VIZsMW

selingan
Kalau foto Sukarno bertemu
dengan Marilyn Monroe
itu ada, dan media juga
memuatnya. Tetapi itu kan
di depan orang banyak.
kuasa menolak ajakan sang sutradara.
Mengenakan gaun gelap berleher panjang,
seketika kehadiran MM justru membuat atmosfer
pesta lebih hidup. Para pewarta foto
langsung membidikkan
kameranya begitu Sukarno
menyalami MM.
Meski baru pertama kali
bersua, keduanya terlibat
perbincangan akrab bak
sahabat karib. “Anda seorang
yang sangat penting
dan terkenal sekali
di Indonesia,” kata Sukarno.
Meski pertemuan itu sebetulnya di luar agenda
dan tak jelas benar apa yang dibicarakan,
fantasi liar sebagian orang berkembang begitu
saja. Apalagi Logan kemudian melontarkan pernyataan
spekulatif bahwa sangat mungkin antara
Sukarno dan MM mengadakan pertemuan
lanjutan setelah pesta itu. Hal itu berdasarkan
asumsi bahwa presiden pertama RI itu dikenal
luas sebagai pengagum perempuan cantik,
sedangkan MM dikenal sebagai bom seks Hollywood
nomor wahid kala itu.
“Saya pikir mereka berdua melakukan pertemuan
lanjutan setelah pesta itu,” kenang Logan
seperti dikutip Anthony Bruce Summers dalam
buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe
yang terbit pada 1985. Di buku itu Summers
juga mengutip pernyataan Joseph Smith, mantan
pejabat CIA di Asia, yang menyampaikan
pernyataan senada. “Pertengahan 1958, saya
mendengar ada rencana untuk membawa mereka
bersama ke ranjang,” ujar Smith.
Namun pengajar sejarah dan filsafat sejarah
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Romo
D.R. Baskara Tulus Wardaya, yang banyak menulis
tentang Sukarno, meragukan kesaksian
semacam itu. Dalam beberapa literatur tentang
Presiden John F. Kennedy maupun sejarah
Amerika yang dipelajarinya, tidak ditemukan
adanya informasi tentang hubungan khusus
antara Sukarno dan MM, meski Sukarno beberapa
kali mengunjungi Amerika.
“Kalau foto Sukarno bertemu dengan Marilyn
Monroe itu ada, dan media juga memuatnya.
Tetapi itu kan di depan orang banyak,” ucapnya.
Andai Sukarno mengagumi bintang seksi
Hollywood tersebut, hal itu bisa saja terjadi
Majalah detik 2 - 8 juni 2014