30.12.2014 Views

VIZsMW

VIZsMW

VIZsMW

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ekonomi renegosiasi tambang<br />

Chairul<br />

mengatakan soal<br />

perpanjangan<br />

kontrak akan<br />

diputuskan<br />

pemerintahan<br />

mendatang.<br />

SEMULA pertemuan para menteri<br />

yang dipimpin Menteri Koordinator<br />

Perekonomian Chairul Tanjung<br />

dengan para pemimpin PT Freeport<br />

Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara<br />

pekan lalu diperkirakan akan membahas ulang<br />

pasal-pasal dalam kontrak karya. Akan ada renegosiasi<br />

soal royalti sampai pelepasan saham<br />

ke Indonesia, yang pembicaraannya dimulai<br />

sejak era Menteri Koordinator Perekonomian<br />

Hatta Rajasa.<br />

Tapi ternyata bukan. “Ini hanya pertemuan<br />

yang menegaskan komitmen Freeport dan<br />

Newmont membangun smelter,” kata Direktur<br />

Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian<br />

Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar.<br />

Urusan pemerintah dengan para pemegang<br />

kontrak karya memang masih sangat panjang.<br />

Smelter hanya salah satu ujungnya. Masih ada<br />

sederet persoalan yang belum beres, mulai keinginan<br />

pemerintah agar perusahaan tambang<br />

menaikkan nilai royalti hasil tambang sampai<br />

perusahaan itu melepas mayoritas saham ke<br />

Indonesia.<br />

Untuk urusan ini, Chairul berencana melakukan<br />

pembahasan dengan CEO Freeport<br />

McMoRan, Richard C. Adkerson. Bos induk PT<br />

Freeport itu dijadwalkan datang ke Indonesia<br />

bulan ini.<br />

Yang jelas, menurut Sukhyar, sejumlah pasal<br />

renegosiasi kontrak karya sudah disetujui. Misalnya<br />

saja, Freeport setuju menaikkan royalti<br />

untuk pemerintah Indonesia. “Freeport kan dari<br />

dulu setuju royalti akan diubah, dari 1 persen<br />

menjadi 3,75 persen,” ucapnya. Namun, penerapannya,<br />

kata dia, menunggu amendemen<br />

kontrak karya.<br />

Yang tidak akan dibahas Chairul dengan Adkerson<br />

adalah soal nasib perusahaan-perusahaan<br />

tambang itu setelah kontrak karya mereka<br />

selesai. Kontrak karya Freeport berlaku hanya<br />

sampai 2021, sedangkan Newmont hingga<br />

2030.<br />

Chairul mengatakan soal perpanjangan kontrak—atau<br />

nantinya mesti diubah dari izin usaha<br />

pertambangan—akan diputuskan pemerintahan<br />

mendatang. Penyebabnya “Dalam klausul<br />

kontrak karya Freeport maupun Newmont menyebutkan<br />

pembahasan perpanjangan kontrak<br />

dilakukan dalam dua tahun sebelum kontrak<br />

Majalah detik 2 - 8 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!