You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus<br />
hilangnya Wisnu Tjandra<br />
Menara BCA di dekat Bundaran<br />
HI Jakarta Pusat.<br />
ari saputra/detikfoto<br />
mobil Range Rover ke Cipinang Asem. Sempat<br />
ke gereja, Wisnu lalu mengajak sang ayah<br />
berziarah ke makam ibunya di San Diego Hills,<br />
Karawang. Sejak ibunya meninggal pada 11<br />
Oktober 2012, Wisnu dan keluarga terbilang<br />
sering berziarah ke pemakaman mewah tersebut.<br />
Namun hari itu ia tidak memberitahukan<br />
rencananya kepada keluarga. “Kalau ditanya<br />
anehnya apa, paling ketika ‘nyulik’ Babe itu,”<br />
ujar adik Wisnu, Sisil.<br />
Sehari sebelumnya, Wisnu menghubungi seorang<br />
mantan biarawati sepuh di Klaten, Jawa<br />
Tengah. Namanya Eyang Sari. Usianya sudah<br />
117 tahun. Eyang Sari, menurut Anastasia, masih<br />
tergolong kerabatnya. Ia adalah leluhur ibu<br />
kandungnya, namun tidak memiliki hubungan<br />
darah.<br />
Di keluarga besar Wisnu, Eyang Sari adalah<br />
orang yang dituakan dan sering dimintai nasihat<br />
spiritual, termasuk oleh Wisnu. Hari Sabtu itu,<br />
Wisnu bilang kepada Eyang Sari akan terbang<br />
ke Malaysia pada Minggu malam. Kepentingannya<br />
untuk pekerjaan. Namun tidak dijelaskan<br />
pekerjaan apa.<br />
Wisnu pamit dan memohon doa restu Eyang<br />
agar perjalanannya lancar. Sesudah kembali<br />
dari Malaysia, ia akan ke Bali dan selanjutnya<br />
berkunjung ke Klaten, menemui Eyang. Eyang<br />
pun meminta Wisnu berziarah ke makam ibunya<br />
sebelum berangkat. “Supaya tenang,” kata<br />
Eyang Sari seperti ditirukan Anastasia. Ditemui<br />
majalah detik, Eyang Sari tidak mau berkomentar.<br />
Meski berpamitan ke Malaysia, namun Artha<br />
Majalah detik 2 - 8 juni 2014