan pengabdian<br />

tanpa pamrih, sementara motivasi kedua kental<br />

dilatarbelakangi oleh vested interest. Ada pamrih di balik<br />

sikap yang tampak tidak egois dan mulia itu. Dan Becket<br />

mengalami kebimbangan!<br />

Murder in the Cathedral menjadi sebuah<br />

mahakarya justru karena ia memperlihatkan bagaimana<br />

Becket terlibat dalam sebuah pergulatan alot yang lebih<br />

menguras nyali daripada pergulatan melawan kematian<br />

atau ketakutan. Drama ini mementaskan sebuah kisah<br />

penaklukan diri sendiri melawan pamrih serta godaan<br />

untuk melakukan aksi heroik demi kebesaran diri sendiri.<br />

Dalam kaca mata Eliot, untuk kemenangannya melawan<br />

musuh yang lebih berbahaya daripada maut inilah maka<br />

Becket layak diangkat menjadi seorang kudus.<br />

Taoisme punya sebuah pelajaran menarik tentang<br />

kasih: “Kasih ada semasa diri sendiri tiada.” Sama seperti<br />

kisah Yesus tentang orang yang rela mati demi sahabatsahabatnya—sebuah<br />

kisah yang akhirnya ia lakoni sendiri<br />

dalam kehidupan nyata ketika ia memberikan nyawanya di<br />

kayu salib, tak hanya demi sahabat-sahabatnya, tapi juga<br />

untuk menebus dosa musuh-musuhnya. Kasih, dengan<br />

demikian, adalah penyangkalan diri sepenuhnya untuk<br />

kepentingan lain yang jauh lebih besar dari kepentingan<br />

diri sendiri. Kasih macam inilah yang memungkinkan<br />

seorang manusia biasa yang sarat dengan kelemahan<br />

untuk mampu menjadi larger than life, melampaui<br />

keterbatasan dirinya sebagai manusia serta menjadi ilahi.<br />

Baron de Montesquieu, seorang ahli tatanegara<br />

Prancis dari abad ke-18, pernah melukiskan persoalan<br />

kasih ini dengan ungkapan yang amat pas, ketika ia<br />

bertutur, “Jika aku melakukan sesuatu demi kebaikan<br />

diri sendiri tapi merugikan keluargaku, maka aku sudah<br />

melakukan suatu kejahatan; jika aku melakukan sesuatu<br />

demi kebaikan keluargaku tapi merugikan masyarakat di<br />

sekitarku, maka aku sudah melakukan suatu kejahatan;<br />

jika aku melakukan sesuatu demi kebaikan masyarakat<br />

di sekitarku tapi merugikan negaraku, maka aku sudah<br />

melakukan suatu kejahatan; jika aku melakukan suatu<br />

kebaikan demi negaraku tapi merugikan seluruh<br />

kemanusiaan, maka aku sudah melakukan kejahatan.”<br />

Sigmund Freud, bapak psikologi alam-tak-sadar<br />

yang kontroversial itu, termasuk dalam kelompok orang<br />

| 7


8 |<br />

yang skeptis dengan segala sesuatu yang berhubungan<br />

dengan kasih. Menurutnya, kasih dan perilaku altruistik<br />

lainnya bertentangan dengan insting dasar manusia untuk<br />

survive. Manusia berjuang sepanjang hidupnya untuk dapat<br />

bertahan hidup, dan melakukan pengorbanan demi manusia<br />

lain adalah suatu perilaku yang berlawanan dengan tujuan<br />

ini. Dengan demikian, kasih di mata Freud bukanlah sesuatu<br />

yang membebaskan—sebagaimana diyakini oleh iman<br />

kristiani, melainkan malah menjadi pengekang bagi manusia<br />

untuk memenuhi tujuan hidupnya. Mengapa demikian<br />

Karena kita lalu harus rela menderita demi kebahagiaan<br />

orang lain. Ini sama sekali tidak cocok dengan kodrat<br />

manusia yang alami, yang terpusat pada survival.<br />

Steven Pinker, ahli psikologi dari Harvard, punya<br />

pandangan lebih sinis lagi. Altruisme atau berbuat baik<br />

kepada orang lain bukanlah suatu perbuatan tanpa pamrih.<br />

Dengan kata lain, seseorang bersedia melakukan suatu<br />

kebaikan untuk orang lain sejauh ia mengharapkan bahwa<br />

orang lain pun akan melakukan hal yang sama untuk dirinya.<br />

Maka itu, dalam banyak peradaban di dunia, kita mengenal<br />

adanya konsep ‘hutang budi’, di samping, tentunya, bahwa<br />

setiap perbuatan baik akan berdampak pada reputasi kita<br />

di mata publik. Secara simbolik, ini dapat dilihat dalam<br />

pelbagai adat-istiadat, seperti adat Tana Toraja, misalnya.<br />

Jika kita punya perhelatan, maka tanpa diminta para<br />

tetangga akan datang dan menyumbangkan babi serta sapi<br />

milik mereka. Namun, jika pada suatu kali nanti tetangga<br />

kita melangsungkan perhelatan serupa, maka kita punya<br />

kewajiban untuk ‘mengembalikan’ babi dan sapi yang pernah<br />

kita terima sebagai sumbangan, atau reputasi kita akan<br />

runtuh di mata masyarakat.<br />

Februari adalah bulan kasih sayang karena pada<br />

bulan inilah secara istimewa kita merayakan kasih lewat<br />

Valentine’s Day. Konon, seperti Thomas Becket, Valentine<br />

adalah juga seorang martir, meski rekaman kisah hidupnya<br />

tak banyak diketahui orang. Karya kasih St. Valentine nyaris<br />

menjadi alegori bagi ajaran Alkitab yang menganjurkan agar<br />

perbuatan baik yang dilakukan oleh tangan kanan janganlah<br />

sampai diketahui oleh tangan kiri. Kasih, pada hakikatnya,<br />

bukanlah sebuah pameran keluhuran dan kemurahan hati,<br />

melainkan sesuatu yang tumbuh abadi dalam batin manusia.<br />

Kasih mewujud dalam diam, seperti sebatang pohon buah<br />

yang setia menyajikan buah-buahnya untuk dipetik manusia<br />

setiap tahunnya tanpa menuntut terima kasih ataupun balas,<br />

atau oasis yang senantiasa tak henti mengeluarkan air di<br />

tengah padang gurun yang terik dan tandus.<br />

Orang Hindi punya cara tersendiri untuk menyikapi kasih<br />

yang tak terkatakan ini. Bahasa Hindi tidak mengenal<br />

ujaran untuk mengekspresikan “terima kasih.” Orang Hindi


membalas perbuatan baik yang mereka terima dengan<br />

kediaman yang anggun. Mereka mengatupkan kedua<br />

telapak tangan di depan dada dengan kepala sedikit<br />

menunduk, tanpa kata-kata, untuk mengungkapkan rasa<br />

terima kasih mereka. Tak ada kata yang tepat, apalagi kado<br />

dan hadiah, untuk dapat mengungkapkan perasaan kasih<br />

yang tulus, sama halnya dengan tak ada cukup kata yang<br />

memadai untuk dapat mengungkapkan perasaan syukur<br />

atas kasih yang kita terima.<br />

Penyair Sapardi Djoko Damono pernah<br />

menggugah sebuah syair pendek tentang kasih yang<br />

sangat sederhana tetapi sekaligus menyentuh. Ada baiknya<br />

kita menjadikan syair ini sebagai bahan permenungan<br />

selama bulan kasih ini, menggantikan gegap-gempita<br />

cipika dan cipiki (cium pipi kanan dan cium pipi kiri) serta<br />

inflasi ungkapan “I love you” dan “I love you, too” yang<br />

kian kehilangan maknanya. Begini bunyi syair itu:<br />

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:<br />

dengan kata yang tak sempat diucapkan<br />

kayu kepada api yang menjadikannya abu<br />

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:<br />

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan<br />

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


10 |<br />

TERIMA KASIH ATAS:<br />

SUMBANGAN UNTUK PERAYAAN NATAL<br />

Mary Sie<br />

Lawrence<br />

Fr Nicolas Tumbelaka Gaw family<br />

Martha & Aries Gunawan Leonard handoko<br />

Nuryani Solaiman<br />

OCT travel<br />

Petrus Tjahjadi family Fajar<br />

Gold Key<br />

Patrick Putra Alam & Leniwati Budi Santoso (ABF Finance)<br />

Anton Hardy<br />

Kartono & Helda Kardjaja<br />

ANGGOTA YANG MEMBAYAR IURAN DI BULAN DESEMBER<br />

Kartono & Helda Kardjaja<br />

Atos Zakaria<br />

Eddy Chondro & family<br />

Lawrence kasmara family<br />

Inneke Jonas family<br />

Hermanto Halim & Liana Suryadi<br />

Fredy Tanumihardja & Clara Samsidar Halim<br />

Benny Loho<br />

Marla Florence<br />

F.X. Gunarto & Susan Atmadja<br />

Buntarjo Tanudjaja & Ani<br />

Phillip Harjanto & Yuli<br />

Winny Angkasa & Olivia Angkasa<br />

Martino Rubianto & Rohana<br />

Those who Declare anonymous<br />

SUMBANGAN TAMBAHAN NATAL<br />

Buntarjo Tanudjaja & Ani Frans + Merni Angkiriwang<br />

Grace Raharjo (java tempeh) Anonymous<br />

Anton Hardy + Magda<br />

CHRISTMAS GREETINGS<br />

John & Bellawati Tan<br />

Martha & Aries Gunawan<br />

Wibanarto family<br />

Randy and family<br />

Agus & Mary Sugianto<br />

Lan and Simon Shi<br />

Henny and Hardy<br />

Leonard Muljosuhardjo<br />

Julie<br />

Kartono and Helda<br />

Nonik Wong<br />

Lawrence<br />

Stefanny Tam<br />

Haliman<br />

Mario Gaw and Family<br />

Sumbangan konsumsi di hari perayaan Natal 2007<br />

yang tidak bisa kami sebut satu persatu<br />

Rudy Sandjaja & istri<br />

Dewangga Alsen & Ciska<br />

Gunawan Logawa<br />

Sendrayani Logawa<br />

Garda Logawa<br />

Banda Logawa<br />

Herly Linggadaja<br />

Sumarma Linggadaja<br />

John & Mely<br />

Amadeus Pribowo<br />

Danny Kusnardi & Novita<br />

Petrus Tjahjadi & Farida<br />

Joe & Nita


UDANG GORENG SZECHUAN<br />

diambil dari: sahabatneztle.co.id<br />

DAPUR<br />

MUDIKA:<br />

BAHAN-BAHAN<br />

10 ekor udang jerbung ukuran sedang<br />

Minyak goreng<br />

1 sdm minyak untuk menumis<br />

½ sdt minyak wijen<br />

1 siung bawang putih, cincang halus<br />

½ sdt jahe, cincang halus<br />

½ sdt cabai, giling<br />

½ sdm tauco, haluskan<br />

1 sdt gula pasir<br />

4 sdm air/kaldu<br />

1 batang daun bawang, iris halus<br />

2 buah cabai merah, cincang kasar<br />

1 sdt tepung maizena, larutkan dengan sedikit air<br />

CARA MEMBUAT<br />

Gunting ujung kepala udang yang runcing, juga sungut dan<br />

kaki-kakinya. Belah punggung udang, cuci bersih, tiriskan.<br />

Panaskan minyak banyak dalam wajan. Goreng udang hingga<br />

matang dan kering. Angkat dan tiriskan.<br />

Tumis bawang putih dan jahe hingga harum.<br />

Masukkan bahan-bahan lainnya, aduk hingga rata.<br />

Masukkan udang goreng, aduk hingga udang terbalut bumbu.<br />

Tuang larutan maizena, aduk hingga kental.<br />

Angkat, sajikan hangat.<br />

| 11


12 |<br />

CHINESE<br />

NEW YEAR<br />

CELEBRATION IN<br />

VANCOUVER<br />

CHINESE NEW YEAR PARADE<br />

(Sunday, January - February, <strong>2008</strong>)<br />

Held on the first Sunday of the Chinese (Lunar) New Year (This<br />

year it’s celebrated on 7 February <strong>2008</strong>). Celebrate the arrival<br />

of spring and the Year of the Rooster with thousands at the<br />

biggest parade through Chinatown, lions, storytelling and crafts,<br />

lucky red packets and much more for the whole family from<br />

10:00 am - 4:30 pm. Everyone welcome.<br />

Donations appreciated. vancouverchinatown.ca/events<br />

CFCC LUNAR CHINESE NEW FESTIVAL<br />

Savor the sights, sounds and flavors of this rich, eclectic salute<br />

to ancient and modern Asian traditions.<br />

Pacific Coliseum Building at the PNE.<br />

lunarnewyearfestival.com<br />

CHINESE NEW YEAR FESTIVAL<br />

Live music, traditional painting, fortune telling, martial arts,<br />

calligraphy writing, storytelling, lucky red packets and a special<br />

exhibition of traditional New Year arts by the Chinese Canadian<br />

Artists Federation.<br />

Dr. Sun Yat-Sen Classical Chinese Garden.<br />

vancouverchinesegarden.com


PUISI<br />

Journey<br />

by.Dave Alexander<br />

Seperti burung yang terus berpindah di angkasa<br />

Aku merindukan kehangatan semata<br />

Entah dari mana<br />

Entah sekarang di mana<br />

Bagai hujan yang kerap deras-reda<br />

Kegalauan menyelubungi dengan setia<br />

Menampakkan wajah di kala duka<br />

Lalu kembali bersembunyi antara dua dunia<br />

Mungkinkah ini awal atau akhir<br />

Andai kutahu, ku tak bisa mungkir<br />

Saat kuhitung butiran pasir<br />

Bilakah awal dan kapankah akhir<br />

Kubiarkan angin membelai lembut wajah<br />

‘Tuk menahan rasa agar tak tumpah<br />

Bilakah sang pembelah langit akan singgah<br />

Kapankah boleh kukatakan sudah<br />

Earth<br />

By.Victor Wibanarto (age 11)<br />

The earth is full of many things,<br />

Oh happy are we,<br />

We live in this beautiful loving land,<br />

Let’s all thank our king.<br />

The flowers blooming in spring,<br />

The leaves falling in autumn,<br />

In summer the sun is shining,<br />

And in winter a snowflake falls from the sky<br />

There are some people who don’t care<br />

Of the wonderful earth we live in.<br />

I hope they don’t dare,<br />

To destroy our loving planet<br />

The moonlight shining happily,<br />

And the owl talking peacefully,<br />

In the night we sleep in harmony,<br />

And our dreams relax us.<br />

One day we have to leave earth,<br />

We are going to miss you.<br />

We will see you in the new world we live in,<br />

And that is heaven<br />

| 13


14 |<br />

UCAPAN TERIMA<br />

KASIH-PART II<br />

Atas nama Pengurus <strong>UKIBC</strong>, Panitia Natal Tahun 2007<br />

menyampaikan penghargaan yang tulus serta ucapan<br />

terima kasih sebesar-besarnya kepada semua individu yang<br />

telah membantu panitia dengan berbagai cara dan bentuk,<br />

sehingga Perayaan Natal <strong>UKIBC</strong> 2007 dapat terselenggara:<br />

Bu Maria Pangestu<br />

Pak Robert Jonas<br />

Bu Anna Tadjipramono<br />

Bu Clara I. Kriswanto<br />

Bu Kusma<br />

Eliana<br />

Levina<br />

DAN-D-PAK<br />

Marie Danyo<br />

Dorothy Harlan<br />

Ciska Dewanga<br />

Marie Sie<br />

Djuli G Tio<br />

Inge Budiharjo<br />

Shirley Ong .<br />

Serta semua pihak lain yang telah mengulurkan tangan<br />

dengan penuh kemurahan hati, yang namanya tak dapat<br />

disebutkan satu persatu. Mohon maaf apabila ada nama<br />

yang belum tercantum di sini, mengingat begitu banyaknya<br />

pihak yang telah membantu.


JADWAL MISA <strong>UKIBC</strong><br />

BULAN FEBRUARY <strong>2008</strong><br />

Misa <strong>UKIBC</strong> (Sabtu pertama)<br />

Hari Minggu Biasa Keempat<br />

Tanggal: 2 February <strong>2008</strong><br />

Lokasi: St. Patrick Church<br />

2881 Main St, Vancouver, BC<br />

Pukul: 6:00 PM<br />

Misa <strong>UKIBC</strong> (Sabtu ketiga)<br />

Hari Minggu Prapaskah Kedua<br />

Tanggal: 16 February <strong>2008</strong><br />

Lokasi: St. Patrick Church<br />

2881 Main St, Vancouver, BC<br />

Pukul: 6:00 PM<br />

JADWAL MISA <strong>UKIBC</strong><br />

BULAN MARET <strong>2008</strong><br />

Misa <strong>UKIBC</strong> (Sabtu pertama)<br />

Hari Minggu Biasa Keempat<br />

Tanggal: 1 Maret <strong>2008</strong><br />

Lokasi: St. Patrick Church<br />

2881 Main St, Vancouver, BC<br />

Pukul: 6:00 PM<br />

Perhatian:<br />

Hari Rabu tanggal 6 February <strong>2008</strong> adalah Hari Rabu Abu.<br />

Hari ini adalah hari pertama masa prapaskah dan pada<br />

hari ini juga umat Katolik berusia 18–59 tahun diwajibkan<br />

berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak<br />

satu kali, dan berpantang.<br />

Dimohon anggota <strong>UKIBC</strong> untuk melihat jadwal misa “Ash<br />

Wednesday” di paroki masing-masing.<br />

| 15


16 |<br />

Kalender Kegiatan<br />

<strong>2008</strong><br />

Minggu<br />

Senin<br />

Selasa<br />

Rabu<br />

Kamis<br />

Jumat<br />

Sabtu<br />

1<br />

Misa Ukibc<br />

@St. Patrick’s<br />

06.00 pm<br />

3<br />

4<br />

<br />

Hambali’s<br />

5<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

6<br />

7<br />

<br />

<br />

Eveline)<br />

<br />

8<br />

<br />

<br />

9<br />

<br />

<br />

10<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

17 18 19 20 21 22 23<br />

Keira Pearl<br />

Hambali’s<br />

<br />

<br />

<br />

Misa Ukibc<br />

@St. Patrick’s<br />

06.00 pm<br />

24<br />

<br />

<br />

Eveline)<br />

25<br />

<br />

<br />

<br />

26 27 28 29<br />

<br />

<br />

<br />

2 Februari <br />

@St. Patrick’s Church<br />

2881 Main St, Vancouver<br />

Pukul 06.00pm<br />

16 Februari <br />

@St. Patrick’s Church<br />

2881 Main St, Vancouver<br />

Pukul 06.00pm

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!