28.12.2014 Views

treat!! - ukibc

treat!! - ukibc

treat!! - ukibc

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6 |<br />

Dalam hidup menggereja, apa yang harus dilakukan<br />

jemaat supaya tidak jatuh dalam kekecewaan dan lalu pergi<br />

meninggalkan Tuhan<br />

Carilah sebuah rumah sakit di dunia yang terbebas<br />

dari virus & penyakit...dapatkah kita menemukannya Jika<br />

kita mencari kesempurnaan, kehidupan yang tak bercela,<br />

hubungan yang mulus dalam hidup menggereja, dapat<br />

dijamin kita pasti akan kecewa! We will fall big time! I have<br />

to admit (unfortunately): been there, done that. Namun,<br />

seiring berjalannya waktu, setelah mengalami kekecewaan<br />

demi kekecewaan, dan mendengar serta menyaksikan clash<br />

di antara pelayan-pelayanNya, gambaran Gereja jadi tampak<br />

lebih mirip Rumah Sakit Tuhan. And I like that picture a lot.<br />

Ada sukacita tersendiri ketika menyadari bahwa<br />

mereka yang datang ke Gereja bukanlah orang-orang sehat,<br />

tetapi orang-orang sakit yang mencari kesembuhan. Seperti<br />

Yesus sendiri berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan<br />

tabib, tetapi orang sakit… karena Aku datang bukan untuk<br />

memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat<br />

9:12-13).<br />

Tiap kali kita datang ke Gereja dengan membawa<br />

penyakit berbeda. Semakin banyak yang datang, semakin<br />

banyak pula penyakitnya, dan semakin banyak kesembuhan<br />

yang akan terjadi. Lihatlah umat-umat yang rajin datang ke<br />

misa, unity prayer, pertemuan cell-group, atau perkumpulan<br />

ibadah lainnya…mereka bukanlah orang-orang suci<br />

melainkan sedang dalam proses menuju kesucian. Mereka<br />

belum, tetapi ingin. Mereka semua adalah pasien Tuhan,<br />

dengan berbagai macam penyakit dan keluhan. Ada yang<br />

kasar, egois, tersinggung sedikit lantas ‘mengaum’, hobi<br />

‘bantu tukang parkir’ sebelum misa (alias suka datang telat),<br />

pergi ‘bermimpi’ saat homili, bercicit-cuit saat misa, dll.<br />

Sebegitu banyaknya penyakit dari sebegitu<br />

banyaknya pasien, tapi dokter dan perawatnya hanya sedikit!<br />

Dan dari yang sedikit ini, mereka semua pun manusia yang<br />

bisa sakit, bukan No matter who we are and no matter how<br />

high one’s spiritual level is, as we walk towards holiness, at<br />

times we will fall. But as Jesus fell three times and rose up<br />

four times, so must we rise up again after falling. Don’t look<br />

down at those who fall. Don’t judge them no matter who they<br />

are. At the end of the journey, it’s just between you and Him.<br />

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri…orang sakit<br />

biasanya tidak mau dilayani oleh orang yang juga sakit.<br />

“Bukannya gue sembuh, entar yang ada malah koma, lagi!”<br />

:} Begitu mungkin orang berpikir. Bagaimana jemaat bisa<br />

sehat kalau harus berhadapan dengan Romo yang suka<br />

marah sampai ‘keluar tanduk’, suster yang kalau menghadapi<br />

duit bahkan bisa membuat Lucifer pun terpukau, ketua<br />

Mudika yang suka mengecam orang pakai bahasa Ragunan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!