Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
selingan<br />
Marilyn Monroe ditemukan<br />
tertelungkup dalam<br />
selimut tanpa busana di<br />
tempat tidurnya.<br />
Daily Mail<br />
James Edwin Hall dan Murray Liebowitz<br />
adalah petugas paramedis yang<br />
pertama kali tiba di kediaman aktris<br />
kenamaan Hollywood, Marilyn Monroe<br />
(MM), 5 Agustus 1962. Di kamar tamu, Hall<br />
mendapati aktris berambut pirang bernama<br />
asli Norma Jeane Mortenson itu tertelungkup<br />
tanpa busana dalam balutan selimut.<br />
Hall lalu berinisiatif menurunkan tubuh<br />
perempuan berusia 36 tahun itu ke lantai dan<br />
berusaha memberinya bantuan pernapasan<br />
dengan cara menekan dada secara teratur<br />
(“pijat jantung”). Kala itu, berdasarkan pengamatannya,<br />
tak terdapat muntahan seperti<br />
yang lazim terjadi pada orang yang mengalami<br />
overdosis.<br />
“Juga tidak ada bau obat dari mulutnya, suatu<br />
gejala klasik lain (dari overdosis). Beberapa botol<br />
pil yang ada di meja pun tertutup rapi,” ujarnya<br />
dalam buku bertajuk The Murder of Marilyn<br />
Monroe: Case Closed. Buku terbitan Skyhorse<br />
Publishing itu rencananya diluncurkan pada 3<br />
Juni 2014.<br />
Hall mulai memberi pijat jantung eksternal<br />
dan terlihat MM mulai bernapas lagi. Ia pun<br />
kembali memberi bantuan napas. Kali ini<br />
dengan tabung plastik bersih pemompa udara<br />
lewat tenggorokannya. Pada saat yang sama,<br />
Liebowitz berlari ke ambulans untuk mempersiapkan<br />
peralatan resusitasi. Ia hendak mengambil<br />
tandu dari ambulans ketika seorang pria<br />
muncul di ambang pintu: Dr Greenson. Sang<br />
psikiater dengan lantang berujar, “Aku dokternya.”<br />
Greenson melarang Hall menggunakan<br />
alat resusitasi. Tak lama kemudian, dia mengeluarkan<br />
jarum suntik dari tasnya.<br />
Majalah detik 2 - 8 Juni 2014