VIZsMW

selingan
usaha menyerang Robert
dengan sebuah pisau kecil.
Tapi hal itu bisa dicegah
Lawford dengan cara menendang
lengan Monroe.
Pisau pun terpental dari
genggaman Marilyn. Robert
mendesak agar MM
menyerahkan diarinya itu.
Untuk menenangkan MM,
dia mengontak Greenson.
Lawford mengungkapkan
semua itu karena
merasa dikejar-kejar dosa
yang terus memburunya.
“(Pembunuhan) itu adalah
hal paling gila yang
pernah dilakukan. Saya
merasa cukup gila telah
membiarkan itu terjadi,”
tuturnya suatu ketika.
Narasumber lain yang digunakan Margolis
dan Buskin adalah Fred Otash, detektif yang
menyadap rumah MM atas permintaan Lawford.
Dia menyatakan FBI dan CIA menyadap
rumah MM. Kepala FBI J. Edgar Hoover telah
menerima laporan bahwa Robert berada di
dalam rumah MM beberapa saat sebelum
aktris itu meninggal. Juga ada Sersan Marvin
Iannone, petugas dari Kepolisian Los Angeles
yang ditempatkan di rumah MM atas perintah
Robert.
Sementara itu, wartawan foto majalah Life,
Leigh Wiener—ia menyuap petugas kamar
mayat dengan sebotol wiski agar bisa masuk
kamar mayat guna memotret jasad MM berjam-jam
setelah kematiannya—menyatakan
pada tubuh sang aktris ada warna biru atau
ungu, yang merupakan indikasi injeksi jarum.
Kesaksian ini berlawanan dengan keterangan
ahli forensik yang memeriksa jenazah MM, Dr
Thomas T. Noguchi. Dalam memoar “Coroner
to the Stars”, yang dia tulis bersama Joseph
DiMona, berdasarkan pengamatannya menggunakan
kaca pembesar, ia tak melihat ada
bekas tanda suntikan pada kulit MM. Juga tak
ada tanda-tanda kekerasan.
“Cuma di punggung kiri agak ke bawah ada
tanda memar sedikit. Warnanya memperlihatkan
bahwa memar ringan itu belum lama
Majalah detik 2 - 8 Juni 2014