05.01.2015 Views

Download - KontraS

Download - KontraS

Download - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JEJAK SANG PENJUANG<br />

JEJAK SANG PEJUANG<br />

Jaksa Agung, mengharapkan akhir Mei ini Polri telah<br />

memeriksa para saksi itu. “Saya sudah meminta JAM Pidsum<br />

segera berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri guna<br />

mendapatkan beberapa saksi baru,” kata Hendarman. Sedang<br />

pada (14/05) secara tertutup, Jaksa Agung melakukan ekspos<br />

kasus Munir di lingkungan Kejasung. Ekspos yang dilakukan<br />

Hendarman adalah penjelasan konsep conditio sine qua non.<br />

Ongen saksi kunci<br />

Mabes Polri mengatakan bahwa Ongen Latuihamalo sebagai<br />

saksi kunci dalam kasus terbunuhnya Munir. Karena itu<br />

Orgen mendapatkan perlindungan khusus dari pihak<br />

kepolisian. “Terjadinya pembunuhan adalah di Changi<br />

(bandara di Singapura). Sehingga, ada<br />

beberapa saksi termasuk Ongen, yang<br />

merupakan saksi yang betul-betul nantinya<br />

dapat membuka terjadinya peristiwa<br />

terhadap Munir,” papar Kepala Bidang<br />

Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes<br />

Polri, Komjen Pol Bambang Hendarso Dahuri.<br />

“Berdasarkan hasil<br />

visum et repertum<br />

laboratorium, dapat<br />

disimpulkan bahwa<br />

terjadinya intake arsen<br />

diduga pada saat<br />

korban berada di<br />

Changi,<br />

S i n g a p u r a . ”<br />

ahli<br />

kedokteran forensik.<br />

Penetapan saksi penting ini, termuat dalam Bandara<br />

alat bukti baru (novum) dalam peristiwa<br />

terbunuhnya Munir. Dikatakannya, novum keterangan<br />

itu didapat dari hasil laboratorium di Seattle,<br />

Amerika Serikat, pemeriksaan saksi ahli, dan<br />

para saksi lainnya. Dalam hasil laboratorium<br />

disebutkan, arsen yang masuk ke dalam tubuh korban adalah<br />

jenis AS+3 dan AS+5.<br />

April lalu. Setelah itu, ia yang berprofesi sebagai penyanyi<br />

sempat pentas ke Belanda dan kembali lagi ke Indonesia pada 20<br />

April 2007. Dua penyidik polisi mengajak Ongen untuk menjalani<br />

prarekonstruksi di Bandara Changi, Singapura, tanpa<br />

didampingi penasehat hukumnya.<br />

Namun, saat itu mereka hanya berjalan-jalan dan melihat-lihat<br />

situasi bandara sebab lokasi Coffe Bean, yang disebut-sebut<br />

merupakan persinggahan Munir, telah berpindah lokasi. Ongen<br />

mengaku menyaksikan Munir dengan seseorang di Coffe Bean<br />

itu. Tetapi, ia mengaku tidak pernah berinteraksi dengan Munir<br />

saat itu. Keberadaannya di Changi dalam rangka kepergiannya<br />

ke Belanda.<br />

Terkait dengan hal itu, Kepala Bidang Penerangan<br />

Umum (Kabidpenum) Divisi Humas Mabes Polri<br />

Kombes Pol Bambang Kuncoro, membenarkan hasil<br />

pemeriksaan beberapa kali terhadp Ongen oleh<br />

Mabes Polri. Pemeriksaan itu menunjukkan adanya<br />

perkembangan yang signifikan bagi Polri dan<br />

Kejaksaan, terutama untuk kepentingan guna<br />

memperkuat novum, “ ujar Bambang. “Keterangan<br />

Ongen menguatkan novum dalam rangka PK<br />

melawan Pollycarpus yang telah dinyatakan bebas<br />

oleh pengadilan karena dalam kasus tersebut hanya<br />

didakwa memalsukan surat keterangannya. Ada<br />

hitam di atas putih. Dia (Ongen), kita ambil<br />

keterangannya guna memperkuat novum, “ ujar<br />

Bambang. Tapi, ia menambahkan, polisi belum menetapkan<br />

tersangka baru selain Indra Setiawan dan Rohainil Aini.<br />

Sedangkan, keterangan ahli toksikologi forensik<br />

menyimpulkan, intake arsen ke dalam tubuh korban, terjadi<br />

antara 8-9 jam sebelum kematian. Padahal, korban Munir<br />

diperkirakan meninggal dunia tiga jam sebelum pesawat<br />

mendarat di Bandara Schippol, Amsterdam, Belanda.<br />

Sedangkan, waktu tempuh penerbangan Singapura-Belanda<br />

12 jam. “Dari keterangan ahli kedokteran forensik,<br />

berdasarkan hasil visum et repertum laboratorium, dapat<br />

disimpulkan bahwa terjadinya intake arsen diduga pada saat<br />

korban berada di Bandara Changi, Singapura.”<br />

Karena itulah, para saksi yang tampak bersama dengan Munir<br />

pada saat almarhum transit di Singapura, dalam<br />

perjalanannya ke Belanda, memegang kunci dalam menguak<br />

peristiwa tersebut. Saat itu, selain Pollycarpus, Ongen juga<br />

disebutkan terlihat di dekat Munir di Changi.<br />

Sementara itu, dalam konferensi pers yang diadakannya,<br />

Ongen yang didampingi pengacara Ozhak Emanuel Sihotang,<br />

menegaskan, ia tak mengenal Pollycarpus. Ia juga<br />

mengatakan tak pernah berinterkasi fisik atau berkomunikasi<br />

dengan Munir. Ongen merasa hanyalah orang sedang berada<br />

di tempat yang salah menjelang kematian Munir.<br />

“Saya memang seperti berada di tempat yang salah. Tetapi,<br />

itu saya tabah. Saya mencoba lebih dekat dengan Tuhan,”<br />

katanya. Ongen memutuskan muncul terbuka setelah ia<br />

beberapa kali memberi keterangan pada kepolisian sejak 2<br />

Lengkapi Bahan PK<br />

Hingga minggu pertama bulan Juni, bahan-bahan yang dimiliki<br />

Kejaksaan Agung masih belum cukup bukti sebagai bukti baru<br />

untuk mengajukan PK atas keputusan Mahkamah Agung dalam<br />

perkara pembunuhan Munir. “Masih dibutuhkan lagi<br />

keterangan dari sejumlah saksi untuk melengkapi bahan-bahan<br />

yang dinilai masih tercerai-berai, menjadi satu kesatuan, “ kata<br />

Jaksa muda Tindak Pidana Umum Abdul Hakim Ritonga<br />

mengenai bahan-bahan yang saat ini dimiliki Kejaksaan agung<br />

dalam upaya mengajukan PK (9/05).<br />

“Dari pertama, keterangan sudah ada, tapi ini belum nyambung.<br />

Butuh kesaksian. Enggak tahu (saksinya) siapa menurut polisi<br />

yang pas. Kami hanya menilai sudah cukup alasan atau tidak,”<br />

katanya. Hari Kamis (7/06), polisi menyerahkan tambahan bukti<br />

baru berupa kesaksian Ongen yang sudah tertuang dalam berita<br />

acara pemeriksaan. Hingga saat ini, menurut Ritonga, jaksa tetap<br />

yakin Pollycarpus terlibat dalam pembunuhan Munir. “Namun<br />

hakim tidak yakin,” katanya.<br />

Sedangkan, polisi kembali (8/05) meminta keterangan dari<br />

Pollycarpus sebagai saksi. Polly diperiksa sebagai saksi untuk<br />

tersangka mantan Indra Setiawan. Kadiv Humas Polri Irjen Sisno<br />

Adiwinoto mengatakan, tidak tertutup kemungkinan penyidik<br />

polisi mengonfrontasikan hasil pemeriksaan terhadap Ongen<br />

14<br />

Berita Kontras No.03/V-VI/2007

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!