VIZsMW

internasional
Jika kalian
menghendaki aku
banyak bicara, aku
tak akan punya waktu
untuk bekerja.”
didera krisis politik tanpa ujung, perekonomian
Thailand terus melorot. “Orang-orang mungkin
bertanya-tanya apakah kami kompeten atau
tidak.... Aku hanya bilang dengan sepenuh hati
akan melakukan semuanya.”
Dia tampak tak sabar menghadapi hujan
pertanyaan dari wartawan. “Jika kalian menghendaki
aku banyak bicara, aku tak akan punya
waktu untuk bekerja. Jangan memberiku
banyak pertanyaan,” kata
sang jenderal. “Aku di sini
tidak untuk berargumentasi
dengan siapa pun. Aku
ingin membawa semua
hal ke tempat terbuka dan
memperbaikinya…. Semua
orang harus membantuku.
Jangan mengkritik, jangan
membuat masalah baru.
Tidak akan ada gunanya.”
Hari itu juga Dewan Nasional membebaskan
para pemimpin oposisi maupun barisan Kaus
Merah. Sebelumnya mereka sempat ditahan
di markas militer sejak tentara mengkudeta
pemerintah. Mantan perdana menteri Yingluck
juga dibebaskan sehari sebelumnya. Mereka
semua harus melaporkan setiap aktivitasnya
kepada Dewan Nasional. Hanya tinggal beberapa
orang yang masih berada dalam tahanan
militer, seperti Pravit Rojanaphruk, wartawan
harian The Nation.
Untuk membantu kerja Dewan Nasional,
Jenderal Prayuth meminta bantuan dua seniornya,
dua Macan dari Timur, Prawit Wongsuwan
dan Anupong Paochinda. “Macan tua” Prawit
Wongsuwan menjadi Ketua Badan Penasihat
Dewan Nasional, sementara Anupong menjadi
penasihat urusan keamanan dan hubungan
internasional. Pridiyathorn Devakula, mantan
gubernur bank sentral, ditunjuk menjadi penasihat
ekonomi.
Prayuth sigap bergerak. Dia melakukan rotasi
besar-besaran di kepolisian dan gubernur beberapa
provinsi. Ada puluhan pejabat kepolisian
yang dipindahkan atau dicopot dari jabatannya.
Sebagian besar dari pejabat ini diduga punya
hubungan dekat dengan keluarga Shinawatra.
Ada beberapa pejabat daerah yang tak tersentuh,
menurut seorang sumber, karena daerah
mereka bukanlah basis Kaus Merah.
Majalah detik 2 - 8 juni 2014