05.01.2015 Views

kebijakan sertifikat kebijakan sertifikat produksi - Direktorat Jenderal ...

kebijakan sertifikat kebijakan sertifikat produksi - Direktorat Jenderal ...

kebijakan sertifikat kebijakan sertifikat produksi - Direktorat Jenderal ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KEBIJAKAN SERTIFIKAT<br />

PRODUKSI<br />

Oleh : Dra. Rully Makarawo, Apt<br />

DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI<br />

ALAT KESEHATAN<br />

DIRJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT<br />

KESEHATAN - KEMKES RI


DASAR HUKUM<br />

• UU RI No.32 tahun 2004 ttg pemerintahan Daerah<br />

• UU RI N0.36 thn 2009 tentang Kesehatan<br />

• PP No.72 tahunn 1998 tentang pengamanan Sediaan<br />

Farmasai dan Alat Kesehatan<br />

• PP RI No.38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan<br />

Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan<br />

Daerah Provinsi, i dan Pemerintahan Daerah<br />

Kab/Kabupaten<br />

• PP No.13 tahun 2009 tentang Tarif Atas Jenis<br />

Penerimaan Negara Bukan Pajak<br />

• Permenkes No. 1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang<br />

Permenkes No. 1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang<br />

Produksi Alat Kesehatan dan PKRT


UNTUK MENJAMIN MUTU ,<br />

MANFAAT ALAT KESEHATAN DAN<br />

PKRT<br />

Pengendalian dilakukan sejak proses<br />

<strong>produksi</strong> sp penggunaan di masayarakat<br />

meliputi :<br />

Tingkat pengadaan<br />

Tingkat <strong>produksi</strong><br />

Tingkat distribusi


POKOK BAHASAN<br />

I. Ketentuan Umum<br />

II. Produksi<br />

III. Pemeliharaan Mutu<br />

IV. Ekspor<br />

V. Penarikan Kembali & Pemusnahan<br />

VI. Biaya<br />

VII. Pelaporan<br />

VIII.Pengawasan<br />

IX. Ketentuan peralihan<br />

X. Penutup


I. KETENTUAN UMUM<br />

1. Definisi Alat Kesehatan :<br />

• Alkes adalah instrument, apparatus, mesin, dan/atau<br />

implan yg tdk mengandung g obat yg digunakan utk<br />

mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan<br />

meringankan penyakit, merawat orang sakit,<br />

memulihkan kesehatan pd manusia, dan/atau membtk<br />

struktur dan memperbaiki fungsi tubuh<br />

• Alkes dpt juga mengandung obat yg tdk mencapai<br />

kerja utama pd atau dlm tubuh manusia melalui proses<br />

farmakologi, imunologi, atau , metabolisme tetap dpt<br />

membantu fungsi yg diinginkan dari Alkes dg cara tsb


• Alkes berdsrkan tujuan penggunaan sbg mana dimaksud<br />

oleh produsen, dpt digunakan sendiri maupun kombinasi<br />

utk manusia dg satu atau beberapa tujuan sbg berikut :<br />

a. Diagnosa, pencegahan, pemantauan, perlakuan atau<br />

pengurangan penyakit.<br />

b. Diagnosa, pemantauan, perlakuan, pengurangan atau<br />

kompensasi kondisi sakit<br />

c. Penyelidikan, penggantian, pemodifikasian, mendukung<br />

anatomi atau proses fisiologisi i<br />

d. Mendukung atau mempertahankan hidup<br />

e. Menghalangi pembuahan<br />

f. Desinfeksi alat kesehatan<br />

g. Menyediakan informasi utk tujuan medis atau diagnosa<br />

melalui l pengujian in vitro terhadap spesimen dr tubuh<br />

manusia.


2. Rekondisi/Remanufacturing :<br />

adalah kegiatan mem<strong>produksi</strong> alkes bukan baru yg<br />

diperlukan sbg bhn baku dg persyaratan produk sesuai<br />

standar awal<br />

3. Bahan baku :<br />

adalah semua bhn atau komponen awal yg digunakan utk<br />

keperluan <strong>produksi</strong><br />

4. Produksi adalah :<br />

Kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,<br />

mengolah, dan/atau mengubah btk alkes dan/atau PKRT<br />

5. Perakitan adalah :<br />

rangkaian kegiatan utk membtk alkes dr produk alkes<br />

terurai dan/atau dg komponen penyusunan berasal dr<br />

komponen lokal dan/atau komponen impor


6. Pengemasan kembali adalah :<br />

rangkaian keg membuat suatu produk dr produk ruahan,<br />

yg meliputi memberi wadah, membungkus dan<br />

memberikan penandaan.<br />

7. Izin Edar adalah :<br />

izin yg dikeluarkan kepd perusahaan utk produk Alkes<br />

dan/atau PKRT, yg akan diimpor dan,/atau digunakan<br />

dan/atau diedarkan di wilayah RI, berdsrkan penilaian<br />

terhdp mutu, keamanan dan kemanfaatan.<br />

8. Perusahaan adalah :<br />

Badan Usaha yg mem<strong>produksi</strong> Alkes dan/atau PKRT<br />

9. Perusahaan Rumah Tangga adalah :<br />

perusahaan yg mem<strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT tertentu<br />

dan dg fasilitas sederhana yg diperkirakan tdk<br />

menimbulkan bahaya bg pengguna, pasien, pekerja dan<br />

lingkungan


10. Mutu adalah :<br />

ukuran kualitas produk yg dinilai dr cara<br />

pembuatan yg baik dan menggunakan bhn dg<br />

spesifikasi yg sesuai dan memenuhi persyaratan<br />

yg ditentukan<br />

11. Penanggung Jawab Teknis adalah :<br />

tenaga kesehatan atau tenaga lain yg memilki<br />

pendidikan dan pengalaman dlm mem<strong>produksi</strong> Alkes<br />

dan/atau PKRT


II. PRODUKSI<br />

Umum<br />

Pasal 5 :<br />

• Perusahaan yg diatur dlm peraturan inii tdk termasuk<br />

perusahaan Rumah Tangga yg mem<strong>produksi</strong> Alkes dan<br />

PKRT<br />

• Ketentuan lebih lanjut mengenai perusahaan Rumah<br />

Tangga ditetapkan oleh Menteri------Dirjen<br />

Pasal 6 :<br />

• <strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT hanya dpt dilakukan oleh<br />

perusahaan yg memiliki <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

• Sertifikat <strong>produksi</strong> diberikan oleh Dirjen-----Menteri


Pasal 7 :<br />

• Jenis produk yg diizinkan utk di<strong>produksi</strong> hrs sesuai dg<br />

lampiran <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

• Penambahan jenis produk dpt dilakukan dg addendum<br />

<strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> utk perluasan <strong>produksi</strong><br />

Pasal 8 :<br />

• Perusahaan yg hanya melakukan pengemasan<br />

kembali , perakitan, rekondisi/remanufacturing dan<br />

perusahaan yg menerima makloon hrs memilki <strong>sertifikat</strong><br />

<strong>produksi</strong>.


• Makloon adalah :<br />

Pelimpahan seluruh atau sebagian kegiatan<br />

pembuatan Alkes dan PKRT dari pemilik merek atau<br />

pemilik formula kepd perusahaan lain yg telah<br />

memiliki <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong>.<br />

Pasal 9 :<br />

• Perusahaan yg mem<strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT<br />

bertanggung jawab terhdp mutu, keamanan dan<br />

kemanfaatan Alkes dan PKRT yg di<strong>produksi</strong>nya.<br />

• Perusahaan hrs dpt menjamin bhw produknya dibuat<br />

sesuai dg Cara Pembuatan Alkes yg Baik dan Cara<br />

Pembuatan PKRT yg baik


Lokasi dan Bangunan<br />

Pasal 10 :<br />

• Produksi Alkes dan PKRT harus berada di lokasi yg<br />

sesuai dg peruntukkannya<br />

• Bagian bangunan atau ruangan <strong>produksi</strong> Alkes dan<br />

PKRT tdk digunakan utk keperluan lain selain yg<br />

telah ditetapkan pd <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

Pasal 12 :<br />

Bangunan atau ruangan yg digunakan bersama utk<br />

<strong>produksi</strong> lainnya hrs memiliki izin khusus fasilitas<br />

bersama dr Dirjen<br />

Pasal 13 :<br />

• Utk pers yg menggunakan fasilitas <strong>produksi</strong><br />

bersama antara Alkes dan PKRT atau dg sed farmasi


• hrs dpt membuktikan bhw tdk akan terjadi<br />

pencemaran silang.<br />

• Penggunaan fasilitas <strong>produksi</strong> bersama hrs sesuai<br />

dg ketentuan peraturan per-undang2 an yg berlaku.<br />

Bahan Baku Produksi<br />

Pasal 16 :<br />

• Bhn baku yg digunakan utk mem<strong>produksi</strong> Alkes dan<br />

PKKRT hrs memenuhi persyaratan mutu, keamanan<br />

dan kemanfaatan


• Alkes yg menggunakan zat radio aktif atau yg dpt<br />

memancarkan snr radio aktif lainnya diatur sesuai<br />

dg ketentuan peraturan per-undang2an mengenai<br />

izin pemakaian zat radio aktif<br />

Cara Produksi<br />

Pasal 18 :<br />

Cara Pembuatan Alkes atau PKRT Yang Baik<br />

Ditetapkan oleh Menteri<br />

Pasal 19 :<br />

• Pemerintah melakukan monev secara berkala<br />

minimal 1 thn sekali utk menjamin ketaatan terhdp<br />

CPAKB atau CPPKRT yg Baik


Pemeriksaan Mutu<br />

Pasal 20 :<br />

• Perusahaan hrs mampu melakukan analisa dan<br />

pemeriksaan terhadap bahan baku yg digunakan dan<br />

produk akhir<br />

• Utk melakukan analisa dan pemeriksaan perusahaan<br />

yg mem<strong>produksi</strong> hrs memiliki lab sendiri atau<br />

bekerja sama dg lab lain yg terakreditasi atau diakui


Sertifikat <strong>produksi</strong><br />

Pasal 23 :<br />

Sertifikat <strong>produksi</strong> Alkes diklasifikasikan 3 kelas<br />

- Sertifikat Produksi Kelas A<br />

, <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepada pabrik yg telah menerapkan CP Alkes Yang<br />

Baik secara keseluruhan, utk mem<strong>produksi</strong> Alkes<br />

Kelas I, kelas IIa, Kelas IIb dan Kelas III<br />

- Sertifikat <strong>produksi</strong> Kelas B, <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepd pabrik yg telah layak mem<strong>produksi</strong> Alkes Kelas<br />

I, Kelas IIa dan Kelas IIb, sesuai dg ketentuan CP<br />

Alkes Yang Baik<br />

- Sertifikat Produksi Kelas C, <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepd pabrik yg telah layak mem<strong>produksi</strong> Alkes Kelas<br />

I dan IIa tertentu sesuai ketentuan CP Alkes Yang<br />

Baik.


Sertifikat <strong>produksi</strong> PKRT diklasifikasikan 3 kelas<br />

- Sertifikat <strong>produksi</strong> Kelas A , <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepada pabrik yg telah menerapkan CP Alkes<br />

Yang Baik secara keseluruhan, utk mem<strong>produksi</strong><br />

PKRT Kelas I, kelas II dan Kelas III<br />

• Sertifikat Produksi Kelas B, <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepd pabrik yg telah layak mem<strong>produksi</strong> Alkes Kelas<br />

I dan Kelas II, sesuai ketentuan CP PKRT Yang Baik<br />

• Sertifikat Produksi Kelas C, <strong>sertifikat</strong> yg diberikan<br />

kepd pabrik yg telah layak mem<strong>produksi</strong> PKRT<br />

Kelas I dan II tertentu sesuai ketentuan CP PKRT<br />

Yang Baik.


• Klasifikasi Sertifikat <strong>produksi</strong> ditetapkan<br />

berdasarkan hsl pem berdsrkan kesiapan pabrik dlm<br />

penerapan CP Alkes atau CP PKRT Yang Baik sesuai<br />

dg ketentuan peraturan perundang-undangan<br />

Persyaratan Sertifikat <strong>produksi</strong> :<br />

Pasal 24 :<br />

• Permohonan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> hanya dpt dilakukan<br />

oleh Badan Usaha<br />

• Badan Usaha hrs memenuhi persyaratan<br />

adminstratif dan teknis yg ditetapkan oleh Dirjen.


Pasal 25 :<br />

• PJ utk Sertifikat <strong>produksi</strong> Kelas A : Apoteker ,<br />

Sarjana lain yg sesuai atau memilki <strong>sertifikat</strong><br />

t yg<br />

sesuai , dan D3 ATEM utk Alkes Elektromedik.<br />

• PJ<br />

kelas B minimal D3 Farmasi,Tehnik,Kimia yg<br />

sesuai dg bidang nya<br />

• PJ utk Sertifikat <strong>produksi</strong> Kelas C SMK Farmasi atau<br />

pendidikan tenaga lain yg sederajat yg mempunyai<br />

kualifikasi yg sesuai dg bidangnya.


Pasal 26 :<br />

• Ketentuan mengenai laboratorium dlm permohonan<br />

<strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> meliputi :<br />

a. Kelas A wajib mempunyai laboratorium<br />

b. Kelas B memiliki lab atau bekerja sama dg lab<br />

terakreditasi atau diakui<br />

c. Kelas C menguji produknya ke lab terakreditasi<br />

atau diakui<br />

• Persyaratan lab ditetapkan oleh Menteri


Tata Cara Pemberian Sertifikat Produksi :<br />

Pasal 27 :<br />

• Tim pemeriksaan bersama, jika diperlukan dpt<br />

melibatkan tenaga ahli/konsultan/lembaga<br />

tersertifikasi di bid <strong>produksi</strong> yg telah disetujui Dirjen<br />

• Setelah diterima srt rekomendasi dan lampirannya<br />

Dirjen mengeluarkan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> Alkes atau<br />

PKRT, dlm jangka 30 hari kerja setelah berkas<br />

lengkap<br />

• Dalam jangka wkt 30 hari kerja ,Dirjen dpt melakukan<br />

penundaan atau penolakan permohonan <strong>sertifikat</strong><br />

<strong>produksi</strong>.


Alur Proses Sertifikasi Produksi<br />

Alkes dan PKRT<br />

Pemohon<br />

Dinas Kesehatan<br />

Propinsi<br />

Rekomendasi<br />

Pemeriksaan<br />

bersama<br />

BAP<br />

DinKes<br />

Kab/ Kota<br />

Sertifikat<br />

Produksi<br />

Lengkap<br />

Ditjen Binfar<br />

Alkes<br />

Tidak<br />

Lengkap<br />

Tambahan<br />

Data


Pasal 28 :<br />

Perusahaan pemohon <strong>sertifikat</strong> t <strong>produksi</strong> hrs siap<br />

dan/atau wajib diperiksa oleh petugas yg ditunjuk<br />

Pasal 29 :<br />

Pedoman Pelayanan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> ditetapkan oleh<br />

Dirjen.<br />

Masa berlaku <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

Pasal 30 :<br />

Sertifikat <strong>produksi</strong> berlaku 5(lima) tahun dan dpt<br />

diperpanjang selama memenuhi ketentuan yg berlaku.


Pasal 31 :<br />

• Perusahaan yang tidak melakukan<br />

perpanjangan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

hingga masa berlaku habis , harus<br />

mengajukan permohonan <strong>sertifikat</strong><br />

<strong>produksi</strong> baru.


Pasal 32 :<br />

Perubahan Sertifikat <strong>produksi</strong> dapat dilakukan dlm hal<br />

a. Perubahan badan usaha<br />

b. Perubahan nama dan alamat perusahaan<br />

c. Penggantian penanggung jawab teknis<br />

d. Penggantian pemilik/pimpinan perusahaan dan atau<br />

e. Perubahan klasifikasi


Pencabutan Sertifikat <strong>produksi</strong><br />

Pasal 33:<br />

• Dirjen dpt mencabut <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> Alkes ,<br />

PKRT :<br />

a.Terjadi pelanggaran terhadap persyaratan dan<br />

peraturan perundang-undangan yg dpt<br />

mengakibatkan bahaya terhdp keselamatan<br />

pengguna, pekerja atau lingkungan<br />

b.Terbukti sdh tdk menerapkan CP Alkes Yang Baik<br />

atau CP PKRT Yang Baik<br />

• Pelaksanaan pencabutan akibat pelanggaran<br />

peraturan dilaksanakan dg cara :<br />

a. Peringatan tertulis sebanyak 2 (dua) kali<br />

berturut-turut dg tenggang wkt masing-masing 2<br />

(dua) bulan


. Penghentian Sementara Kegiatan atau<br />

c. Pencabutan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

• Pelaksanaan pencabutan akibat terjadi pelanggaran<br />

terhadap persyaratan dan peraturan yg dpt<br />

mengakibatkan bahaya bg pengguna dan pekerja dpt<br />

dilakukan secara langsung<br />

• Pencabutan <strong>sertifikat</strong> t <strong>produksi</strong> dilaksanakan k oleh<br />

Dirjen dengan mengeluarkan Surat keputusan


BAB. III PEMELIHARAAN MUTU<br />

Pasal 34 :<br />

Perusahaan yg mem<strong>produksi</strong>, mengemas kembali,<br />

merakit, merekondisi hrs melaporkan hsl pengawasan<br />

mutu Alkes dan PKRT secara berkala minimal 1 (satu)<br />

thn sekali<br />

Pasal 35 :<br />

Ketentuan mengenai pemeliharaan mutu Alkes dan<br />

PKRT diatur oleh Dirjen


BAB. IV EKSPOR<br />

Pasal 36 :<br />

• Perusahaan yg memiliki <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> Alkes<br />

dan PKRT dpt mengekspor produknya ke luar<br />

wilayah RI<br />

• Perusahaan yg memiliki <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> tetapi tdk<br />

mengedarkan Alkes dan PKRT di wilayah RI atau<br />

hanya utk keperluan ekspor dpt memohon srt ket<br />

ekspor kepada Dirjen dan surat ket ekspor<br />

dikeluarkan oleh Dirjen<br />

• Perusahaan yg akan mengekspor Alkes dan PKRT<br />

yg memilki <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> dan produknya telah<br />

memiliki izin edar diberikan Certificate of free Sale


• Certificate of free sale merupakan srt ket yg<br />

Dikeluarkan oleh Menteri yg menerangkan bhw suatu<br />

produk Alkes dan PKRT sdh mendptkan izin edar<br />

atau telah bebas di jual di Ind<br />

• Tata cara dan persyaratan memperoleh srt ket<br />

ekspor dan certificate of free sale ditetapkan oleh<br />

Dirjen.


BAB.V PENARIKAN KEMBALI<br />

DAN PEMUSNAHAN<br />

Penarikan kembali<br />

Pasal 37 :<br />

• Penarikan kembali Alkes dan PKRT dr peredaran yg tms/dicabut izin<br />

edar , dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab produsen Alkes<br />

dan PKRT<br />

• Ketentuan mengenai tata cara penarikan<br />

kembali Alkes dan PKRT dr peredaran ditetapkan<br />

oleh Dirjen<br />

Pemusnahan<br />

Pasal 38 :<br />

Pemusnahan dilakukan terhadap Alkes dan PKRT :<br />

- Di<strong>produksi</strong> tms yg berlaku<br />

- Telah kadaluwarsa<br />

- Tms utk digunakan dlm pelayanan kes atau kepentingan iptek<br />

- Dicabut izin edar<br />

Pasal 40 :<br />

• Pemusnahan Alkes dan PKRT hrs dilaporkan kepada<br />

Dirjen dg melampirkan BAP


• BAP di td tangani oleh pimpinan i perusahaan dan<br />

penanggung jawab teknis<br />

Pasal 41 :<br />

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapemusnahan<br />

Alkes dan PKRT ditetapkan oleh Dirjen


BAB VI. BIAYA<br />

Pasal 42 :<br />

Terhadap permohonan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> dikenakan<br />

biaya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan


BAB VII. PELAPORAN<br />

Pasal 43 :<br />

• Perusahaan yg mem<strong>produksi</strong>, mengemas kembali,<br />

merakit, merekondisi/remanufacturing hrs<br />

melaporkan hsl <strong>produksi</strong>nya minimal setiap 1 (satu)<br />

thn sekali kepada Dirjen dg tembusan Ka.Dinkes<br />

Prop dan Ka.Din kes Kab/Kota setempat .<br />

• Tata cara pelaporan hsl <strong>produksi</strong> diatur oleh Dirjen.


BAB VIII. PEMBINAAN DAN<br />

PENGAWASAN<br />

Pembinaan<br />

Pasal 44 :<br />

Dirjen, Ka.Dinkes Prop, dan Ka.Dinkes Kab/Kota<br />

melakukan pembinaan secara berjenjang terhadap sgl<br />

kegiatan yg berhubungan dg <strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT<br />

Pasal 45 :<br />

Pembinaan dilaksanakan dalam bidang informasi<br />

produk, <strong>produksi</strong>, perdagangan, sumber daya<br />

manusia,pelayanan kesehatan dan periklanan


Pengawasan<br />

Pasal 46 :<br />

Pengawasan terhadap segala kegiatan yg berhubungan<br />

dg <strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT dilaksanakan oleh<br />

pemerintah,produsen dan masyarakat


Pasal 48 :<br />

Dalam rangka pengawasan pemerintah dpt<br />

memberikan sanksi administratif berupa Peringatan<br />

tertulis sampai dg pencabutan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong><br />

kepada perusahaan aa yg melakukan ea a pelanggaran<br />

a<br />

Pasal 49 :<br />

Pelanggaran terhadap ketentuan peraturan yg<br />

mengakibatkan seseorang mengalami gangguan<br />

kesehatan yg serius, cacat atau kematian dpt<br />

dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan<br />

per undang-undanganundangan


BAB IX . KETENTUAN<br />

PERALIHAN<br />

Pasal 50 :<br />

1. Pada saat peraturan ini berlaku :<br />

a. Sertifikat <strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT yg telah<br />

diterbitkan berdsrkan ketentuan PerMenkes<br />

No.1184/2004 ttg Pengamanan Alkes dan PKRT<br />

dinyatakan masih tetap berlaku sampai dg habis<br />

masa berlakunya.<br />

b. Permohonan <strong>sertifikat</strong> <strong>produksi</strong> yg sedang dlm<br />

proses diselesaikan berdsrkan PerMenkes<br />

No.1184/2004 ttg Pengamanan Alkes dan PKRT<br />

2. Sertifikat <strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT yg telah habis<br />

masa berlakunya hrs disesuaikan dg ketentuan<br />

Peraturan ini.


BAB X . KETENTUAN<br />

PENUTUP<br />

Pasal 51 :<br />

Pada sat Peraturan ini mulai berlaku, peraturan Menteri<br />

Kesehatan No.1184/2004 ttg pengamanan Alkes dan<br />

PKRT sepanjang yg mengatur mengenai <strong>produksi</strong><br />

Alkes dan PKRT, dicabut dan dinyatakan tdk berlaku<br />

Lagi<br />

Catatan t : Diundangkan di Jkt 23 Agustus 2010


Kewenangan Pusat dan Daerah berdasarkan PP 38<br />

Sertifikasi Produksi Alkes dan PKRT Kelas B dan C<br />

No Depkes Pemda Prov Pemda Kab/ Kota<br />

1 Sertifikasi sarana<br />

<strong>produksi</strong> Alkes dan PKRT<br />

kelas B dan C<br />

1. Pemeriksaan setempat<br />

bersama dengan Kab/<br />

kota<br />

2. Rekomendasi<br />

Sertifikasi sarana<br />

<strong>produksi</strong> Alkes dan<br />

PKRT kelas B dan C<br />

Pemeriksaan setempat<br />

bersama dengan Provinsi<br />

2 Penetapan <strong>kebijakan</strong>,<br />

norma, standar, pedoman,<br />

kriteria dan prosedur<br />

pelaksanaan pemberian<br />

<strong>sertifikat</strong> sarana <strong>produksi</strong><br />

dan distribusi perusahaan<br />

rumah tangga Alkes dan<br />

PKRT kelas II tertentu<br />

Pemberian <strong>sertifikat</strong><br />

sarana <strong>produksi</strong><br />

perusahaan rumah tangga<br />

Alkes dan PKRT kelas II<br />

tertentu<br />

Memberikan penyuluhan<br />

dan rekomendasi dalam<br />

rangka pemberian<br />

<strong>sertifikat</strong> sarana <strong>produksi</strong><br />

perusahaan rumah tangga<br />

Alkes dan PKRT kelas II<br />

tertentu


TERIMA KASIH

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!