30.12.2014 Views

VIZsMW

VIZsMW

VIZsMW

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

nasional<br />

Pengamat politik dari<br />

Universitas Indonesia,<br />

Reni Suwarso.<br />

rengga/detikfoto<br />

ditawarkan Jokowi-JK, yang dituangkan melalui<br />

42 halaman visi dan misi, menurut Eva, bersifat<br />

lebih partisipatif karena melibatkan peran masyarakat.<br />

Di bidang penegakan hukum, misalnya,<br />

Jokowi-JK mendukung Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi sebagai lembaga independen<br />

yang bebas dari kekuatan politik. “Kami<br />

mendukung KPK dan akan berfokus pada<br />

pembenahan sistem birokrasi serta regulasinya.<br />

Sebab, persoalan KPK bukan hanya<br />

bagaimana menambah jumlah anggota<br />

penyidik,” ujar kader PDI Perjuangan<br />

ini.<br />

Pengamat politik dari<br />

Universitas Indonesia,<br />

Reni Suwarso, menilai<br />

visi, misi, serta program<br />

Prabowo-Hatta dengan<br />

Jokowi-JK memiliki<br />

perbedaan karakter dan<br />

orientasi. Reni menilai<br />

program Jokowi-JK lebih<br />

mengedepankan idealisme dengan konsep<br />

abstrak. Sedangkan Prabowo-Hatta lebih menekankan<br />

target, aspek kuantitatif, tapi kurang<br />

idealis.<br />

Perbedaan lain, Jokowi-JK dianggap memiliki<br />

pengalaman di pemerintahan. Sedangkan Prabowo-Hatta<br />

merupakan kombinasi pengalaman<br />

di bidang militer dan pemerintahan. Begitupun<br />

soal orientasi pencapaian, menurut Reni,<br />

Prabowo-Hatta tampak lebih membidik kelas<br />

menengah, atas, dan internasional. Adapun<br />

Jokowi membidik level menengah ke bawah.<br />

“Bagi Prabowo-Hatta, semua kerja dihitung<br />

dan serba target, sementara Jokowi-JK idealis,<br />

menginginkan Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.<br />

Namun Arbi Sanit, pengamat politik lainnya<br />

dari UI, mengatakan, yang terpenting adalah<br />

bagaimana kedua pasangan tersebut menawarkan<br />

program yang paling realistis, bukan<br />

memberi janji-janji politik semata. “Kalau visimisi<br />

pasti ngecap. Pertanyaannya, bisa enggak<br />

merealisasinya” katanya. n M. Rizal, Kustiah | Dimas<br />

Majalah detik detik 7 - 213 - 8 april juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!