Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
kriminal<br />
Mereka spesialis<br />
pencurian dengan<br />
pemberatan,<br />
pencurian dengan<br />
kekerasan, artinya<br />
perampokan, serta<br />
pencurian ranmor.<br />
Mayo sudah lama menjadi incaran atau<br />
target operasi Satuan Kejahatan dengan Kekerasan<br />
(Jatanras) Kepolisian Daerah Metro<br />
Jaya. Komplotan Mayo, yang dikenal dengan<br />
Kelompok Cirebon, terdiri atas tujuh orang,<br />
termasuk dirinya. “Mereka spesialis pencurian<br />
dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan,<br />
artinya perampokan, serta pencurian<br />
ranmor (kendaraan bermotor),” tutur Kepala<br />
Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris<br />
Besar Rikwanto.<br />
Setelah baku tembak yang menewaskan<br />
Mayo itu, sore harinya polisi berhasil<br />
menangkap dua orang anggota komplotan<br />
tersebut, salah satunya DK, di Kampung<br />
Rambutan, Jakarta Timur. Komplotan ini terkenal<br />
sadis saat merampok. “Kalau (korban)<br />
melawan, mereka lakukan penembakan,”<br />
ucap Rikwanto.<br />
Secara terpisah, Kepala Satuan Jatanras<br />
Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry<br />
Heryawan mengatakan komplotan ini diburu<br />
sejak dua bulan lalu. Komplotan Cirebon antara<br />
lain melakukan perampokan di sebuah<br />
rumah di Jalan Bambu Mas Utara, Pondok<br />
Bambu, Jakarta Timur, pada 27 April 2014.<br />
Kelompok ini juga merampok rumah perwira<br />
menengah TNI Angkatan Laut di Duren Sawit<br />
pada 17 April lalu.<br />
Sebelum aksi kejahatannya berakhir di Jalan<br />
Bypass itu, Mayo sempat diintai anggota Unit<br />
III Jatantras, yang dipimpin Ajun Komisaris Ari<br />
Cahya, sejak pelaku berada di Kampung Rambutan.<br />
Dari tempat itu Mayo mengemudikan<br />
mobilnya menyusuri Jalan Kramat Jati, Cawang,<br />
dan Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas.<br />
Ia lalu menghentikan Honda Jazz-nya untuk<br />
menjemput anak dan istrinya, yang indekos di<br />
belakang kantor Samsat Jakarta Timur.<br />
Begitu istri dan anak Mayo masuk mobil<br />
untuk diantar ke Terminal Kampung Rambutan<br />
lantaran hendak pulang ke Cirebon, saat<br />
itu anggota yang sudah menguntit meminta<br />
Mayo menyerah. Tapi gembong rampok tersebut<br />
melawan dan berupaya lari. Polisi pun<br />
sempat mengeluarkan tembakan peringatan.<br />
Namun Mayo malah mengambil pistolnya di<br />
tas hitam di dalam mobil.<br />
Tembak-menembak terjadi. Mayo langsung<br />
menembakkan peluru ke arah petugas seba-<br />
Majalah detik 2 - 8 juni 2014