Analisis Rangkaian Listrik Jilid-2 - Ee-cafe.org
Analisis Rangkaian Listrik Jilid-2 - Ee-cafe.org
Analisis Rangkaian Listrik Jilid-2 - Ee-cafe.org
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pengenalan Pada Sistem<br />
mempunyai kecepatan yang juga merupakan fungsi dari waktu; kecepatan<br />
juga merupakan suatu sinyal.<br />
Jika posisi benda dalam contoh di atas merupakan suatu sinyal, apakah ia<br />
dapat dijadikan suatu masukan (input) pada sebuah “rangkaian” Bayangkanlah<br />
benda yang bergerak itu adalah sebuah pesawat terbang. Kita<br />
ingin mengamatinya dengan menggunakan sebuah teropong, dan untuk<br />
itu teropong kita arahkan pada pesawat. Setiap saat pesawat berubah posisi,<br />
kedudukan teropong kita sesuaikan sedemikian rupa sehingga bayangan<br />
pesawat selalu terlihat oleh kita melalui teropong. Kita katakan<br />
bahwa posisi pesawat merupakan masukan pada kita untuk mengubah<br />
arah teropong; dalam hal ini kita dan teropong menjadi sebuah “rangkaian”.<br />
Apakah dari “rangkaian” ini ada suatu keluaran (output) Keluaran<br />
dari “rangkaian” ini adalah berupa perubahan arah teropong. Jelaslah<br />
bahwa ada hubungan tertentu antara arah teropong sebagai keluaran<br />
dengan posisi pesawat sebagai masukan, dan hubungan keluaranmasukan<br />
demikian ini sudah biasa kita lihat pada rangkaian listrik. Kalau<br />
kita yang meneropong pesawat tersebut digantikan oleh sebuah mesin<br />
penggerak otomatis dan teropong diganti dengan sebuah meriam, maka<br />
jadilah sebuah “rangkaian” mesin penembak pesawat. Mesin penembak<br />
ini dapat kita sebut sebagai suatu perangkat yang mampu menetapkan<br />
arah meriam jika mendapatkan masukan mengenai posisi pesawat (istilah<br />
“perangkat” di sini kita beri pengertian sebagai gabungan dari banyak<br />
piranti untuk menjalankan fungsi tertentu). Dengan kata lain antara sinyal<br />
keluaran dengan sinyal masukan terdapat hubungan yang sepenuhnya<br />
ditentukan oleh perilaku perangkat; hal ini berarti bahwa perangkat<br />
“memiliki aturan” yang menetapkan bagaimana bentuk keluaran untuk<br />
sesuatu masukan yang ia terima.<br />
8.2. Sistem<br />
Dengan contoh di atas, kita sampai pada pengertian mengenai sistem yaitu<br />
:<br />
sistem merupakan aturan yang menetapkan sinyal keluaran<br />
dari adanya sinyal masukan.<br />
atau<br />
sistem membangkitkan sinyal keluaran tertentu dari adanya<br />
sinyal masukan tertentu.<br />
Jika kita ingat mengenai pengertian elemen sebagai model piranti dalam<br />
rangkaian listrik, maka sistem dapat dipandang sebagai model dari per-<br />
166 Sudaryatno Sudirham, <strong>Analisis</strong> <strong>Rangkaian</strong> <strong>Listrik</strong> (2)