Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
internasional<br />
Tak ada alternatif<br />
lain. Kalian tak punya<br />
pilihan.”<br />
Dua tahun lalu, Pangeran Muqrin bin Abdulaziz<br />
mengalami nasib sama dengan Pangeran<br />
Bandar. Pangeran Muqrin, 69 tahun, putra<br />
termuda Ibnu Saud, dicopot dari posisinya<br />
sebagai Direktur Jenderal Dinas Intelijen Arab<br />
Saudi dan ditunjuk sebagai Utusan Khusus Raja<br />
Abdullah untuk Asia Tenggara.<br />
Kala itu barangkali tak ada yang menyangka<br />
bahwa karier Pangeran<br />
Muqrin belum tamat.<br />
Hanya beberapa pekan<br />
sebelum pencopotan<br />
Pangeran Bandar, Raja<br />
Abdullah mengangkat<br />
adik tirinya itu sebagai wakil putra mahkota,<br />
calon kedua ahli waris takhta Saudi setelah putra<br />
mahkota Pangeran Salman bin Abdulaziz,<br />
kakak tirinya.<br />
“Tak ada alternatif lain. Kalian tak punya pilihan,”<br />
kata Khaled al-Maeena, redaktur Saudi<br />
Gazette. Menurut Joseph Kechichian, sejarawan<br />
Timur Tengah dan peneliti senior di Rand<br />
Corporation, untuk mengantisipasi kekosongan<br />
ahli waris takhta, Raja Abdullah tak punya<br />
pilihan selain menunjuk putra mahkota kedua.<br />
Sebab, seperti sang raja, putra mahkota Pangeran<br />
Salman tengah gering.<br />
Yang agak tak lazim, penunjukan Pangeran<br />
Muqrin tak melibatkan Pangeran Salman. Pangeran<br />
Muqrin juga dianggap “melangkahi”<br />
kakak tirinya, Pangeran Ahmed, walaupun, menurut<br />
kabar yang dilansir kantor berita Saudi,<br />
pengangkatan Pangeran Muqrin sudah direstui<br />
oleh Dewan Kesetiaan—dewan yang dibentuk<br />
Raja Abdullah dan beranggotakan keluarga<br />
kerajaan.<br />
Menteri Kehakiman Saudi Mohammed<br />
bin Abdulkareem al-Issa, mengatakan pengangkatan<br />
Pangeran Muqrin merefleksikan kesepahaman<br />
di antara keluarga besar keturunan<br />
Ibnu Saud. “Dalam banyak soal, Pangeran<br />
Muqrin merupakan orang dekat dan penasihat<br />
kepercayaan Raja Abdullah,” kata Fahad Nazer,<br />
mantan diplomat Amerika di Saudi.<br />
Namun, di mata sejumlah analis politik, penunjukan<br />
Pangeran Muqrin hanyalah “jembatan”<br />
untuk memuluskan jalan bagi putra-putra Raja<br />
Abdullah mengamankan takhta Saudi. “Tujuannya,<br />
suatu saat nanti, Pangeran Mutaib bisa jadi<br />
Majalah detik 2 - 8 juni 2014