laporan hasil penelitian perencanaan pengelolaan das ... - KM Ristek

laporan hasil penelitian perencanaan pengelolaan das ... - KM Ristek laporan hasil penelitian perencanaan pengelolaan das ... - KM Ristek

km.ristek.go.id
from km.ristek.go.id More from this publisher
01.01.2015 Views

·.. LAPORAN HASIL PENELITIAN PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU SEBAGAI BASIS PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN 01 OTA RAWA PENING - DAS TUNTANG HULU PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN Fokus Bidang Prioritas Kode ProdukTarget Kode Kegiatan Peneliti Utama : Peningkatan Kinerja Sesuai T POKSI : Ir. Paimin, M.Sc KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN KEHUTANAN SOLO Alamat : JI. Jend. A. Yani - Pabelan, Kartasura, PO BOX 295 Surakarta 157102 Tetepon : (0271) 716709 I Fax. : (0271) 716959 Email : bpk solo pp@yahoo.com

·.. <br />

LAPORAN HASIL PENELITIAN <br />

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU SEBAGAI <br />

BASIS PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN <br />

01 OTA RAWA PENING - DAS TUNTANG HULU <br />

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN <br />

Fokus Bidang Prioritas<br />

Kode ProdukTarget<br />

Kode Kegiatan<br />

Peneliti Utama<br />

: Peningkatan Kinerja Sesuai T POKSI<br />

: Ir. Paimin, M.Sc<br />

KEMENTERIAN KEHUTANAN <br />

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN <br />

BALAI PENELITIAN KEHUTANAN SOLO<br />

Alamat : JI. Jend. A. Yani - Pabelan, Kartasura, PO BOX 295 Surakarta 157102 <br />

Tetepon : (0271) 716709 I Fax. : (0271) 716959 Email : bpk solo pp@yahoo.com


LAPORAN HASIL PENELITIAN <br />

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU SEBAGAI <br />

BASIS PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN <br />

DI DTA RAWA PENING - DAS TUNTANG HULU <br />

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN <br />

Fokus Bidang Prioritas<br />

Kode ProdukTarget<br />

Kode Kegiatan<br />

Peneliti Utama<br />

: Peningkatan Kinerja Sesuai TUPOKSI<br />

: Ir. Paimin, M.Sc<br />

KEMENTERIAN KEHUTANAN <br />

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN <br />

BALAI PENELITIAN KEHUTANAN SOLO<br />

Aiamat: JI. Jend . A. Yani - Pabeian , Kartasura , PO BOX 295 Surakarta 157102<br />

-eiepon: (0271) 716709 1Fax.: (0271) 716959 Email : bpk solo pp@yahoo.com


·...<br />

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN<br />

Identitas Lamba a Penelitian dan Pen emban an<br />

Nama Lembaga Penelitian --- Balei Penelitian Kehutdnan Solo, Badan Litbang Kehutr,nan, I<br />

Kemenhut<br />

~P~-i~m~p~in~a~n~-_-------­<br />

Alamat<br />

Ir. Bamban Su iarto, MP ----=-=--=-=::-::-:--_-=--=------1<br />

JI. Jend. A.Yani-Pabelan, Kartasura, PO BOX 295<br />

Surakarta/571 02. Tip. (0271 )716709/Fax (0271 )716959.<br />

Email;bJ.!r;://www.bpk-soloGrid~.________<br />

Id en, tita s K eQla . tan<br />

Judul<br />

Abstraksi<br />

Pereneanaan Pengelolaan DAS Terpadu sebagai Basis<br />

Peningkatan Ketahanan Pangan di OTA Rawa Pening - D.\S<br />

Tuntang I-Iulu<br />

.j<br />

Sedim(~ntasi yang tinggi di danau Rawa Pening berdampak padc..<br />

poter~si air ter-simpan di danau berkurang, sehingga pasok air untuk<br />

I<br />

irigasi, energy listrik, rumah tan99a dan industri berkurang. Sat<br />

rnusim penghujan limpahan air menyebabkan beneana banjir bdik I<br />

cliseKita danau maupun di bag ian wiiayah hilir dari daerah 311ran<br />

sungai (DAS) Tuntang, sehingga dapat berpengaruh langs·J'1g I<br />

terhadap penurunan ketahanan pangan wilayah. Ber<strong>das</strong>arkan<br />

perrnasalahan tersebut, maka peneitian bertujuan untuki<br />

memperoleh informasi sistim <strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> DAS yang<br />

selaras dengan sistem pemerintahan otonomi daerah dan ref>uai<br />

I<br />

dengan hierarki sistem <strong>pengelolaan</strong> DAS. HasH penelitiCln,<br />

menunjukkan bahwa sub-sub DAS yang paling luas memiliki laha n<br />

i


· ...<br />

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGE5Af-lAN<br />

Judul Penelitian Perencanaan Pangelolaan DAS Terpadu ~p~agai Bc.sis<br />

Peningkatan Ketahanan Pangc:m di DTA Rawa Pening -'<br />

DAS Tuntang Hulu<br />

Fokus Bidang Prioritas<br />

SesLiai Tugas Pokok dan Fungsi <br />

Kode PlodukTarget <br />

Kode Kegiatan <br />

,---- ---- -_.- ----- ----------------<br />

Keterangan Lembaga Pelaksanal Pengelola Penelitian<br />

~-~~·- !,- ~-~~-~~-fti~~t~- --- --- - -- __-==_:·· · 1 ~ atl~~3~~~OQ~~ - ~:~_ . -_·~_ - _· - --_ · ~~_~_-=-_ -_-----_-~-== _ .-<br />

----<br />

Bia a Tahun - 2 (2011) J3.fJ.:...150.QQ.9...:000_____ _ _ _<br />

Total Biaya __ =r Rp. 373 ~~OO.OOO<br />

_15egiat~___ _ ________ _ _. _ _ _. _ .. . ._ I TClhur:Jl _<br />

Reka itulasi Biaya tahun)01 0 ________<br />

_________._____ ________ ___ ______ __ _<br />

~t K_:~___ ·i~dna ~_ ~b_~f~,:~:a_-".~_ _ -_--_-_ ~_-- - ~f ~!-:~-;_ ~_:~_~- t_--_ ~L~n'la~~~ _~_--_-------=-_---- ) ==_ =--.~ _-~_ ----­<br />

t----:- 3 _ -t-Semin.9r/Pe~@~~_n- ---- - -- R~. OOO.0::_c0:__()-- --_------_--__--­<br />

t---_4_ La~-Iain _____________ RL 3.475.00~ _ ____ _ _ _<br />

_______ _ Jum~___ .___ _ _ LKfJ. i .23_300.000<br />

Surakarta, Nopember 2010<br />

Diperiksa oleh Diperiksa oleh Disusun oleh<br />

I-


· ...<br />

RINGKASAN<br />

Tingkat sedimentasi yang tinggi di danau Rawa Pening berdampak padu air<br />

tersimpan di danau berkurang, sehingga pasok air untuk berbagai keperluan seperti<br />

irigasi, energy listrik, rumah tangga dan industri berkurang. Saat musim penghujan<br />

limpahan air menyebabkan bencana banjir baik disekitar danau maupun di bagian<br />

wilayah hilir dari OAS Tuntang, sehingga dapat berpp.ngaruh langsung terhadal')<br />

penurunan ketahanan pangan wilayah . Tingkat sedimentasi yang tin9gi tersebut<br />

diduga disebabkan o!eh <strong>pengelolaan</strong> lahan di OTA m:lsih btlum sesuai antara<br />

penggunaan lahan dengan kemampuannya dan atau tata rLlangny'l. Sedang !';istem<br />

<strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> OAS masih bersifat par3ial (sektoral) - belum tcrintegrasi,<br />

belum memiliki tujuan bersama, proses penyusunannY(j kurang partisipatif, tidcJk<br />

merniliki kekuatan hukum yang kuat, serta kurang efektif dan kurang efisien.<br />

Berkenaan dengan permasalallan tersebut, maka peneitian Sistim<br />

Perencanaan Pengelolaan DAS Terpadu yang akan diujicobakan, bertujuan untuk<br />

memperoleh informasi sistim perencanaon <strong>pengelolaan</strong> OAS yang selaras dengal1<br />

sistem pemerintahan otonomi daerah dan sesuai dengan hierarki sistem <strong>pengelolaan</strong><br />

daerah tangkapan air yang berada dalam satuan wilayah kabupaten dominan (OTA<br />

Rawa Pening - OAS Tuntang Hulu di kabupaten Semararlg). Dalam mengidentifikasi<br />

masalah metode yang digunakan bertumpu pad a buku "Sidik Cepat Oegra<strong>das</strong>i Sub<br />

OAS" yanq telah direvisi yakni untuk mendiagnosis kekritisan lahan dan banjir.<br />

BE r<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> analisis kerentanan lahan terhadap erosi, sub-sub DAS yang<br />

paling lua~ rnemiliki lahan kritis adalah sub-sub OAS Pamt (Iereng gunung Merbabu)<br />

sub-sub DAS Galeh (Iereng gunung Telomoyo), dan sub-sub OAS Sraten (perbukiten<br />

timur). Berddsarkan <strong>hasil</strong> analisis tingkat sedimen terangkut aliran dari sungai-sungai<br />

yang maDuk ke danau dan <strong>hasil</strong> analisis perkembangan delta pada danau h~sil<br />

sementara rnenunjukkan bahwa sumber sedimen <strong>hasil</strong> erosi lahan terbesar dart<br />

subOAS-sub OAS yang berada disebelah barat (G. Ungaran), kemudian dari sebE'lah<br />

timur (perbukitan dan kota Salatiga) dan terendah dari selatan (G. Merbabu-Telotnoyo).<br />

Oaerah yang memiliki kerawanan tinggi terhadap kebanjiran mencapai 897 ha yang<br />

berada pada daerah dekat genangan. Sebagian terbesar daerah rawan banjir di<br />

sebelah barat (hilir sub ..sub OAS Tolong, Galeh, Panjang, dan Rengas), timur (hilir<br />

sub-sub OAS Ringis dan Sraten), dan tellggara (hilir sub-sub OAS Legi dan Parat).<br />

unculnya tanaman enceng gondok di danau Rawa Pening yang tersebur di seluruh<br />

bag ian danau - sebagai peristiwa eutropikasi, masih dalam taraf pengamat:".xn,<br />

sehingga masih belum dapat ditarik kesimpulan sementara, nRmun kemungkinan<br />

'isebabkan oleh penggunaan pupuk baik pupuY.. Y..undang maupun pupuk buatan yang<br />

'igunakan untuk budidaya tanarnan sayuran, semusim dan perkebunan. Penggunaan<br />

upuk tersebut terbanyak untuk saturan yaitu disebelah barat (Iereng G. Ungaran).<br />

:


· ...<br />

PRAKATA <br />

Penelitian "Perencanaan Pengelolaan DAS Terpadu 3ebagai Basis Peningkatan<br />

Ketahanan Pangan di DTA Rawa ening - DAS Tuntang Hulu" pada Tahun 2010 merupa"an<br />

salah satu komponen kegiatan <strong>penelitian</strong> untuk mAnrlllkung UKP "Sistem Karakterisasi D~e~·ah<br />

Aliran Sungai (DAS)", aspek pGrencanaan <strong>pengelolaan</strong> DAS bag ian hulu dalam satu wilayah<br />

kabupaten dominan, yaitu di Kabupaten Semarang -- Provinsi Jawa Tengah. Untuk<br />

penyelenggaraan kegiatan <strong>penelitian</strong> ini dibiayai dari dana Penelitian Insentif <strong>Ristek</strong> Tahun<br />

Anggaran 2010.<br />

Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatar. <strong>penelitian</strong> tersebut perlu c~isusun<br />

Laporan Penelitian Kemajllan sebagai konsekuensi dari penggunaan ang9aran terrebut pada<br />

tahap I sebesar 30 %. Dengan tersusunnya <strong>laporan</strong> ke l '1ajuan ini, kepada tim pelaksana dan<br />

para pihak yang telah memberikan dukungan untuk terselesaikannya lapor'm ini kami<br />

sampaikan banyak terima kasih.<br />

Dengan telah tersusunnya <strong>laporan</strong> kemajuan ini, diharapKa~. dapat menjadi acuan<br />

dalam pelaksanaan rnonitorir,g dan ev~luasi terhadap kE-giatan yang telah dilakukan dan dapat<br />

digunakan sebagai bahan untuk rencana pelaksanaan kegiatar, selanjutnya di DAS 1 untang<br />

Hulu. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan <strong>laporan</strong><br />

ini. Terima kasih.<br />

Surakarta, November 2010<br />

Ketua im Pelaksana,<br />

Ir. P§imin, Sc. <br />

NIP. 19490302 194903 1 002 <br />

lV


· ...<br />

DAFTAR lSI<br />

Hal3nlSn<br />

LEMBAH IDENTIT/l.S DAN PENGESAHAN ...... .... ... ... ........ ..... .... ... .. .... ... ...... .... ....... ..... .. . <br />

RINGKASAN. .. .... .... .. .. .. .. .. .... ... ... ... .... .. ...... .. ....... .. ..... .. ... .... .. ... .. .... .... .... .. .. ............ .. .... .... . iii <br />

PRAKATA... .. .. .... ..... ... ... .. ... .... ..... ..... .... ..... ... ..... .. .... .. ..... ... ... ...... .... ...... ..... .. .. .. .... .... ...... .. ... v <br />

DAFTAR ISI.... ..... ...... .. ......... ... ...... .. ..... ....... ..... ....... ...... ...... ..... ........ .... .... ... ... ... ........ ... .......<br />

vii <br />

DAFTAR TABEL.... .... .. .. .... ... ....... .... ... .... .. .... .. ... .. ............ .. ..... .... .... .. .... .. ... ... .. ... ... .... .... .... ... ix <br />

DAFTAR GAMBAR.. .. ...... .. .... ... .. ........ ..... ..... .. .. ..... .... .......... .. ...... .. ... .. .. ....... ......... ..... .. ... .... xi <br />

I PENDAHULUAN <br />

1.1. Latar Belakang... ........ .... .. ..... .... ... ...... ..... .. ..... .. .. ..... ..... ..... .... .. .. .... ....... .. ..... ..... . 1 <br />

1.2. Maksud dan Tl.Ijuan .... .... ... ............ .. ......... .... ....... ....... .... .. ..... .. ................... .. ... 3 <br />

1.3. Sasaran dan LuarClI1 ... .. ..... .. .... .. ............. ..... .. ... ... .. ....... .. .. .... ...... ...... .. ... .. .. ....... 3 <br />

1.4 Ruang Lingkup... .... ..... ..... .. ....... ..... ... .. .... ... .. .. .. ... ......... ........ ..... ........ ...... ..... .. .. . 4 <br />

II TINJAUAN PUSTAKA <br />

2.1 . Pengelolaan OAS .. ...... .. .. .... .... ......... .. ....... ...... ..... .... .... .. .. .. ... .... ....... .. .. .. .. .. ... .. .. 6 <br />

2.2. Permasalahan Pengelolaan DAS .. ....... .. .. ..... ..... ........ .. .... ...... .. ..... .. .. .. ... 7 <br />

2.3. Karaktenstik DAS .. .. ... ... ... ........ .. .. ... ... ... .. ............. ......... ... ........ ..... ... .. .......... ... .. . 9 <br />

III TUJUAN DAN MANF/lJ\T <br />

3.1. Tujuan Penelitian... .... ..... .. .. .. ..... .. .. .. .. ........ ....... .. ... .. .. ... ..... ... .. ... .. .... .. .... ... .. .... ... 12 <br />

3.2. Manfaat Peneiitian ... .. ... .. .... .... .. ....... .... .. .... ....... .. .. ... ....... . 12 <br />

IV METODOLOGI <br />

4.1. Lokasi Penelitian .. ...... ... .. .. ..... .. .. ... ... .. ... ... .. .. ... ........ .. ..... ............ ... .. ....... ....... . 13 <br />

4.2. Bahan dan Peralatan ..... .. ... .. .. .. ... .. ... .. ... ........ .... .. .. ... ... ... .. ... . ... ........ ... .. .. ... .. .. . 14 <br />

4.3. Tahapan Riset ...... ... ... ... .. .. ... .. .. ... .. .. ... ... .. ... .. .... .. ..... ....... ..... ... .. .. .. .. .. ...... .... ... 14 <br />

4.4. Rancangan Ris.et ......... .... .. .. ... .. ... ... ...... ...... ..... ....... .. ....... ............... .... .......... ..... 15 <br />

4.5. Tel


·....<br />

DAFTAR PUSTAKA................ ...... .. ... ... .... ... ...... .. ... ... ..... ... ...... .. ... ... .... .. ....... .... .......<br />

LAMPIRAN-LAMPIRAN... .... ...... ...... ... ....... ..... .. ....... .... .. .. ..... ... ... .. .. .. .. .. ... ........ ..... .. .. <br />

4e: <br />

50<br />

VI


· ... <br />

DAFTAR T ABEL<br />

HCllaman<br />

Tabel1. Potensi Sedimentasi dari 9 Sub-sub DAS di ,)TA Ra'Na<br />

Pening .... ........ .... ......... .. ... ..... .... ........... ... ...... ............ .. ... ..... .. ................ 25<br />

Tabel 2. Hasil analisis kualitas air dari air sungai-sungai yang m8suk ke aanau<br />

Rawa Pening pada pengambilan saat banjir bulan Jaluari ,akhir)<br />

2010 ...... ... ... .. .... .. .. ........... .. ....... .. .. ... ......... .. .. .. ..... ... ........... .. ......... ........ 28<br />

Tabel 3. Hasil analisis kualitas air dari air sungai-sungai yan~, masuk ke danau<br />

Rawa Pening pada pengambilan saat banjir bulan PebruNi<br />

2010 .................................... ....... .. .. .. ... ... ... ..... ... .. .. .... .. ..... .... ... ............... 28<br />

Tabel4. Hasil analisis kualitas air dari air sungai yang masul( ke danau Rawa<br />

Pening pada pengambilan saat banjir bulan Mei 2010 ... .. .... .... .. ... ....... 2n<br />

Tabel5. Potensi !aju erosi dari Sub-sub DAS di DTA Rawa Pening .... .... ... ........ 30<br />

Tabel 6. Tingkat Kekritisan Lahan pada Setiap Sub-su DAS ci Sub DAS<br />

Tuntang Hulu .... ... ... ...... ... ......... .. ......... ... ....... .. ... .. ... ... .. .... ... ... .. .... ..... ..... 30<br />

Tabel7. Sub-suu DAS dan Luasan Daerah Rawan 8anjir ..... .. ... .. ....... ........... .. ... 33<br />

Tabel8. Kepadatan PendudLlk Tiap-tiap f(ecamatan di Sub DAS Tuntang<br />

Hulu .................................. .. .... .. ....... .. ...... ..... .. .... .... ... .... ... ............. ... ... ... 35<br />

T2be19. Kepadatan Agraris Sub DAS Tuntang Hulu ................. ...... ..... ..... ... .. .. ... . 35<br />

Tabel10. Perilaku Konservasi Tanah Masyarakat di Sub DAS Tuntang Hulu ..... . 30<br />

Tabe111 . Budaya Hukum Adat ..... ... .. ... .... ... ...................................................... ... . 37<br />

Tabe112. Pendapatan Per Kapita Penduduk Sub DAS Tcntang Hulu Tahun<br />

2008 .... ........... .. ............... ...... .. ...... .... ... .. ............ ... .. ..... ....... ... .. .. ....... .. ... 38<br />

-:"abeI13. Nilai LQ Tenaga Kerja di Sub DAS Tuntang Hulu .. ........ .. ... .. ....... . 40<br />

-abel 14. Parameter Sosial. ekonomi dan Kelembdgaan Sub DAS<br />

Tuntang ... ...... ....... ...... ... .. ... .. ......... .. .. ... .. ..... ... .... .. ....... .... .... ... ..... .......... . 41<br />

Vll


· ... DAFTAR GAMBAR <br />

Gambar 1. Faktor-faktor Karakteristik DAS - Tersusun Dalm Sistem <br />

DAS .... ..... .... ... ... ....... .. ...... ... ... ....... .. .. ....... ... .. .. ... ... ... .... ... ...... ... .... ... .. 10 <br />

Gambar 2. Tingkatan Identifikasi Masalah untuk Monev DAS (fheng, <br />

1990) .. .... .... ...... ..... .. .. ... ... ... .. ... ... ... .. ... .. ... .. .. ... .. .. ... .. ... ....... .... .. .... ... .. . 11 <br />

Gambar 3. Peta DAS Tuntang Hulu-DTA (SubDAS) Rawa Pening Kabupaten <br />

Semarang .. .. ...... .... .. .. .... .. .......... ... ......... .... ........ .. ........ .. ..... .... ...... .... 13 <br />

Gambar4. Diagram Rancangan Riset Sistim Perencanaan Pengelolaan <br />

DAS.. .... ..... ... ..... .. ... .. .... ... ... ....... .. ... ... ...... .......... . ...... .... .. .. .... .... ... .. ... . 16 <br />

Gambar 5. Peta Sub-sub DAS pada Sub DAS Tuntang Hulu ..... ..... .. .. .. ... ... ...... 21 <br />

Gambar 6. ~kema Sumberdaya Air dari Sungai-sungai di 9 Subsub DAS di <br />

DTA Rawa Pening dan Pemanfaatannya di Hilir Danau ..... ... .. .. .. .. ... 22 <br />

Gambar· ' Citra Sate lit clengan 5 Periode Waktu Pengambilan ya:1g Berbeda <br />

(2000, 2001 , 2002, 2006, 2007) pada dan au Rawa Pening<br />

Menunjukl


· ...<br />

I. PENDAHULUAN<br />

1.1. _at.ar Belal


· ...<br />

barldang saat musim penghujan dan cepat mengalami kekeringan saat musim kemarau<br />

(Kompas, 17 Juni 2007). Hal ini menjadi indikasi bnhwa terganggunya salah satu<br />

komponen dari siklus hidrologi dapat menjadi penyebai ' terjadinya banjir (Tut. 20(15) .<br />

Upaya pAngelolaan untuk pengendalian sedimsiltasi di Rawa Pening telah mulai<br />

dilakukan, yaitu berupa master plan (rencana induk) untuk konservasi, penanganan<br />

banjir dan pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah dengan melibatkan L , ~magai<br />

instansi baik pusat maupun daerah dan masyarakat (Suara Mt --ieka 28 Ap.il 2008).<br />

Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada bulan Agustus L009 tanggal 13-15 di Bali<br />

telah melaksanakan Konferensi Nc.sional Oanau Indonesia - Pengelolaan Oanau d::m<br />

Antisipasi Perubahan Iklim. Salah satu dari konferensi, yaitu Kesepal,atan Per .gelolaa'1<br />

Danau Berkelanjutan oleh 9 Kementerian, diantaranya Kementerian Lingkungan Hidup,<br />

Kementerian Pekerjaan Un-'um, Kementerian Kehutanan , Kerw~nterian Kebudayaan dan<br />

Pariwisata, Kementerian E:SOM, Kementerian Riset dan Tekilologi (Suardana, 200


· ...<br />

masing-masing. Proses <strong>perencanaan</strong> yan~ akan dilakukan harus ~erbasis karakteris~ik<br />

daerah tangkapan airnya yang mencirikan karakteristik <strong>hasil</strong> ir.teraksi (hubungan timbale<br />

balik) antara aspek biofisik


· ...<br />

upaya penyelamatan lingkunga,"l danau Rawa Pening maupun OTA Rawa Pening yang<br />

Kondisinya semakin terdegrad'3s;, serta agar ketahancln pangcm di wilayah OAS Tuntang<br />

Hulu dapat ditingkatkan kembnli.<br />

Luaran RPI Sistim PRn!]elolaan OAS tahun 2010-2014 adalah metodelteknik<br />

penyusunan <strong>perencanaan</strong> pengelo\aan daerah tangkapan air (DAS) dalam satu wilayah<br />

I


· ...<br />

.! Mengkaji sistem <strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> DAS terpadJ untuk DAS baflian hL lu<br />

(ti ngkat SubDAS) dan berada pada satu wilayah kabupaten dominar melalui<br />

proses analisis yang berbasis pada siskar<strong>das</strong> (Sistim Karakterisasi DAS).


· ....<br />

II.<br />

TINJAUAN PUST AKA <br />

2.1. Pengelolaan DA-i<br />

Daerall A:iran Sungai (DAS) yang dikembangkan menu rut tujuan pemanfaatar,<br />

dan penekanan <strong>pengelolaan</strong>, secara umum didefinisikan sebagai suatu area yar 9<br />

dibataf I seC3ra topografis oleh punggung bukit dan air hujan yang j~tuh teratuskan oleh<br />

suatu si::;tem sungai (Dixon dan Easter, 1986). Daerah Alian Sungai (DAS, catchment,<br />

watershed. drainage basin), dengan demikian adalah suatu wilayah daratan yang<br />

merupa\


· ...<br />

manusia, arahan model <strong>pengelolaan</strong> DAS, serta sistem monitoring dan evaluasi<br />

kegiatan <strong>pengelolaan</strong> DAS (Direktorat PDAS, 2006).<br />

2.2. Permasalahan Pengelolaan DAS<br />

Kerusakan DAS di Indonesia telah dirasakan dan banyak merug : \


· <br />

~<br />

(2002) mendefinisikan, i


· ...<br />

kompak~:i-/apisan subsoil yang impenneable sebagai penciri bidang runtuh, adanya<br />

konse.'1trasi air bawah tanah sebagai indikator zone tempat dengan kelembaban tanah<br />

tinggi seperti mata air dan bocoran air/seeps, sifat-sifat tanah lainnya seperti kedalamall,<br />

tekstur, jenis mineral liat, sudut gesek, dan kohesivitas); c) litolog; dan struktur batuan<br />

<strong>das</strong>ar (tipe batuan-seperti: abu volkan, breksi dan batupas.ir berdebu peka terhadap<br />

aliran lumpur, tingkat pelapukan, bidang <strong>das</strong>ar parale! dengan slope, lipatan dan<br />

patahan-Iokasi dan arah bl3rkaitan dengan slope lahan); d) karHkter vegetasi (distribusi<br />

akar dan tingkat penetrasi akm pada subsoil, tipe dan uistribusi vegetasi··kerapatm<br />

penutupan dan umur); e) karal


· ...<br />

_r- -<br />

[ Mudah<br />

Faktor Rdatif<br />

Sulit lDikelola<br />

---'<br />

FaktorYang <br />

Mempeng.iruhi <br />

Fzktor Relatif<br />

Dikelola<br />

...=l --D ..............................± ..............<br />

~ ~ KF.SUaUFtA~<br />

Soslal<br />

I Ekononil<br />

IPTt:K<br />


·"<br />

(3) posisi/tcmpat DAS, yakni DAS hulu atau dataran ti.lggi, DAS data ran rendall, DAS<br />

dengan kepentingan hilir, DAS tanpa kepentingan hilir, dll.<br />

--- Tingkat NATIONAL<br />

Survey reconnaIssance dan atau<br />

[ klasifikasi dg cepat<br />

----~.-~-------<br />

KESEHATAN<br />

DAS<br />

Fokus pada<br />

Kerentanan<br />

[ __Tinkat REGIONAL<br />

P~ngelompokan DASI<br />

Pengembangan wilayah<br />

~=--<br />

l~---__T_i....,;ngkat DAS 1<br />

L_ Smvey Kercntanan D_e_ta_l_1__..J<br />

I<br />

/'~"<br />

SUBDI\S <br />

Fokus pada jenis <br />

kerentanan <br />

spesifik <br />

"<br />

._-_._---<br />

Tingkat PETANI IOPERASIONAL<br />

Penerapan Monev<br />

Pada unit lahan secara deti!.<br />

Gambar 2. Tingkatan Identifil


· ...<br />

III.<br />

TUJllAN DAN MANFAAT<br />

3.1. Tujuan Penelitian<br />

Tujuan <strong>penelitian</strong> tahun 2010 yaitu untuk memperoleh inform~si awal sistim<br />

<strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> OAS terpadu pada wilayah OAS bag ian hulu yang s: laras<br />

dengan sistem pemerintahan otonomi daerah - kabupaten dClminan, yaitu yang berada<br />

di daerah tangkapan air (OTA) Rawa Pening - OAS Tuntang Hulu - Kabupaten<br />

Semarang - Propinsi Jawa Tengah.<br />

3.2. Manfaat Penelitian<br />

Ma'1faat penelit~an<br />

yaitu untuk memperoleh informasi teknis sistim perencana.m<br />

Jenge olaan OAS/SubOAS pada OAS wilayah bagian hulu dan yang berada dalam satu<br />

'Iayah administrative kabupaten dominan. Selain itu d;:m <strong>hasil</strong> <strong>penelitian</strong> ini juga<br />

J€ rmanfa::Jt untul< mempf:3roleh informasi:<br />

1) Tenik identifikasi sumber asal sedimen dan inju sedimentasi ke danr'lu<br />

dengan menggunakan anal isis citra satelit.<br />

2) Teknik indentifil


'<br />

-_<br />

. ...<br />

'<br />

'<br />

IV.<br />

METODOLOGI<br />

4.1. Lokasi Penelitian<br />

Lokasi <strong>penelitian</strong> berada di OTA danau dan danau Ra-.va Pening yang<br />

merupakan wilayah DAS bagian hulu dari DAS Tuntar,g, Kabupaten Semarang,<br />

Propinsi Jawa Tengah, yaitu SubDAS Rawa Pening (Gambar 3) ,<br />

I [<br />

I<br />

, ,' OUB OAS T '~!+;"1I10 ')<br />

, ,. " ".. :­ j<br />

" ,; [<br />

' .1<br />

'.,/,' , y.-l<br />

" ......-'\-~---- , i<br />

~ (,~I'I4.:..st .J . ~ ' ,.<br />

j<br />

[<br />

f<br />

sua ~ SE~ 'QYO ,<br />

I<br />

I<br />

. ~ , ~.<br />

\ ..,<br />

.. ' I­<br />

.<br />

.<br />

..... .... --./. -<br />

...-'<br />

~ . .. . ... .<br />

-''--­<br />

I I<br />

\ <br />

\<br />

3ambar 3. Peta DAS Tuntang I-iulu·-DTA (SubDAS) Rawa Pening Kabupaten Semaro.l1g<br />

Wilayah daerah tangkapan air danau Rawa Pening (SubDAS Rawa Pening)<br />

terdiri atas 9 Subsub DAS, yakni: 1) Subsub DAS KedungVvringin, 2) Subsub DAS<br />

Ringis, 3) Subsub DAS Smten, 4) Subsub DAS Parat, 5) Subsub DAS Legi, 6)<br />

13


. ...<br />

Subsub DAS Galeh, 7) Subsub DAS Torong, 8) Subsub DAS Panjang, dan 9)<br />

Subsub DAS Rengas.<br />

4.2. Bahan dan Peralatan:<br />

Bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan <strong>penelitian</strong> ini adalah:<br />

• Data curah hujan selama 10 tahun terakhir<br />

• Peta-peta <strong>das</strong>ar (torografi, tanah, geologi, penutu~an dan penggunaan<br />

13han)<br />

• Citra satelit dengan tahun berbeda - l.andsat dan SPOT 4<br />

• Peta RBI hardcopy dan digital<br />

• Pet3 RTRW propinsi dan kabupatenikota<br />

• Peralatan survey tanah (bor, ring sampel, kantong plastic, spidol, parang,<br />

cutter)<br />

• Alat pengambil sedimen terangkut aliran<br />

• Blanko survey _. biofisik dan sosek-keler.1bag Ian<br />

• Perangl


· .,.<br />

risiko/dampak, b;'lya, dan tingkat capaian dari usulan kegiatan-kegiatan yang<br />

bisa diterapkan/diirnptementasikan.<br />

4. M~ngdentifil


·....<br />

- SedU-I'lenta~,1<br />

- Ban]lr (~,url"\":'1~1n elaer,:1h I dV',l31'1 banllr)<br />

- Tln91;3t se!lI"ner"~1,-"r<br />

- Tngl


· ...<br />

­<br />

8) Pernasangan alat (penangkap sedimen) ailapangan (pac.:a 9 anak-anak sungai<br />

m8sui< danau dan 1 sung3i keluar danau)<br />

9) Survey detil - dengan basisi siskar<strong>das</strong> untuk mengidentifikasi secara dE-til<br />

permasalaahan aspek biofisik: erosi , sedirnentasi, potensi banjir dan daerah<br />

rawan banjir melalui serta aspek soseklem:<br />

o teknik interpretasi citra satelit, pemeriksa'in peta-peta tematik yang ada<br />

(topografi, tanah, geologi, penggunaan


. ...<br />

14) Penyajian informasi awal - sistim <strong>pengelolaan</strong> OAS terpadu pda tingkat<br />

SubDAS (DAS bagian hulu) clengan basis siskar<strong>das</strong> di IJTA Raws Pening - DAS<br />

Tuntang Hulu, Kabupaten Semarang.<br />

15) Pembahasan dan pe<strong>laporan</strong> <strong>hasil</strong><br />

4.5. Teknik Pengumpulan Data<br />

Oengan dernikian rancangan riset dapt diringkaskansebagai berikut:<br />

1. Mer.gidentifikasi sumber asal sedimen di danau:<br />

a. Mengidentifikasi perkembangan 8ndapan di muara sungai dan kekeruhan air<br />

ml'ara<br />

o<br />

Metode analisis yaitu dengan menggunakan analisis citra satelit dari<br />

beberapa periode tahun yang berbeda untuk: (1) mengidentifikasi tingkat<br />

perkembangan delta (tanah timbul) di danau yang berasal dari anak-anak<br />

sungainya yang masuk ke danau, dan (2) mengetahui tingkat kekeruhan<br />

(turbidity) air di delta dianalisis dengan menggunakan perbedaan spectra:<br />

dari citra satelit yang digunakan (Verstapper., 1983; Campbell, 1981;<br />

Raha~o (2009).<br />

b. Mengindentifikasi laju angkutan partikel sedimen asal sedimen dari OTA<br />

• Metode yang digunakan adalah dengan iJemasangan alat penangkap<br />

sedimen terangkut aliran (suspended sampler) pada outlet-outlet sungai<br />

yang masuk ke cianau (Sukresno et. aI., 2003).<br />

• Untuk memant~u sumber asal sedimen dan OTA dllakukan dengan<br />

mengkorelasikan antara karakteristik ukuran butir pada endapan<br />

sediemen di muara-muara sunga dengan karaktbristik tanah di DTAnya<br />

(Sukresno dan Adi. 2001; Walling dan Kane, 1984; Walling dan<br />

Moorehead, 1989; USDA SCS, 1983).<br />

2. Mengidentifikasi sumber erosi pada setiap Sub-subDAS yang masuk ke danau<br />

• Metoda yang digunakan adalah dengan menghitung tingkat erosi dari lahan<br />

yang ada di OTA, baik erosi permukaan, IT 'xfoerosi, maupun tar.ah iongsor<br />

(Paimin et. al., 2006).<br />

Mengidentifikasi kerawanan banjir di OAS bagidn hulu<br />

• Metode yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi potensi G ,- l>anjir<br />

dan daerah rawan banjir dengan metode dari Paimil"1 ei 81. (2006).<br />

18


o .<br />

...<br />

4. Mengidentifikasi kondisi sosial, ekonomi dan kelembG1gaan yang berada di DTA<br />

danau<br />

• Metode yang digun8kan adalah dengan melakl,;kan analisis kondisi socia .<br />

ekonomi, dan ke1embagaan serta analisis stakeholders (Paimin et. aI. , 2006;<br />

Kartodihardjo et. aI., 2004),<br />

9 Pada ana!isis. stakeholders akan dilakukan identifil


. .,.<br />

sungainya dan akan dikorelasikan dengan ukuran partH~el tanah pada lahan<br />

yang ada di OTAnya<br />

4. Analisis tingkat erosi lahan untuk mengetahui tillgkat kekritisan lahan di OTA<br />

diprediksi dengan metode USLE (Universal Soil Loss EJuc.drion) (Wischmeier<br />

dan Smith, 1978).<br />

5. Analisis kondisi sc~ial, ekonomi dan kelembagaan di OTA danau akan<br />

diawali dengan analisis stakeholders, kemudian analisis aspek social,<br />

ekonomi, dan kelembagaan terkait iGi ,Cana pengel11aan OAS yang bisa<br />

diterima oleh semua pihak<br />

6. Hasil analisis point (1) sampai (5) tersebut selanjutnya akan digunakan until\<<br />

menetapkan masalah dan tujuan <strong>pengelolaan</strong> s8bagai basis <strong>perencanaan</strong><br />

pengrelolaan DAS terpadfu - OAS hulu dalam satu wilayah kabupaten<br />

dominan. Dengan demikian, proses perf'nCdnaannya dianalisis rlengc.ln<br />

diagr~m alir rada Gambar 5.<br />

Dengan analisis sistem <strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> DAS dengar basis<br />

. siskar<strong>das</strong> -- identifikasi potensi dan kerentanan SubOAS. maka be()erap2 output<br />

dari proses tersebut dapat di<strong>hasil</strong>kan, a.l.: 1) informasi pel-;-:'".salaha:1 utama di<br />

OTA, 2) informasi f~ktor-faktor pembatas dan strategi untuk penyusunan rencana<br />

tindaknya (action plan), 3) informasi alternatif solusi dan factor pembatas terk; iit<br />

permasalahan-pemlasalahan yang muncul di DTA danau, 4) informasi terkait<br />

masalah teknis, sosial, ekonomi, dan kelembagaan untuk menetapkan rencana<br />

tindak dari kegiatan ·kegiatan yang akan diusulkan t:ebagai upaya penanganan<br />

masdlah di DTA danau Rawa Pening.<br />

20


·'" <br />

V. HASll DP,N PEMBAHASAN<br />

f)alam mengidentifikasi kerawanan/kerentanan Sub DJl$ Tuntang Hulu atau<br />

daerah tangf...apan air danau Rawa Pening maka wilayh ini dibagi dalam sembilan subsub<br />

DAS yakni: (I) Kcdungwringin. (2) Knli Tcngah ainu Ringis. (3) Sraten. (4) Pura!,<br />

(5) Legi, (6) Gaieh, (7) Torong, (8) Panjang, dan (9) Rengas, Sebaran wilayah sub-sub<br />

DAS dala:n Sub DAS Tuntang hulu seperti Gambar 5.<br />

r-----------~------~--------~------~~------~<br />

o , , 3 4 KIJoml lH'<br />

~<br />

+<br />

Kelera ngan :<br />

~: ~"IUHi<br />

, : i1ati rJf1 /\',<br />

D 1~ " las ::iub OAS<br />

, \<br />

i I<br />

l<br />

'.<br />

GambaI' 5. Peta Sutrsub DAS pada Sub DAS Tuntang Hulu<br />

21


· ...<br />

Penyelamatan potensi sumberdaya air Rawa Pening sangat penting karena<br />

besarnya pemanfaatan air dari danau ini, seperti untuk irigasi, pembangkit tenaga listrik,<br />

air minum dan lainnya. Pemanfaatan tersebut dapat diilustrasikan pad a Gambar 6.<br />

Catchment Area 282 Km2<br />

S. LEGI<br />

S.PARAT 3,01lJdt1(<br />

0,J511.dtt<<br />

S. TOROfiG<br />

S.R..G..<br />

---=,.... 3,01l1dlk<br />

~ S.PANJAHG<br />

Z,15 licit< 21!I.070wSl " .j 1,5k1dlk<br />

S.KEOUNG -.. "'===tl'''­ S. RENGAS<br />

R..G.. +­ 0,4 IIJdt1(<br />

0,225111dtk<br />

!!<br />

T<br />

...,<br />

PLrA ,lEU)!,<br />

Belldll1l9tlll SI01l101 I<br />

1S.o00KW<br />

Be'Hlullg,<br />

"<br />

II KenlellY h<br />

Bellllclll\Jil/l T "pen I<br />

~ PU'A HMO<br />

:.::<br />

10.000KW<br />

Kit/I Senjoyo<br />

KaU BancM<br />

--+<br />

---+<br />

oAERAH (RIG ASl<br />

OAERAH lRtlJASI<br />

GlAPMI TIMUR<br />

GLAPAN BARAT<br />

a.G1 H,\ 10.1131-{,1<br />

BelldulI!} K.lIel<br />

K. lijilj ill<br />

Saltll illl Pelity.ln.ll1 BIIY." ,111<br />

Laut Jawa<br />

Gambar 6. Skema Sumberdaya Air dari Sungai-sungai di 9 Subsub DAS di DTA<br />

Rawa Pening dan Pemanfaatannya di Hilir Danau<br />

22


· ...<br />

5.1. Identifikasi Tingkat Perkembangan Delta pada Muara-muara Sungai di<br />

Danau<br />

Pengumpulan data perkembangan sedimentasi dan muara-muara sungai yang<br />

masuk ke danau Rawa Pening dengan citra sate lit untuk tahun 2000, 2001 (28 April),<br />

2002, 2006 (14 Juni), dan 2007 (15 Juni), <strong>hasil</strong> yang diperoleh (Gam bar 7):<br />

C ~li RA TAH liN 2lXJ0 CITRA TAHUN 2001 CITRA TAHUN 2002<br />

28-April- 14-Juni- 1S-Juni­<br />

2001 2006 2007<br />

Gambar 7. Citra Satelit dengan 5 Periode Waktu Pengambilan yang Berbeda (2000,<br />

2001, 2002, 2006, 2007) pada Danau Rawa Pening Menunjukkan<br />

Perbedaan Tingkat Perkembangan Delta - sebagai Hasil Sedimentasi<br />

dari Sungai-sungai yang Masuk ke Danau tersebut.<br />

23


· ...<br />

5.2. Identifikasi Laju Angkutan Sedimen dan Alir~n Air dari OTA ke Danau<br />

Material yang terangkut dari daerah tangkapan air atau sub ·sub DA~, berupi\<br />

material padat, partikel tanah atau sedimen terangkut, dan zat ter!arut dalam aliran.<br />

Tingkat material terangkut aliran menunjukkan kualitas yang Keluar dari Sub DAS<br />

Tuntang sebelum masuk danau.<br />

TinE,:cat sedim~ntasi yang mas uk ke danau Rawa Pening berasal dari 9 (sembilaf')<br />

daerah tangkapan air: (\) Kali Kedungwringin (Subsub DAS Kedungwringin) sumber<br />

sedimen terangkutnya berasal dari perbukitan sebelah timur danau; (2) Kali<br />

Tengah/Candi (Subsub DAS Ringis) slllllhcr scdimen terangkIltnya bcrasal dari Gunung<br />

Merbabu; (3) Kali Sratcn (Sub~ub DAS Sratcn) sumbcr s~diml;n terangkutnya berasal<br />

darj<br />

hulunya Gunung Mcrb&bl); (4) Kali Parat (Subsuh DAS Parat) sumber sedimen<br />

terangkutnya berasal dari huldllya Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung<br />

Gajah); (5) Kali Legi (Subsub DAS Legi) sumber sedimCll terangkutnya berasal da:i<br />

hulunya di GUllung Teloml)Yo dan Gunung Kendil; (6) Kali Galeh (Subsub DAS<br />

Galeh) sumber sedimen terangkutnya berasal dari hulunya Gunung Telomoyo, Gunung<br />

Kendil, Pegunungan Kelir, Gunung Gadog, dan Gunung Kantong); (7) Kali Torong<br />

(Subsub DAS Torong) sumber ~;edimen terangkutnya beras31 dari hulunva Gunung<br />

Srati); (8) Kali Panjang (Subsub DAS Panjang) sumber sedimen terangkutnya berasal<br />

dar} yang hulunya Gunung Ungaran; dan (9) Kali GajahbarllngiTarr.baksari dan Kali<br />

DungrangsangiMblobok (Sub-sub DAS Rengas) sumber serJimen terangbtnya beras,)l<br />

dari yang hulunya dari Gunung Kendalisodo. Laju sedimentasi disajikan pada Tabel 1<br />

jan Gambar 8.<br />

Ber<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> analisis tingkat sedimen tarangkul aliran dari sungai··sungai<br />

.! ang masu~< ke danau menunjukkan bahwa sedimen yang tinggi (>10 mm) dijumpai<br />

:lada : (1) Kali Legi (Subsub DAS Legi) Rumber sedimen terangkutnya berasal dari<br />

ulunyn di Gl1flung TelomJYo dan Gunung Kendil yaitu sebesar 215.58 ton/halth (17.97<br />

m); (2) Kali Parat (Subsub DAS Parat) sumber sedimen terangkutnya berasal dari<br />

- lunya GU'lung Merbabu, Gunung Telornoyo dan Gunung Gajah), yaitu sebesar yai\u<br />

sebesar 164.71 ton/halth (13.'73 mm); dan (3). Kali Sraten (Subsub DAS Sraten) sumber<br />

24


· ...<br />

sedimen terangkutnya berasal dari hulunya Gunung Merbabu) yaitu sebesar 164.71<br />

ton/ha/th (11 .16 mm), sedangkan sedimen yang rendah « 10 mm) dijumpai pada: (1)<br />

Kali Ringis (0.76 mm); (2) Kali Rengas (1.29 mm); (3) Kali Panjang (2,43 mm); (4) Kali<br />

Kedungwringin (3.48); (5) Kali Torong (4.51 mm); dan (6) Kali Galeh (9.67 mm)<br />

No<br />

Tabel1. Potensi sedimentasi dari 9 Subsub OAS di OTA Rawapening<br />

Subsub DAS<br />

Luas<br />

(ha)<br />

Laju Erosi<br />

Rata-rata<br />

(ton/haltht<br />

SDR<br />

Sedimentasi<br />

(ton/halth)<br />

(mm/th)<br />

1. Kedungwringin 252 78.47 0.532 41.75 3.48<br />

2. Ringis 1241 17.84 0.513 9.15 0.76<br />

3. Sraten 3036 290.49 0.461 133.92 11 .16<br />

4 Parat 2192 381.27 0.432 164.71 13.73<br />

5. Legi 645 405.23 0.532 215.58 17.97<br />

6. Galeh 6097 303.75 0.382 116.03 9.67<br />

7. Torong 2743 115.72 0.468 54.16 4.51<br />

8. Panjang 2870 73.37 0.397 29.13 2.43<br />

9. Rengas 550 29.15 0.497 15.49 1.29<br />

Sumber: Pemkab Semarang (2000) - dlolah.<br />

' l~<br />

f -·.....-<br />

~-.<br />

",<br />

Gambar 8. Peta tingkat laju sedimentasi pada 9 Sub-sub OAS<br />

di OTA Rawa Pening<br />

25


. ...<br />

Ber<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> analisis tingkat sedimen tarangkut aliran dari sungai-sungai<br />

yang masuk ke danau menunjukkan bahwa sumber sedimen <strong>hasil</strong> erosi lahan terbesar<br />

dari subOAS-subOAS yang berada disebelah barat (G. Ungaran), kemudian dari<br />

sebelah timur (perbukitan dan kota Salatiga) dan terendah dari selatan (G. Merbabu­<br />

Telomoyo), seperti pada Gambar 8.<br />

Kondisi terse but mengindikasikan bahwa tingkat permasalahan terkait<br />

sedimentasi di danau terutama berasal dari lahan-Iahan di sub-sub OAS yang berada<br />

sebelah barat dan timur.<br />

Pengamatan kualitas air yang masuk ke dalam Rawa Pening dilakukan dalam<br />

.9a peri ode yakni: akhir Januari 2010, pertengahan Pebruari 2010, dan pertengahan<br />

ei 2010. Unsur yang dianalisis dari sampel air sungai meliputi pH, TSS, TOS,<br />

ekeruhan, OHL, nitrat, phospat, kalium, klorida, klor, dan Calsium. Contah sampel air<br />

seperti pada Gambar 9.<br />

:. ~-bar 9.a. Contoh air sungai yang masuk ke danau Rawa Pening saat banjir pada<br />

Januari (akhir) 2010<br />

26


· ...<br />

Gambar 9.b. Contoh air sungai yang masuk ke danau Rawa Pening pada banjir bulan<br />

Pebruari 2010.<br />

Gambar 9.c. Contoh air sungai yang masuk ke danau Rawa Paning - pengambilan<br />

Pertengahan Mei 2010<br />

Hasil analisis laboratorium disajikan pada Tabel2, Tabel3, dan Tabel4<br />

27


· ..<br />

Tabel 2. Hasil analisis kualitas air dari air sungai-sungai yal'9 masuk ke danau Rawa<br />

Paning pada pengambilan saat banjir bulan Janu,ui (akhir) 2010 .<br />

.-------------,- -. -­<br />

Parameter Satuan -1---2-- ~o~e U,k:Si pe"Jl~m»i~'!T 7~8--<br />

-----PIH------1---_- 6.9<br />

~--~.~---~<br />

TSS rng/I 313<br />

~---T-D-S---l----m~g"--/I---t--196<br />

Kekeruhan mg/l 988<br />

~~~~~~:~--+--<br />

DO rng/I 4.4<br />

~--~---+--=--<br />

DHl prnhos/crn 246<br />

l _ Nitrat mg/l -- 1.66<br />

IPhospat mg/l 0.878<br />

--~.-:-::-.'----__t_---___::--- ---­<br />

I Kalium rngll 6<br />

I Ca ._ ~g/I__ ---.l.26.97<br />

Keterangan:<br />

------ ---- - --<br />

6.9 6.9 7.2 7.1 1--6:8 7.\,) r­<br />

321 181 14 13 1 215 1:­<br />

150 174 180 -122 ,-13sr--::-2::2c5::-+----1<br />

710 432 42 213--- 381 37<br />

4.4 4.2 5.2 4.6 4.8 4.4<br />

~~----<br />

214 232 240 163 180 300<br />

1.45 1.66 0.50 1.30 1.18


. ...<br />

3 =K. Torong - K. Garul1glDawon/Soko/Gladag (hulu G. 3r3ti & G. Ungaran)<br />

4 =K. Galeh - K. Klegung/Curug/Malang/KedungpasanglLondong (hulu G.<br />

Telomoyo, G. f


· ...<br />

5.3. Identifikasi Tingkat Ercsi di DTA I~awa Pening<br />

Oari 9 Subsub OAS di daerah tangkapan air (OTA) danau Rawa Pening<br />

mernperlit1atkan tingkat erosi yang berbeda-beda seperti diperlihatkan pada Tabel 5.<br />

Tabel 5. Potensi laju erosi dari Sub-sub DAS di OTA RZlwa Pening<br />

,.------,------- -------,-----_._- ---- _._- - -­<br />

No Subsub DAS L~:S LajUt~~~~!/~~ta-2 I Kelas Keterangan<br />

:---------.--- ---- ---_ __L~ _____r--- -- -~ ___ _ L____ ---------- ----=:---,---­ -1<br />

1. Kedungwringin 252 78.47 III Sedang<br />

2. Ring§ __ 1241 17.84 II __ Ringan<br />

3. Sraten 3036 290.49 IV Berat<br />

r~-+------------- I-'--- -----~------------~-------+-----~---~<br />

4 Parat 2192 381 .27 IV Berat<br />

--. ------ -------'--''--------~--'-----+-------'---'--'--''---'-----j<br />

5. L~gl 645 405.23 IV Berat __<br />

6. Galeh 6097 303.75 IV Berat<br />

-------f--­<br />

7. Torong 2743 115.72 III Sedang<br />

~~~~~~--'-----r--~~~--~--~c~~----~--~-r-----~--<br />

8. Panjang 2870 73.37 _JII Sedang<br />

~_ Rengas _ 550 _--:--:-::c_ _ ~9 . 15 _ ____-''--____ Ringan<br />

Sumber: Pemkab Semarang (2000)<br />

Hasil anal isis dengan menggunakan formula lahan kritis pada Lampiran 2,<br />

disajikan pad a Tabel 6, dan sebarannya seperti pada Gambar 11 .<br />

Hulu<br />

No<br />

Tabel 6. Tingkat Kekritisan Lahan pada Setiap Sub-su DAS di Sub DAS Tuntang<br />

SUBDAS<br />

Tingkat Kekritisan ~) _<br />

Sangat<br />

Kritis Sedikit Kritis Agak Kritis Kritis<br />

r--'-"<br />

Kritis<br />

--<br />

Jumlah<br />

(ha)<br />

---- Tidak - 1132 3248 12 - 4.3P3<br />

p, I r]~.!'..9._. __<br />

-<br />

- - - - - 1.S18<br />

- -­<br />

- 847 936 46<br />

---r---­ - 1.829<br />

-~-- .<br />

4 Parat<br />

-<br />

--<br />

1625 2904 56 - 4.t"84<br />

t-­ - - -<br />

5 Sr3ten - 1668 1972 30 - 3 . 66~<br />

r-- -­<br />

6 Re!:!9.~s__ - 531 1249 - - 1.780<br />

----­ --. - -­ -­<br />

7 ToronfL_ - 845 1330 - - 2.1"11<br />

8 Galeh - 2701 2392. 96 - 5.189<br />

--------­<br />

9 in<br />

10<br />

--_.<br />

± ­<br />

- 272 516 15 - 803<br />

- '195 1265<br />

.. 1.4fJ1<br />

-<br />

- _ .<br />

9814 --- 15812 _..255 - 27.401<br />

.<br />

30


· ...<br />

~,<br />

Pada umumnya tingkat kekritisan lahan di Sub DAS Tuntang Hulu dalam<br />

kategori "agak kritis" atau "sedang"; sedangkan yang termasuk kritis hanya 255 hal<br />

A~Q:;(J .-.<br />

."""'"<br />

+U)W(,:<br />

.U-;CliiJ<br />

~. + + +<br />

~<br />

§<br />

~<br />

+ +<br />

W*E<br />

g<br />

)J<br />

S<br />

0 2 3 4 Kilometers<br />

:<br />

iti<br />

+<br />

8<br />

Torong<br />

Rawa<br />

)<br />

J<br />

+<br />

g<br />

Galeh<br />

i<br />

+<br />

f<br />

Keterangan :<br />

, __ Badan Air (Rawa)<br />

D Balas Sub DAS<br />

Su£_<strong>das</strong>_krilis.shp -+<br />

o - 1.7 (Tidak Krills)<br />

1.7 - 2.5 (Sedikit Kritis)<br />

2.5 - 3.4 (Agak Kritis)<br />

3.4 - 4.3 (Kritis)<br />

:> 4.3 (Sangat Kritis)<br />

~ + +<br />

;;<br />

+ +<br />

g<br />

Gambar 10. Peta Lahan Kritis pad a Setiap Sub-sub DAS di Sub DAS Tuntang<br />

Hulu<br />

31


. ...<br />

5.4. Identifikasi Potensi dan Tingkat Kerentanan Banjir di DTA Rawa Pening<br />

Kerentanan daerah rawan banjir di danau Rawa Pening umumnya berada pada<br />

lahan-Iahan yang berada pada elevasi antara 462.30 - 463.30 m dpl. (disebelah Barat­<br />

Utara danau) dengan luas 812 ha dan pad a elevasi antara 462.05 - 462.30 m dpl.<br />

(disebelah Selatan-Timur danau) dengan luas 218.5 ha (Siahainenia, 2010)<br />

diperlihatkan pada Gambar 11.<br />

-.,-­ ')<br />

' Ele-~asi +~2,-3-0-S-! -d-+4.6-.-3-,3-0---­<br />

....~~ ""O\<br />

.


·...<br />

No<br />

Tabel7. Sub-sub DAS dan Luasan Daerah Rawan Banjir<br />

Sub DAS<br />

Luas Sub DAS Luas Daerah Rawan Banjir<br />

ha ha %<br />

1 Panjang 4.392 81 1,84<br />

2 Legi 1.827 100 5,45<br />

3 Parat 4.584 54 1,17<br />

4 Sraten 3.669 78 2,13<br />

5 Rengas 1.782 73 4,10<br />

6 Torong 2.174 178 8,20<br />

7 Galeh 5.190 207 4,00<br />

8 Kedungringin 803 40 5,04<br />

9 Ringis 1.461 86 5,88<br />

Jumlah 27.401 897 3,27<br />

+<br />

+<br />

s<br />

o 1 2 3 • Kllometara '"<br />

f'i"4 ILiiiiiiiZl + "<br />

+<br />

Keterangan :<br />

/'\/ Sungai<br />

+<br />

+<br />

+ +<br />

Gambar 12. Peta Daerah Rawan Terkena Banjir (Kebanjiran) di Sub DAS<br />

Tuntang Hulu.<br />

33


· ...<br />

AnCllisis menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) tahun 2001<br />

menunjukkan deliniasi batas sub-sub DAS berbeda denga data yang dipeoleh dari<br />

Pemerint


_ _ _ _ 0 • • ____- - -, . _--­ -<br />

---­<br />

· ...<br />

Tabel 8. Kepadatan Penduduk Tiap-tiap Kecamatan di Sub DAS Tuntang Hulu<br />

No. Kecamatan JUI,llah Penduduk Luas (km 2 ) Kepau


· ...<br />

5.5.3. Budaya<br />

a. Perilaku Kons,ervasi Tanah<br />

Perilaku konservasi tanal, didekati dengan pengc:r,a:":ln lapangcm :'Imana<br />

prosen tase masyarakat yang melakukan konservasi tan~h. Ber<strong>das</strong>arkan amatan<br />

di lapangan perilaku konservasi tanah masyarakat di ~ub DAS Tuntang Huh!<br />

disajikan pada Tabel 3. Ber<strong>das</strong>arkan Tabel 3 tersebut nilai perilaku kor,servasi<br />

67,8 % sehingga memiliki skor 1,67. Wilayah Kecarn


. ...<br />

b. Budaya Hukum Adat<br />

Data ini merupakan <strong>hasil</strong> wawancara dengan penyul~h pertanian dan penyuluh<br />

pf~nghijauan lapangan di rnasing-masing kecamatan di Sub D,\S Tun ~ang Hulu. Menurut<br />

mereka tidal< ditemukan budaya hukum adat yang memberi sanksi kepada anggota<br />

masyarakat yang tidal< melal


· ...<br />

5.5.4. Ekonomi<br />

a. Pendapatan Masyarakat<br />

8esarnya pendapatan rata-rata per kapita merupaknn potensi kesejahteraan<br />

masyarakat. Dikatakdn potensi karena masih juga dipenoaruhi oleh pemerataan.<br />

Apabila ~endapatan<br />

rata-ratanya besar dan merata maka kesejahteraan masyarakat<br />

secara urnum akan lebih baik. Pendapatan rata-rata masyar: .. kat di Sub DAS Tuntang<br />

Hulu dapat dilihat pada Tabel 13.<br />

Tabe112. Pendapatan Per Kapita Penduduk Sub DAS Tumang Hu!u Tahun 200R<br />

r<br />

No Kecamatan PDRB Tahun Jumlah Rata-rata<br />

:r~----<br />

Skor Dibanding Rata­<br />

2008 Uuta Rp) Penduduk Pendapatan/kcpi Pendapatan<br />

(orang) ta Kab. Semarang<br />

tahun (Rp/tah;,m)<br />

dan Kota Salatig a<br />

-<br />

(Rp/tahun)<br />

Kab. Semaran[1<br />

-J-:-<br />

Sumowono 230.778.856,6 31.567 7.310.763 5<br />

2. 8andunqan 285.248.199,7 50.426 5.656.768 5 10.168.985<br />

3. Jambu ')43.479.939,3 36.435 3.937.970 5<br />

~ Ambcarawa 562.923.385,7 56.446 9.972.777 5<br />

5. 13wen 1.725.849.952, 50.413<br />

4­ 34.234.224 1<br />

6. Tuntan~ 298.304.691,9 59.144 5.043.701 5<br />

7. 8anyubiru 246.650.434,9 40.273 6.124.461 5<br />

------­<br />

._ ._._-.. --------"-'--'-'-­ ---_._-­<br />

8. Getasan 358.435.541,8 48.288 7.422.868 5<br />

- .---- ~ .----. ~-- .­----­<br />

5 Kota Salatiga =<br />

9. Sidorejo 308.336.490,9 49.487 6.230.656 9:123.407<br />

---,­ -<br />

J u m I ah/Rata2 4.160.007.493,4 422.479 9.548.243 5<br />

- Sumber: 1. 8alatlga Dalam Angka Tahun 2008/2009.<br />

3. Kabupaten Semarang Dalam Angka 2008/2009 PDRB 2009<br />

4. Kabupaten Somarang Menurut Kecamatan<br />

5. PDRB 2009 Kota Salatiga Menurut Kecamatan<br />

Hasil perhitungan pendClpatan rata-rata masyarakat di Sub DAS Tuntang Hulu<br />

sebesar Rp. 6.230.656,-/tahun. Eer<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> perhitungan di Tabel 6. masyarakat di<br />

Sub DAS Tuntang Hulu sebaiknya mendapatkan perhatian dalam pemabngunan<br />

ekonomi olsh Pernerintah Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Kecamatan Jambu<br />

dan Tuntang ~'ang<br />

termasuk wilayah Kabupaten Semarang memiliki pendapatan per<br />

i


· ...<br />

<strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> I~awa Pening maka kedua kecamatan tersebut diusahakan<br />

agar men(japat investasi dan kegiatan usaha agar kondisi usaha perekonomian ketiga<br />

kecamatan tersebut lebih bergairah.<br />

Untuk Kec.amatan yanu lain, <strong>pengelolaan</strong> DAS sebi'liknya dilakukan dengan<br />

mempertirnbangkan percepatar , pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang produktif<br />

disamping untuk kegiatan kor'servasi. Percepatan pertumbuhan ekonomi dapat<br />

dilakukan dengan peningkatan investasi, teknologi dan keahlian serta ketrampilan<br />

sumberdaya manusianya yanU tentunya dengan memrertimbangkan konservasi<br />

sumberdaya alam yang ada di dalam Sub DAS Tuntang Hulu.<br />

Kajian hubungan pel tumbuhan ekonomi dan inve~\ , asi dilakukan oleh Hare j<br />

(1939) dan Domar (1946, 1947). Harold-Domar menyatakun bahwa suatu masyarakat<br />

miskin akibat kurangnya modal (Capita!) untuk itu :neningkatkan pendapatan<br />

masyarakat perlu dilakukan investasi dal i luar. Teari tersebut di<strong>das</strong>arkan atas teori<br />

sebelumnya tentang lingkaran setan kemiskinan, vicious cirde of poverty (Leibenstein,<br />

1953) yang menyatakan perturnbuhan ekonomi rendah akibat produktivitas masyarakat<br />

rendah. Produktivitas rendah menyebabkan pendapatan masyarakat rendah, Akibat<br />

pendapatan rendah maka tabungan rnenjadi rendah , Akibot tabungan rendah maka<br />

investasi menjadi rendah , Akibat investasi rendah maka perumbuhan ek,Jllomi menjadi<br />

rendah. Untuk itl], Harold-Domar menyampaikan teorinya un~uk mengatasi investaiion<br />

gap maka perlu adanya investasi dan luar wilayah, Investasi akan efektif apabi:a<br />

ditanamkan pada sektor-sektor yang memiliki perbandingan antara output dan kapital<br />

yang keci!. Artinya untuk mencapai output tertentu diperlukan kapital yang relatif kecil<br />

dibandingkan dengan sektor lainnya, Deng


· ...<br />

Semarang, Dinas Pertanian Kota Salatiga, Badan Pengendalian Lingkungan Daerah<br />

Kabupaten Semarang, Universitas di I


·...<br />

Dengan menjumlahkan <strong>hasil</strong> kali bobot dan skor kemudian dibagi 100 akan<br />

diperoleh nilai kerentanan sosial ekonomi kelembagaan Sub DAS Tuntang Hulu yakni<br />

sebesar 3,11, termasuk kategori sedang. Dari Tabr:1 '15 dapat dilihat b:;!hwa, dari<br />

kerentanan sosial, ekonomi dan kelembagaan maka k.;!pa


· .. <br />

5.6.2. Sosial Ekonomi Kelembagaan<br />

Ber<strong>das</strong>rkan analisis potensi dan kerentanan sosial , ekonomi dan kelembagaan<br />

maka usulan untuk kegiatan <strong>perencanaan</strong> <strong>pengelolaan</strong> Sub DAS Tutang Hulu ada\ah<br />

sebagai berikut.<br />

------- -.. .. --- - . <br />

No, Kecamatan<br />

LJsulan Kegiatc;ln <br />

Sumowono Pengembangan konservasi tanah lahan sayur dengan partisipasi<br />

masyarakat dan pengembangan rekreasi hutan karena<br />

1 __-I-~w~~h~berdekatan dengan rekreasi Candi Songo,<br />

8andungan Pengembangan rekreasi alam dalam bentuk hutan dan<br />

2 konservasi lahan sa:tur secaI'a eartisieatif <br />

Jambu Pengembangan tanaman buah-buahan dan tanaman batas<br />

3<br />

emili kanlahan <br />

------<br />

4 Ambarawa Penanlanan buah-buahan<br />

Bawen<br />

mbangan teknik konserlasi tanah dan air di lahan<br />

5<br />

kiman<br />

----<br />

Tuntang<br />

mbangan rekreasi alam Rawa pening dengan kon ervasi<br />

tem danau<br />

-<br />

6<br />

8anyubiru erian insentif bagi pengelola huta~ I, · ~vat dalam bentuk<br />

7<br />

erdagangan karbon<br />

- dan aIr lahan sayur dengan<br />

0<br />

Getasan Peng Jmbangan konservasl tanch<br />

8 __~a_rt_isipasimasyarak_a_t___________<br />

-- ~.......-­<br />

9 Sidorejo Pengembangan pertanian rawa j<br />

~~_L-________~__<br />

43


· ...<br />

VI.<br />

KESIMPULAN <br />

1. Ber<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> analisis i:erentanan lahan terhadap fJrosi, sub-sub DAS yang<br />

paling luas memiliki lahan I\rit.s adalah sub-sub DAS Para .. (Iereng gunung Merbabu)<br />

sub-sub DAS Galeh (Iereng gunung Telomoyo), dan sub-sub DAS Sraten<br />

(perbukitan timur)<br />

2. Ber<strong>das</strong>arkan <strong>hasil</strong> analisis tingkat sedimen terangkut aliran dari sungai-sungai yang<br />

masuk ke danau dan <strong>hasil</strong> analisis perkembangan delta pada danau <strong>hasil</strong> sementarJ<br />

menunjukkan bahwa slJllber sedimen <strong>hasil</strong> erosi lahan terbesar dari subDAS-sub<br />

DAS yang berada disebelah barat (G. Ungaran), kemudian dari sebelah timur<br />

(perbukitan dan kota Salatiga) dan terendah dari selatan (G. Merbabu-Telomoyo).<br />

3. Daemh yang memihki kerawanan tinggi terhadap kebanjiran mencapai 897 ha yang<br />

berada pada daerah dekat genangan. Sebagian terbes~<br />

daerah rawan banjir di<br />

sebelah barat (hilir sub-sub DAS Tolong, Galeh, Panjang, dan Rengas), timur (hi~ir<br />

sub-sub DAS Ringis dan Sraten), dan tenggara (hilir sub-sub 0 \S Legi dan Parat).<br />

4. Munculnya tanaman enceng gondok di danau Rawd Pening yang tersebur di s , ~ 1t Iruh<br />

bagian danau -<br />

s€ 'bagai peristiwa eutropikasi, masih dalam taraf pengamatan,<br />

sehingga masih belum dapat ditarik kesimpulan sementara, namun kemungkinan<br />

disebabkan oleh penggunaan pupuk baik pupuk kandang maupun pupuk buatan<br />

yang digunakan unt"k budidaya tananan sayuran, semusim dan perkebunan.<br />

Penggunaan pupuk tersebut terbanyak untuk saturan yaitu disebelah barat (Iereng<br />

G. Ungaral l).<br />

5. Kerentanan sosial ekonomi kelembagaan di Sub DAS Hulu memiliki nilai 3,11<br />

sehhgga termasuk dalam i


· .. <br />

DAFT AR PUST AKA <br />

Abustam, M .1. 1989. Gerc.k Pendurjuk, Pembangunan dan Perubahan Sosial: Kasus<br />

Tiga Komunitas Padi Sawah di Sulawesi Selatan. Seri Tesis. Penerbit Universit, :s<br />

Indonesia. Jakarta.<br />

Antara. 2009. Sejumlah Danau di Indonesid Terancam l-iil'3ng. Jakarta 22 Juli 2009.<br />

blliYII IV 2:::.':."- 112sdhl2b.s:.1l.!!:i .c ol1ll)!2i 1i11- 11(\\ ,& d k ~ i=1 il1a t8: i d = ~) O()<br />

Asdak, C. 1195. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah A1iran Sungai. Gadjah Mada Univ.<br />

Pref,)<br />

Azzumaro, L. K. 2007. Menakar Masa Depan Rawa Pening.<br />

httQJlm alami la l a n 9.~ lo92.Q.o · .coml __-=2-,,--,,-,7/ OO 12 /r~ , na ~3r-m c,-~g - dep~ n - f3..9. yv a<br />

Pelli.D.9JJ.trJ:!! (10212009).<br />

Becerra, E. H. 1995. Monitoring


· ...<br />

Dirjen RRL. 1993. Pedoman Penyusunan Pola Rehabilit.lsi Lahan ddll Konserva;;i<br />

Tanah Daerah Aliran Sungai. Jakarta.<br />

Dirjen RRL. 1991. Keputusan Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan NJ.<br />

128/Kpts-III1997 tl~ntang Kriteria Pendapan Urutan Prioritas Daerah Aliran Sungai.<br />

Jakarta.<br />

Dixon, J.A., K.W. Easte,. 1986. Integrated Watershed Man&pement : An Approach to<br />

Resource Management. In. K.W. laster, J.A. Dixon, and M.M. Hufschmidt.<br />

Water~hed Resources Management. An Integrated Framework with Studies<br />

from Asia anj the Pasific. Studies in Water Policy and Management, No. 10<br />

Westview Press and London. Honolulu.<br />

Damar, E.D. 1946. Capital Expansion, Rate of Growth and Employment. Econometrica,<br />

A~ril 1946: 137-147.<br />

______ 1947. The Problem of Capital Accumulation. American Economic Review,<br />

March 1947: 35-55.<br />

Harrod, R.F. 1939. An Essay in Dynamic Theory. Economic Journal.Vol. 9: 14-33.<br />

Haryono dan P. Utomo. 2002. Kekeringan di Jatim Berkaitan Jengan Kerusakan <br />

Lingkul1gan. Kompas (Jawa Timur), 27 Juli 2002, PT. Gramedia, Jakarta. <br />

Higgins, B. 1959. Economic Development. WVV. Norton & Company. New York.<br />

Hirmawan, F. 1994. PemaharTi3n Sistem Dinamis Kestabilan Lereng untuk Mitigasi<br />

Kehencanaan Longsor. ~.IIakalah Penunjang No. 17 Simposium Nasional Mitigasi<br />

Bencana Alam. Kerjasama F-Geografi UGM-Bakornas Penanggulangan<br />

Bencana, Yogyakarta<br />

Kartodihardo, H., K. MurtilCiksOIlO, dan U. Sudadr. 2004. Institusi Pengelolaan DAS.<br />

Fal


· ...<br />

MOF, UNDP, FAO. 1985. Assistance to Watershed Management Programmes.<br />

Indonesia. Applied Research Needs and Soil Conservation Techniques for Field<br />

Trial in the Outer Islands. Ag : DP/INS/83/034. Field Doc. 2. Solo.<br />

Myrdal, G. 1957. Nati')llal Economic Planning in Under Developf,d Countries. London.<br />

Paimin, Sukresno, dan Purwanto. 2006. Sidik Cepat Degra<strong>das</strong>i Sub Daerah Aliran<br />

Sungai (Sub DAS). Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Baaan LitLJang<br />

Keh~a,an,Dep .<br />

Keh~anan, Bogo~<br />

Nurkse, R. 1953. Problems of Capital Formation in Underdevelor~d Countries, Oxford:<br />

Brazil Backwill.<br />

Raha~o,<br />

P.D. 2009. Integrasi Data Penginderaan Jauh Citra Land~at TM dan SRTM<br />

untuk Deteksi Rawan Banjir di DAS Bengawan Solu.<br />

http//pug uhdra.h._c1!J9...: worQQress. conll 2009j]5/2 9/~Q!~9.@ si-d a1.:p_ellQi nderaanklJ:.l.b~~t!:~.Jand<br />

sat .. tm-d an- srtrn-lln tll k-d ete ks i-r awa 11-panili:.-_0 i-d as-bengw3.n­<br />

SoJC2:Shahrizal, F 2008. Pengert'an Hidrologi. 1J..ill//www.malangac.id/e­<br />

~earninq / FM I P A!.Budi~'2.20Jj al1dQ'Lo/~lQ9rafi3. htm;<br />

Rawlins, 8.L. 2006. Prioritizing stakeholders for public relation. Institute for Public<br />

Relations.<br />

Rostow W.W. 1971. The Stages of Economic Growth, rev. ed ., CG:rlbridge University<br />

Pn S5. Cambridge.<br />

Saragih, B., Gunardi, dan A. BasH. Dampak Proyek Pertanian Lahan Kering dan<br />

Konservasi Tanah DAS Jratun Seluna dan Brantas. Lokakarya Nasional<br />

P&rnbangunan Daerah dalam rangka Pengelolaan Lahc.n Kering dan Perbukitan<br />

Kritis. Proyek Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Tanah - LJACP, Ditjen<br />

Pemoangunan Daerah, Depdagri, Jakarta.<br />

Schwab, G.O., R.K. Frevert, T.W. Edminster, K.K. Barnes. 1981 . Soil and Water<br />

Conservation Engineering. 3 rd Ed. John Wiley & Sons. NY.<br />

Seyhan, E. 1977. Fundamentals ofHydrology. Terjemahan. S. Subagyo. 1990. Dasar­<br />

Dasar Hidrologi. Gajah Mada Univ. Press. <br />

Seyhan, E. 1993. Dasar-Dasar hidrologi (edisi Indonesia ..cetakan kedua). Gajah Mada <br />

Univarsity Press, Bulaksumur, YogYClkarta. <br />

Sheng, T.C. 1986. Watershed Management P;"'I Jlling : Pradical Aproaches. In.<br />

Strategies, approaches, and systems in integrated watershed manClgement. FAO<br />

Conservation Guide 14. FAO,UN. Rome<br />

Sheng, T.C. 1990. Watershed Management Field Manual Watershed survey and<br />

planning. FAO Conservation Guide 13/6. FAO,UN. Rome<br />

Silalahi, A. U. 2005. Rehabilitasi lingkungan danau Rawa Pening me!alui polr.<br />

pengendalian enceng gondok secara terpadu


· ...<br />

Seminar Nasional Bendungan Besar - Pengaturan Dalam Pembangunan dan<br />

Pengelolaan 8endungan di Indonesia. D(:)p. PU, Jakarta.<br />

Solopos. 2009. Air Danau Rawa Pening me:uap, puluhan rumah tergenang. Semaran'J 8<br />

Juni 2009. )J.\!QiLJ!.::!V.2! ~so l opos com/2009/ch annel/ja l e l ~.1 / ai r ~ da ~_au .. ra "-,,, a ~~r1J ffi:<br />

rr~!l@P..::~ll l uh: ..Dll 1 1~ ;l~j~~.C.I;11 ,J:'I)OR/O ~ / 2R JJ IORQl<br />

£~rnc ri IltJ h.I) Lt s(\[. A Illbi I .. ilib.:..PClll ll ~ ;lUJ.~C1\\


· ...<br />

VerstaJ:'pell, H. Th. 1983. Applied Geomorphology - Geomorphological Survey , or<br />

Environmental Development. Elsevier, Amsterdam, O):ford, New York<br />

Walling, D.E. dan P. Kane. 1984. Suspended sediment properties and their<br />

geomorphological significance. In T.P. Burt & D.E. Walling (Eds.), Catchm~nt<br />

experiments in fluvial geomorphology, Geobook, Norwich: 311-344.<br />

Walling, D. E. dan P. W. Moorehead. 1989. The particle size chzracteristics of fluvial<br />

suspended sediment: An over/iew. Hydrologia 1761177: 125-149.<br />

Wischmeier, W. H. dan D. D. Smith. 1978. Predicting rainfall erosion losses - A guide tc<br />

conservation planning. USDA ARS, Agriculture Handbook No. 537, 58 p ..<br />

Tim PKPS. 1997. Karnus Pertanian Umum. PT. Penebar Swadaya, J1karta.<br />

49


~ _<br />

_<br />

· ...<br />

Lampiran 1. Formulasi Banjir dan Daerah Rawan Banjir<br />

'r----­<br />

No Paramater/Bobot Besaran<br />

J l~OTENSI BANJIR<br />

-<br />

A ESTIMASI {100%)<br />

1 ALAMI [60]<br />

-- - '­ '<br />

a Hujan ha.rian maksimurn rat l-rata 0< 20<br />

pada bulan basah (mrn/hari) 21-40<br />

[35%] 41-75<br />

76-150<br />

>150<br />

b Bentuk OAS Lonjong<br />

[5%] Agak Lonjong<br />

Sedang<br />

Agak Bulat<br />

Bulat<br />

I<br />

-<br />

I<br />

I<br />

Kat .egorl<br />

Nilal _-+-__S_ko_r_--4<br />

-­<br />

R endah<br />

Aga k Rendah<br />

S edang<br />

Aga k Tinggi<br />

Tin i<br />

R endah<br />

Agak Rendah<br />

S edang<br />

Aga k Tinggi<br />

Tinggi<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

c Gradien Sungai (%) < 0,5<br />

(10%) 0,5-1,0<br />

1,1-1 ,5<br />

1,6-2,J<br />

> 2,0<br />

I­ d t(erapatan drainase Jarang<br />

(5%) Agak Jarang<br />

Sedang<br />

Rapat<br />

Sangat Rapat<br />

e Lereng rata-rata OJ,S (%) 45<br />

Rendah<br />

Aga k Rendah<br />

S E:dang<br />

Ag ak Tinggi<br />

Tinggi<br />

R endah<br />

Aga k Rendah<br />

S edang<br />

Ag ak Tinggl<br />

Tinggi<br />

Rendah<br />

Aga k Rendah<br />

Sedang<br />

Ag ak Tinggi<br />

Tinggi<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

2 MANAJEMEN {40%)<br />

a Penggunaanlahan Hutan LlndungJ Konservasl<br />

[40] (AI am)"<br />

H Prod/Perkeb ,"<br />

PekiSmaklBlk<br />

SawahfT egal-teras<br />

Teqal/Pmk-kota<br />

B PENGIJKURAN (100o/~L<br />

a Debit puncak spesifik (m Idtlkm 5,00<br />

II DAERAH RAWAN BANJIR<br />

r---:,­ - ALAMI {5l %)<br />

----­<br />

---­<br />

---<br />

a Bentuk lahan Pegunungan<br />

(10%) Perbukitan<br />

Kipas & l.ahar, Oataran,<br />

Teras<br />

Dataran Aluvial, Lembah<br />

_.._,.-- ...-.­ .. ·····_·_r .. _... __ ._ __._. ,__ ­ ._ ~ 1 ~ vi~\ _~~I. ~ _ Kelokan -<br />

b Meandering 1 - 1,1<br />

8inu s ita~) :: panja~arak 1,2 -1,4<br />

Rendah<br />

Aga k Rendah <br />

Sedang 3<br />

Agak Tingg i 4<br />

- __T~i 5<br />

1--<br />

Rendah 1<br />

Ag ak Rendah 2<br />

Sadang 3<br />

Agak Tinggi 4<br />

Tin i 5<br />

Rendah<br />

Ag ak Rendah 2<br />

Scdang 3<br />

Ag ak Tinggi 4<br />

T!099i __ _ 5<br />

Rendall 1<br />

Ag: akRend~a_h~_~2~__~<br />

')0


· ...<br />

1- sungai sesuai belokan : jarak lurus 1,5-1,6 Sedang 3<br />

(5%)<br />

1,7-2,0 Agak Tinggi 4<br />

\<br />

c<br />

>2<br />

--r-~~- 5 r--<br />

Pembendungan oleh percabangan Tidak ada<br />

Rendah 1<br />

-<br />

sungailair pasang Anak Cab S Induk Agak Rendah 2<br />

(10%) Cab S Induk Sedang<br />

j<br />

S InduklBottle neck Agak Tinggi 4<br />

Pasang Air Lau\ Tinggi 5<br />

d<br />

Lereng latlan kiri-kanan sungai (%) >8 (Sangat Lancar ) Rendah<br />

(30%)<br />

2 - 8 (Agak Lancar ) !:.. -r:ang 3<br />

-2 MANAJEM~~ (45%)<br />


· ...<br />

Lampiran 2. Formulasi Ke:


. .,.<br />

,----,----------------<br />

~-~~ .---~~~~-----<br />

I<br />

Semak belukar ~ ~.=z:- -=- 1',<br />

Alang-alang I ;";;--;.;_ --0':- .!: I<br />

Vagetasi sedikit (>50% tanah<br />

::<br />

I~ ­<br />

tebuka)<br />

b. Konservasi tan


. ...<br />

Lampirc,n 3. Formulas! Kerentanan dan Potensi Sosial Ekonomi dan Kelembagaan<br />

:400 jiwalKm 2 Tinggi 5<br />

(10%)<br />

Kepadatan > 0,05 ha (kepadatan agraris < 20 oranglha) I 40 orang/hal Sedang 3<br />

Tinggi 5<br />

Budaya : konservasi telah melembaga dalam - Rendah 1<br />

Perilakul masyarakat (masyarakat tahu manfaat<br />

tingkah laku<br />

konservasi masyarakat tahu konser\ asi tetapi tidak Sedang 3<br />

(20%) melakul 1 Rendah 5<br />

--. .<br />

Kelembag<br />

Ada dar:1b-erperan - -----·----­ - - - .. -­ -- ~.-<br />

..<br />

Keberdayaan<br />

aan<br />

I Rondall 1<br />

(10%) kelembagaan Ada tetapi tidale berperan Sedung 3<br />

informal pada Tidak ada Ting;:Ji 5<br />

konservasi<br />

.l~YEL_ _ ----_. -_._ ._-­---­ "-'.' ._ . .­ - _._-."­- --_._"-­-<br />

. - - ' .__...<br />

_A. __••_ _ __. ~_. __._<br />

Keberdayaan Sangl' ~ berperan Rendah 1<br />

lembaga Cuku f berperan Sedang 3<br />

formal pada Tidak berperan Tinggi 5<br />

konscrvasi<br />

(5%)<br />

'­-­-­ -<br />

54


. ...<br />

Lampiran 4. Organisasi Pelaksana<br />

Organisasi pelaksana keniatan <strong>penelitian</strong> tahun 2010 yang meliputi nama peneliti<br />

utama, peneliti, dan pernbantu peneliti, pangkatlgolongan can jabatan, kepakaran,<br />

pendidikan dan kedudukan dalam Tim disajikan pada Tabel beril


. ...<br />

Lampiran 5. Anggaran Biaya<br />

Anggaran biaya pelaksanaan 'wgiatan tahun 2010 menurut jenis kegiatan, volume<br />

kegiatan, biaya s::ltuan dan jumlah biaya untuk belanja uang honor tidak tetap, belanja<br />

barang operasional lainnya, b81anja bahan, dan belanja perjalancm biasa disajikan pad a<br />

Tabel be'rikut.<br />

Alokasi BiaJa Kegiatan Penelitian Tahun 2010<br />

"<br />

IBIAYA JUMLAH<br />

SATUAN BIAYA<br />

No.<br />

-<br />

KEGIATAN<br />

Volunle<br />

~el<br />

(Rp)<br />

_.<br />

'­<br />

1 Belanjn uang honor tidak tetap 49.275.000<br />

H~nor peneliti utam.£!lPeneliti Madya) 300 OJ 27500 8250000<br />

Honer peneliti (2 org Peneliti Madya)<br />

-<br />

600 OJ 25000 15000_00.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!