Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ekonomi renegosiasi tambang<br />
Freeport dan perusahaan tambang boleh mengekspor produk<br />
mentah asalkan memberikan deposit pembuatan smelter.<br />
Pemerintah berusaha menghindari pemecatan ribuan karyawan.<br />
Deposit<br />
triliunan<br />
rupiah<br />
itu bakal<br />
menjadi milik<br />
pemerintah<br />
DARI lokasi tambang PT Freeport Indonesia<br />
di Grasberg, terentang pipa<br />
sepanjang 166 kilometer melewati<br />
hutan, rawa, dan pegunungan menuju<br />
Amamapare di pinggir laut. Pipa itu biasa<br />
mengalirkan bubur mengandung air dan bijih<br />
(ore) tembaga beserta emas dari lokasi tambang<br />
di Pegunungan Jaya Wijaya setinggi lebih<br />
dari 2.500 meter hingga pengolahan di pinggir<br />
Laut Arafura.<br />
Di dekat Dermaga Amamapare, bubur air<br />
dan bijih emas bercampur tembaga itu akan dikeringkan<br />
dan menjadi konsentrat. Konsentrat<br />
ini akan dinaikkan ke kapal untuk diekspor dan<br />
sebagian lagi ke smelter di Gresik. Dalam lima<br />
bulan ini, pipa itu terus bekerja meski tidak ada<br />
ekspor. Akibatnya, sekarang tertumpuk sekitar<br />
600 ribu ton konsentrat. Juru bicara Freeport,<br />
Daisy Primayanti, mengatakan, “Penampungan<br />
(konsentrat) kami sudah penuh.”<br />
Pemerintah memang akan melarang ekspor<br />
tambang mineral dalam bentuk mentah seperti<br />
konsentrat tembaga emas hasil tambang di<br />
Grasberg. Semua mesti dilebur di smelter dalam<br />
negeri sebelum diekspor. Jika tidak, perusahaan<br />
bakal dikenai bea keluar 25 persen dan dua tahun<br />
lagi naik menjadi 60 persen. Freeport pun<br />
memilih menghentikan ekspor daripada mengekspor<br />
tapi dikenai bea sehingga penampungan<br />
konsentrat menjadi penuh.<br />
Sebentar lagi penampungan itu mungkin bisa<br />
berkurang bebannya. Ini karena besar kemungkinan<br />
Freeport akan bisa mengekspor kembali<br />
hasil tambang mentah seperti semula. Syaratnya<br />
hanya kesediaan membuat smelter dan,<br />
untuk menunjukkan iktikad itu, memberikan<br />
deposit yang cukup besar, US$ 115 juta (sekitar<br />
Rp 1,3 triliun).<br />
Majalah detik 2 - 8 juni 2014