25.12.2014 Views

PDF: PKM-GT-10-UM-Windy-Penerapan Metode Polimerisasi - ptiik

PDF: PKM-GT-10-UM-Windy-Penerapan Metode Polimerisasi - ptiik

PDF: PKM-GT-10-UM-Windy-Penerapan Metode Polimerisasi - ptiik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA<br />

PENERAPAN METODE POLIMERISASI HIBRIDA MONOMER ANILIN<br />

DENGAN DOPING NIKEL OKSIDA (NiO) UNTUK PENINGKAT<br />

KONDUKTIVITASNYA<br />

Bidang Kegiatan:<br />

<strong>PKM</strong>-<strong>GT</strong><br />

Diusulkan Oleh:<br />

WINDY YUNITASARI 3073224<strong>10</strong>900/ 2007<br />

ARDHI KUS<strong>UM</strong>A 209513419981/ 2009<br />

FINDRA SISWANTI D. <strong>10</strong>7821403463/ 2007<br />

UNIVERSITAS NEGERI MALANG<br />

MALANG<br />

20<strong>10</strong><br />

i


HALAMAN PENGESAHAN USUL <strong>PKM</strong>- <strong>GT</strong><br />

1. Judul kegiatan : PENERAPAN METODE POLIMERISASI<br />

HIBRIDA MONOMER ANILIN DENGAN<br />

DOPING NIKEL OKSIDA (NiO) UNTUK<br />

PENINGKAT KONDUKTIVITASNYA<br />

2. Bidang Kegiatan : ( ) <strong>PKM</strong>-AI () <strong>PKM</strong>-<strong>GT</strong><br />

3. Ketua Pelaksana Kegiatan :<br />

a. Nama lengkap<br />

b. NIM<br />

c. Jurusan<br />

d. Universitas/Institut/Politeknik<br />

e. Alamat Rumah dan telp<br />

f. Alamat email<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

<strong>Windy</strong> Yunitasari<br />

3073224<strong>10</strong>900<br />

Fisika<br />

Universitas Negeri Malang<br />

Ds.TamanHarjo RT/RW<br />

09/06, Singosari,<br />

Malang/+6285753336640<br />

Windz_89@yahoo.com<br />

4.<br />

5.<br />

Anggota Pelaksana Kegiatan<br />

Dosen Pendamping<br />

a. Nama lengkap dan gelar<br />

b. NIP<br />

c. Alamat rumah dan telp<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

2 orang<br />

Ahmad Taufiq, S.Pd, M.Si<br />

19820818200501<strong>10</strong>02<br />

Koloram 603 RT 23 RW 6<br />

Kotaanyar Probolinggo/<br />

0341-572936/08563555378<br />

Menyetujui :<br />

Ketua Jurusan<br />

Malang, 22 Maret 20<strong>10</strong><br />

Ketua Pelaksana<br />

(Dr. Arif Hidayat, M.Si)<br />

(<strong>Windy</strong> Yunitasari)<br />

NIP. 19660822 199003 1 003 NIM. 307 322 4<strong>10</strong> 900<br />

Pembantu Rektor III<br />

Bidang Kemahasiswaan<br />

Dosen Pendamping<br />

(Drs. Kadim Masjkur, M.Pd)<br />

(Ahmad Taufiq, S.Pd, M.Si)<br />

NIP. 19541216 198<strong>10</strong>2 1 001 NIP. 19820818200501<strong>10</strong>02<br />

ii


KATA PENGANTAR<br />

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan<br />

rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Program<br />

Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (<strong>PKM</strong>-<strong>GT</strong>) yang berjudul “PENGARUH<br />

DOPING SERBUK NIKEL (Ni) PADA SINTESIS MONOMER ANILIN<br />

MENJADI POLYANILIN TERHADAP KONDUKTIVITASNYA” dengan baik<br />

tanpa suatu halangan yang berarti. Tulisan ini disusun sebagai usulam <strong>PKM</strong>-<strong>GT</strong><br />

tahun 20<strong>10</strong>. Tidak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi<br />

besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang<br />

berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir zaman.<br />

Selesainya penulisan <strong>PKM</strong>-<strong>GT</strong> ini adalah berkat dukungan dari semua<br />

pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya<br />

kepada:<br />

1. Bapak Dr. Markus Diantoro, M.Si selaku dosen pembimbing yang<br />

membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.<br />

2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.<br />

3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian<br />

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.<br />

Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak<br />

memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat<br />

penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan<br />

ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.<br />

Malang, 22 Maret 20<strong>10</strong><br />

Penulis<br />

iii


DAFTAR ISI<br />

Halaman<br />

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii<br />

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii<br />

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi<br />

PENDAHULUAN<br />

Ringkasan ............................................................................................. 1<br />

Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1<br />

Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 2<br />

Tujuan ...................................................................................... 2<br />

Manfaat .................................................................................... 3<br />

GAGASAN<br />

Telaah Pustaka ...................................................................................... 3<br />

Solusi Yang Sudah Pernah Dilakukan ................................................. 4<br />

Kehandalan Gagasan ............................................................................ 5<br />

Pihak- Pihak yang Terkait .................................................................... 5<br />

Strategi <strong>Penerapan</strong> ............................................................................... 5<br />

Peralatan dan Bahan ................................................................. 5<br />

Prosedur Penelitian ................................................................... 6<br />

Pencampuran Bahan ................................................................. 7<br />

<strong>Metode</strong> Analisis Data ........................................................................... 7<br />

Pengukuran Konduktivitas Bahan ........................................... 7<br />

KESIMPULAN ............................................................................................... 8<br />

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8<br />

LAMPIRAN<br />

Daftar Riwayat Hidup Ketua……………………………………….. .. <strong>10</strong><br />

Daftar Riwayat Hidup Anggota 1. ........................................................ 11<br />

Daftar Riwayat Hidup Anggota 2. ........................................................ 12<br />

iv


PENERAPAN METODE POLIMERISASI HIBRIDA MONOMER ANILIN<br />

DENGAN DOPING NIKEL OKSIDA (NiO) UNTUK PENINGKAT<br />

KONDUKTIVITASNYA<br />

<strong>Windy</strong> Yunitasari, Ardhi Kusuma, Findra Siswanti Dwi Puspitasari.<br />

Program Studi Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang<br />

Jl. Semarang No. 5 Malang<br />

RINGKASAN<br />

Telah disintesis 1,82 ml monomer anilin (20 mmol) dengan asam klorida<br />

(HCl) sebagai oksidan atau inisiator polimerisasi, HCl sebagai doping sumber<br />

proton (H + ),dan (NH) 4 S 2O 8 sebagai fasa organic dan aquades sebagai fasa air.<br />

95% hasil sintesis anilin dan 5% Ni dalam bentuk serbuk yang diekstrak dari<br />

ammonium peroxydisulphide (NH) 4 S 2O 8 dan HCl dengan cara polimerisasi,<br />

pencucian dan pengeringan. Proses pencampuran dan polimerisasi dilakukan<br />

dengan bahan larutan HCl 50 ml yang ditambahkan 1,82 ml monomer aniline<br />

0,02 M sebagai fasa organic dan larutan HCl 1M sebanyak 50 ml yang<br />

ditambahkan 5,71 gram oksidan (NH) 4 S 2O 8 0,025 M sebagai fasa air. Kedua<br />

larutan dicampurkan ke dalam satu wadah kimia tanpa diaduk, kedua larutan<br />

terpisah karena berbeda fasa, larutan HCl-anilin berada di atas, larutan (NH) 4 S<br />

2O 8 berada disebelah bawah. Sesaat setelah pencampuran, dengan cepat<br />

polimerisasi mulai berlangsung pada batas (interface) fasa organic dan fasa air.<br />

Proses ini dibiarkan sepanjang malam untuk memberikan waktu terjadi<br />

polimerisasi lengkap. Produk berupa endapan polianilin dikumpulkan dan<br />

dimurnikan melalui filtrasi, kemudian dibilas dengan larutan HCl dan aseton<br />

sebanyak tiga kali. Hasilnyadikeringkan didalam oven dengan suhu 60 0 C sampai<br />

mengering dan berbentuk serbuk yang kemudian akan didoping dengan serbuk<br />

nikel oksida (NiO). Setelah itu dikompaksi sampai berbentuk pelet untuk<br />

mengetahui seberapa bsar konduktivitasnya.<br />

PENDAHULUAN<br />

Latar Belakang Masalah<br />

v


Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai<br />

pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik. Sebagaimana diketahui<br />

konduktivitas listrik mempunyai rentang harga sangat luas. Logam atau material<br />

yang merupakan penghantar listrik yang baik memiliki konduktivitas listrik yang<br />

baik dengan orde <strong>10</strong> 7 ( ohm.meter ) -1 . Sebaliknya material isolator memiliki<br />

konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara <strong>10</strong> -<strong>10</strong> -<strong>10</strong> -20 ( ohm.meter ) -1 .<br />

Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi konduktor yang<br />

konduktivitasnya berkisar antara <strong>10</strong> -5 sampai dengan <strong>10</strong> -6 ( ohm.m ) -1 .<br />

Konduktivitas listrik merupakan sifat penting suatu bahan sehubungan dengan<br />

medan magnet luar. Ketika suatu medan listrik diberikan pada sebuah dielektrik,<br />

akan terjadi polarisasi terhadap dielektrik tersebut. Tetapi jika medan tersebut<br />

diberikan ke daerah yang memiliki muatan bebas tersebut akan bergerak dan<br />

timbul arus listrik sebagai ganti polarisasi medium tersebut.(Van Vlak, 2004).<br />

Perkembnagan teknologi sekarang semakin pesat tak terkecuali di bidang<br />

material teknik. Pada bidang industry sekarang ini banyak produk yang dihasilkan<br />

melalui material yang berbahan dasar serbuk logam. Misalkan serbuk besi, serbuk<br />

alumunium, serbuk nikel, serbuk timah, dan sebgainya. Serbuk logam<br />

dipergunakan untuk bahan yang tidak dapat atau sukar diproses dengan jalan<br />

memancarkan dan untuk bahan yang memerlukan pemrosesan yang lebih murah<br />

dengan kualitas yang lebih baik.<br />

Polimer ( poly = banyak, meros = bagian ) adalah molekul raksasa yang<br />

biasanya memilii bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit- unit.<br />

Molekul sederhana yang membentuk unit- unit ulangan ini dinamakan monomer.<br />

Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.<br />

Polimer digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti pati,<br />

selulosa, dan sutra) dan polimer sintetik (seperti polimer vinil).<br />

Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang<br />

menunjukkan perubahan ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada<br />

rantai utama polimer. Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat<br />

elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadangkadang<br />

dua) atom lain. Elektron yang tersisa membentuk ikatan π, elektron yang<br />

terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat polimer konduktif<br />

jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh dari polimer<br />

terkonjugasi adalah plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer konduktif<br />

antara lain : polyacetilen, polpyrol, polytiopen, polyaniline dan lain lain.<br />

Akhir-akhir ini pengembanagan bahan polimer konduktif monostruktur<br />

(nanoparticle, nanowire, nanotube, nanofiber) sangat intensif dilakukan dengan<br />

tujuan untuk meningkatkan kinerjanya dalam berbagai aplikasi.Dalam penelitian<br />

ini monomer anilin disintesis dengan metode polimerisasi interfasial karena<br />

mudah dilakukan dan relative murah. Sedangkan untuk serbuk nikel (Ni) sebagai<br />

vi


pencampur uji konduktivitas bahannya bersifat semikonduktor dan bahan tersebut<br />

relative mudah didapat.<br />

TUJUAN DAN MANFAAT<br />

Tujuan<br />

Adapun tujuan gagasan pennelitian ini adalah untuk mensintesis material<br />

ammonium peroxydisulphide (NH) 4 S 2 O 8 sebagai oksidan atau inisiator<br />

polimerisasi, oleh HCl sebagai doping sumber proton (H + ), dan monomer anilin<br />

sebagai fasa organic dan aquades sebagai fasa air. Dari hasil sintesis ini<br />

dimungkinkan bahan dapat mencapai ukuran nano, akan tetapi dalam percobaan<br />

ini hasil dari sintesis bahan tersebut tidak sampai diudah seluruhnya dalam bentuk<br />

nano material. Bahan dengan ukuran butir semakin kecil diharapkan akan dapat<br />

semakin keras dan memiliki porositas yang tinggi sehingga dapat dikembangkan<br />

lebih lanjut sebagai bahan utama konduktor semi plastik. Keberhasilan dalam<br />

penelitian ini dimungkinkan dapat membuka peluang bagi peneliti lain untuk<br />

melakukan penelitian lebih lanjut sebagai langkah aplikasi.<br />

Manfaat<br />

Secara garis besar, manfaat yang ingin dicapai dari gagasan penelitian ini<br />

adalah untuk menghasilkan informasi fundamental guna menjelaskan kaitan<br />

antara metode sintesis nanomaterial, perubahan struktur kristal dan kaitannya<br />

dengan perubahan struktur bahan dan sifat fisika. Secara terperinci manfaat dan<br />

hasil yang ingin dicapai dari gagasan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai<br />

berikut:<br />

1. Mengetahui pengaruh pencampuran serbuk NiO (Nikel Oksida) pada<br />

monomer anilin yang disintesis terhadap konduktivitasnya.<br />

2. Mengetahui variasi komposisi pencampuran serbuk NiO (Nikel Oksida)<br />

pada serbuk hasil sintesis monomer anilin terhadap konduktivitas<br />

campuran tersebut.<br />

3. Mengetahui perbedaan konduktivitas NiO (Nikel Oksida) sebagai bahan<br />

semikonduktor sebelum dan sesudah mengalami pencampuran dengan<br />

hasil sintesis monomer anilin.<br />

vii


GAGASAN<br />

Telaah Pustaka<br />

Polianilin (PANi) merupakan salah satu jenis bahan polimer konduktif<br />

yang banyak dikaji pada lebih dari dua dekade terakhir karena sifat fisika dan<br />

kimianya yang khas sehingga memiliki potensi aplikasi yang luas. Bahan<br />

konduktif ini sangat unik yaitu dapat mengalami perubahan sifat listrik dan optik<br />

yang dapat dibalik (reversible) melalui reaksi redoks dan doping-dedoping atau<br />

prononisasi-deprotonisasi sehingga sangat potensial dimanfaatkan pada berbagai<br />

aplikasi.<br />

Polianilin mempunyai ikatan alternasi ikatan rangkap tunggal<br />

(terkonjugasi). Adanya ikatan tersebut memungkinkan terjadinya aliran electron<br />

dalam rantai polimer sehingga polianilin menjadi konduktif, mempunyai stabilitas<br />

cukup tinggi terhadap ganggguan udara luar dan mempunyai potensi aplikasi yang<br />

sangat luas seperti sensor, baterai sekunder, LED, FET serta devais elektronik.<br />

Selain itu polianilin memiliki sifat elektromik, yaitu dapat berubah warna apabila<br />

diberi medan listrik, tetapi sifat ini hanya dominan pada daerah tegangan positif.<br />

Polianilin memiliki struktur elektronik yang berbeda, variasi struktur<br />

elekronik ini akan berkaitan dengan elektrokromisitas bahan tersebut. Perubahan<br />

struktur elektronik yang terjadi akibat perubahan kadar dopan yang besar kecilnya<br />

ditentukan oleh nilai arus sintesis.<br />

Berdasarkan tingkat oksidasinya polianilin dapat disintesis dalam<br />

beberapa bentuk isolatifnya yaitu leucomeraldine base (LB) yang trinduksi penuh,<br />

emeraldine base (EB) yang teroksidasi setengah dan pernigraniline base (PB)<br />

yang teroksidasi penuh. Dari ketiga bentuk ini EB yang palins stabil dan juga<br />

paling luas diteliti karena konduktivitasnya dapat diatur dari <strong>10</strong>-<strong>10</strong> S/cm hingga<br />

<strong>10</strong>0 S/cm melalui doping, sedangkan bentuk LB dan PB tidak dapat dibuat<br />

konduktif. Bentuk EB dapat dibuat konduktif dengan doping asam protonik<br />

seperti HCl, dimana proton-proton ditambah ke situs situs –N=, sementara jumlah<br />

elektron pada rantai tetap. Bentuk konduktif dari EB disebut emeraldine salt (ES).<br />

Sedangkan nikel oksida sebagai bahan pendoping, dapat dijelaskan<br />

bahwa Nikel dalam deret kimia merupakan logam transisi yang mempunyai<br />

lambang Ni dan bernomor atom 28. Nikel terletak pada golongan <strong>10</strong>, periode 4<br />

dan terdapat pada blok d. Ciri fisik logam ini biasanya berwarna metalik dan<br />

berkilau dan berfase padat. Massa atom nikel adalah 58.6934(2) g/mol, dan<br />

memiliki konfigurasi elektron [Ar] 3d 8 4s 2 sedangkan jumlah elektron tiap kulit<br />

2, 8, 16, 2. Massa jenis pada suhu kamar dapat mencapai 8,908 g/cm 3 , sedang<br />

massa jenis cairnya adalah 7,81 g/cm 3 . Nikel memiliki titik lebur sebesar 1728 K<br />

viii


dan titik didih sebesar 3186 K. Kapasitas total nikel pada suhu 25 °C adalah 26,07<br />

J/(mol·K) dengan kalor penguapan sebesar 377,5 kJ/mol dan kalor peleburan<br />

sebesar 17,48 kJ/mol.<br />

Atom nikel merupakan face cubic centered (FCC) dengan bilangan<br />

oksidasi antara 2 sampai 3. Nikel memiliki daya keelektronegativan sebesar 1.91<br />

(skala Pauling) dengan energi ionisasi(detil) ke-1: 737.1 kJ/mol ke-2: 1753.0<br />

kJ/mol ke-3: 3395 kJ/mol. Jari- jari atomnya 135 pm, jari-jari atom (terhitung)<br />

149 pm sedang jari-jari kovalennya 121 pm dan jari-jari Van der Waals 163 pm.<br />

Nikel merupakan jenis logam transisi yang bersifat ferromagnetic. Konuktivitas<br />

termalnya dapat mencapai 90.9 W/(m·K) pada suhu 300 K. Ekspansi termal pada<br />

suhu 25 °C adalah 13.4 µm/(m·K). Modulus Young nikel mencapai 200 GPa<br />

sedang modulus gesernya sebesar 76 GPa dan skala kekerasan Mohs mencapai 4<br />

(kekerasan Vickers 638 MPa kekerasan Brinell 700 MPa).<br />

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari suatu bahan untuk<br />

menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada<br />

ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatn bergeraknya akan berpindah,<br />

menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik merupakan sifat penting suatu<br />

bahan sehubungan dengan medan magnet luar. Ketika suatu medan listrik<br />

diberikan pada sebuah dielektrik, akan terjadi polarisasi terhadap dielektrik<br />

tersebut. Tetapi jika medan tersebut diberikan ke daerah yang memiliki muatan<br />

bebas tersebut akan bergerak dan timbul arus listrik sebagai ganti polarisasi<br />

medium tersebut. Tidak seluruhnya zat merupakan konduktor listrik dan<br />

diantaranya zat-zat yang menghantarkan listrik tidak semua mengikuti hokum<br />

Ohm. Masih banyak campuran antara logam yang menunjukkan perilaku<br />

superkonduktor.<br />

Sifat bahan sangat bergantung dari struktur kristal dan komposisi<br />

kimiawinya. Struktur kristal berkaitan erat dengan sifat fisis bahan yaitu sifat<br />

kemagnetan, kelistrikan, panas, optik dan superkonduktivitas, selain itu perbedaan<br />

komposisi pada paduan merupakan salah satu indikator yang membawa pengaruh<br />

cukup besar terhadap sifat fisis bahan maupun kualitas bahan. Hubungan yang<br />

konduktivitas dengan komposisi bahan ini telah menjadi fokus utama dalam<br />

kajian fisika material. Kajian dan penelitian tentang struktur dan konduktivitasnya<br />

penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kristalinitas, fase kristal, kisi-kisi<br />

kristal, posisi atom, jarak atom terdekat, sudut antar atom serta fraksinya pada<br />

proses polimerisasi.<br />

Pemaduan logam akan memperbaiki sifat polimer sesuai dengan yang<br />

kita inginkan. Logam paduan membeku pada rentang suhu yang besarnya<br />

bergantung pada komposisi logam pemadunya. Sedangkan pemaduan logam<br />

sendiri tujuanya adalah memperbaiki sifat-sifat logam baik sifat fisis dan sifat<br />

mekanik supaya lebih baik dan sesuai dengan maksud dan tujuan kita memadukan<br />

logam tersebut.<br />

ix


Pemaduan terhadap dua senyawa untuk mendapatkan sifat-sifat seperti<br />

meningkatkan kekuatan, kekerasan, daya tahan terhadap kejutan, meningkatkan<br />

kekuatan terhadap beban yang berubah-ubah, menurunkan titik leleh,<br />

meningkatkan pengaruh terhadap bahan kimia.<br />

Untuk sistem komponen tunggal, semua fase mempunyai komposisi yang<br />

sama pada suatu kesetimbangan dengan variable temperatur dan tekanan. Jika<br />

unsur murni ditambah unsur logam lain (pemadu) sehingga terbentuk paduan,<br />

maka banyak unsur pemadu menjadi variable yang harus diperhitungkan.<br />

Disamping kedua variable tersebut, perubahan struktur mikro paduan pada<br />

keadaan padat dapat mempengaruhi sifat-sifat paduan. Oleh karena itu struktur<br />

mikro dari fase paduan dalam kondisi setimbang pada komposisi dan temperature<br />

tertentu perlu diketahui. Diagram fase dapat digunakan untuk menggambarkan<br />

strutur paduan yang terdapat dalam suatu kesetimbangan.<br />

Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan<br />

Dalam pembuatan <strong>PKM</strong> yang berjudul ” <strong>Penerapan</strong> <strong>Metode</strong> <strong>Polimerisasi</strong><br />

Hibrida Monomer Anilin Dengan Doping Nikel Oksida (NiO) Untuk Peningkat<br />

Konduktivitasnya ” kami memanfaatkan buku Fisika Material dan beberapa<br />

jurnal sebagai dasar dari salah satu sumber. Dalam beberapa jurnal telah didapati<br />

banyak cara untuk mensintesis anilin menjadi polianilin, akan tetapi dalam karya<br />

tulis ini kami menggunakan salah satu cara menyintesis yang paling sederhana<br />

dan tidak mengeluarkan banyak biaya.<br />

Kehandalan Gagasan<br />

Tema yang kami angkat dalam karya tulis ini berdasarkan dari penelitian<br />

sebelumnya yang telah dilakukan, yaitu menyintesis monomer anilin menjadi<br />

polianiilin. Alasan kami mendoping NiO ini adalah untuk meningkatkan kadar<br />

Nikel yang terdapat di dalam polianilin itu sendiri. Selain itu Nikel dapat<br />

berfungsi sebagai bahan magnetik, karena Nikel merupakan logam yang<br />

ferromagnetik.<br />

Pihak-Pihak yang Terkait<br />

x


Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah Laboratorium Material<br />

Jurusan Fisika FMIPA <strong>UM</strong> yang memberikan tempat penelitian, dan kami akan<br />

mengembangkan penelitian ini ke BADAN ATOM NASIONAL (BATAN) untuk<br />

proyek Skripsi.<br />

<strong>Metode</strong> Penelitian<br />

Peralatan dan Bahan<br />

Peralatan yang digunakan dalam sintesis bahan anili melalui metode<br />

polimerisasi serbuk ini antara lain:<br />

a) Neraca<br />

b) Cawan kaca<br />

c) Monomer aniline 1,82 ml 0,02 M<br />

d) Larutan HCl 500 ml 1 M<br />

e) (NH) 4 S 2O 8 5,71 gram<br />

f) Aquades <strong>10</strong>0 ml<br />

g) Gelas kimia<br />

h) Pipet<br />

i) Penyaring<br />

j) Oven (suhu 60 0 C)<br />

k) Kompaksi 700 kg/ cm 2<br />

Prosedur Penelitian<br />

Dalam penelitian ini, monomer aniline disintesis dengan metode<br />

polimerisasi interfasial system dua fasa larutan organic atau air (aqueous)<br />

dengan mengadopsi metode yang telah dikembangkan oleh beberapa kelompok<br />

peneliti. Lankah langkah yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut. Pertama,<br />

dibuat dua larutan secara terpisah, yaitu larutan asam klorida 50 ml yang<br />

ditambahkan 1 ml monomer aniline 0,02 M sebagai fasa organic dan aquades<br />

sebanyak 50 ml yang ditambahkan 5,71 gram oksidan (NH) 4 S 2O 8 sebagai fasa<br />

air. Kedua larutan dicampurkan ke dalam satu wadah kimia tanpa diaduk, kedua<br />

larutan terpisah karena berbeda fasa, larutan HCl-anilin berada di atas larutan<br />

(NH) 4 S 2O 8 berada disebelah bawah. Sesaat setelah pencampuran, dengan cepat<br />

polimerisasi mulai berlangsung pada batas (interface) fasa organic dan fasa air.<br />

Proses ini dibiarkan sepanjang malam untuk memberikan waktu terjadi<br />

polimerisasi lengkap. Produk berupa endapan polianilin dikumpulkan dan<br />

xi


dimurnikan melalui filtrasi, kemudian dibilas dengan HCl dan aseton beberapa<br />

kali.<br />

Pencampuran dengan serbuk nikel<br />

Selanjutnya setelah proses polimerisasi telah selesai, hasil dari proses<br />

polimerisasi tersebut di beri campuran serbuk nikel oksida (NiO) dengan variasi<br />

komposisi missal 1:1 (5 gram serbuk nikel oksida dan 5 gram polianilin),atau 1:2,<br />

dan 2:1 dan lain sebagainya.<br />

<strong>Metode</strong> Analisis Bahan<br />

Pengukuran konduktivitas bahan<br />

Langkah-langkah pengukuran konduktivitas listrik akan lebih tepat<br />

dengan menggunakan metode 4-titik probe karena metode ini bebas dari gangguan<br />

arus atau tegangan dari alat ukur yang bersangkutan. Selanjutnya akan ditentukan<br />

konduktivitas listrik dengan persamaan.<br />

Pengukuran konduktivas bahan dengan menggunakan metode empat titik<br />

probe.<br />

d<br />

I V I<br />

ρ = 2πd V/I<br />

σ =1/ρ<br />

σ = konduktivitas listrik (ohm -1 . m -1 )<br />

ρ= Resistivitas (ohm. m)<br />

d = jarak antara I dan V (m)<br />

V= beda potensial listrik (Volt)<br />

I= arus (Ampere)<br />

KESIMPULAN<br />

xii


1. Polianilin adalah suatu polimer yang konduktif. Untuk meningkatkan<br />

konduktivitas polianilin, polianilin tersebut harus ditambahkan suatu<br />

bahan yang bersifat konduktif.<br />

2. Nikel oksida merupakan salah satu logam golongan transisi yang<br />

mempunyai konduktivitas tinggi.<br />

3. Berdasarkan informasi dan analisis dari berbagai sumber pustaka, terutama<br />

dari jurnal penelitian internasional, sintesis monomer aniline yang<br />

menghasilkan polyanilin dapat disimpulkan bahwa semakin lama<br />

pengendapan dan semakin banyak filtrasi yang dilakukan akan diperoleh<br />

polyanilin yang sempurna sehingga apabila dicampurkan dengan logam<br />

yang bersifat konduktif akan meningkatkan konduktivitasnya.<br />

4. Komposisi pencampuran antara kedua bahan diatas mempengaruhi tingkat<br />

konduktivitas bahan. Semakin banyak komposisi nikel oksida yang<br />

dicampurkan dalam larutan polianilin, maka akan semakin kuat tingkat<br />

konduktivitas bahan yang dihasilkan.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

B.J Beumer. 1985. Ilmu Bahan Logam jilid I. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.<br />

Fessenden dan Fessenden, (1991) Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.<br />

Firdiyono, F.2003. Karakterisasi Produk Samping Hasil Pengolahan Bijih Timah<br />

Bangka. Tangerang. Pusat Penelitian Metalurgi LIPI.<br />

Ichwan, Fais.1999. Studi Pendahuluan sintesa paduan intermetalik Ti-Al-Fe<br />

dengan metoda pelelehan tungku busur tunggal. Bandung: Institut Teknologi<br />

Bandung.<br />

J. Serb. Chem. Soc. The properties of high-energy milled pre-alloyed copper<br />

powders containing 1 wt.% Al .72 (1) 45–53 (2007).<br />

K.K chatterjee,2007.”uses of metals”.new delhi. New age international<br />

Syarif, Dani Gustaman, D.S, Guntur, Yamin, M. 2005.pembuatan keramik<br />

termistor ntc berbahan dasar mineral yarosit dan evaluasi karakteristiknya.<br />

Bandung. BATAN.<br />

Shirakawa. H, (2001), Nobel Lecture: The discovery of polyacetylene film—the<br />

dawning of an era of conducting polymers, University of Tsukuba, Japan.<br />

Van Vlack, Lawrence. 1986. Ilmu dan teknologi bahan Edisi Keempat. Jakarta :<br />

Erlangga<br />

Van Vlack, H. Lawrence.2004. Elemen-elemen ilmu dan rekayasa material edisi<br />

keenam. Jakarta: Erlangga.<br />

Y. Chen , J.S. Williams, B. Ninham. Physicochernical and Engineering Aspects<br />

129-130 61-66(1997)<br />

xiii


LAMPIRAN<br />

DAFTAR RIWAYAT HIDUP<br />

1. KETUA PELAKSANA<br />

Nama<br />

: <strong>Windy</strong> yunitasari<br />

TTL : Ngawi, 5 Juni 1989<br />

Jenis kelamin : Perempuan<br />

Alamat asal : RT/RW09/06 Ds.Taman Harjo, Singosari, Malang<br />

Agama<br />

: Islam<br />

xiv


Status<br />

: Mahasiswa<br />

Riwayat Pendidikan<br />

No Pendidikan Tempat Tahun<br />

Dari Sampai<br />

1. SD SDN Taman Harjo I 1994 1995<br />

2. SMP SLTP Negeri 1 Singosari 1995 2001<br />

3 SMA SMA Negeri 1 Lawang 2001 2004<br />

4. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang 2007 sekarang<br />

Malang, 25 Februari 20<strong>10</strong><br />

Ketua pelaksana,<br />

<strong>Windy</strong> Yunitasari<br />

NIM. 3073224<strong>10</strong>900<br />

2. ANGGOTA PELAKSANA 1<br />

Nama<br />

: Ardhi Kusuma<br />

TTL : Kediri, 25 Pebruari 1989<br />

Jenis kelamin : Laki- laki<br />

xv


Alamat asal<br />

Agama<br />

Status<br />

: RT/RW07/05 Ds.Banjar Arum, Singosari, Malang<br />

: Islam<br />

: Mahasiswa<br />

Riwayat Pendidikan<br />

No Pendidikan Tempat Tahun<br />

Dari Sampai<br />

1. SD SDN Banjararum 03 1994 1995<br />

2. SMP SLTP Negeri 1 Singosari 1995 2001<br />

3 SMA SMK 1 Singosari 2001 2004<br />

4. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang 2009 sekarang<br />

Malang, 25 Februari 20<strong>10</strong><br />

Pelaksana,<br />

Ardhi Kusuma<br />

NIM 209513419981<br />

3.ANGGOTA PELAKSANA 2<br />

Nama<br />

: Findra Siswanti D.P.<br />

xvi


TTL : Malang, 21 September 1989<br />

Jenis kelamin : Perempuan<br />

Alamat asal : Jalan Sawo <strong>10</strong>, RT/RW 11/2, Kedung<br />

Pendaringan,Kepanjen, Malang<br />

Agama<br />

: Islam<br />

Status<br />

: Mahasiswa<br />

Riwayat Pendidikan<br />

No Pendidikan Tempat Tahun<br />

Dari Sampai<br />

1. SD SDN Kedung Pendaringan 2 1994 1995<br />

2. SMP SLTP Negeri 4 Kepanjen 1995 2001<br />

3 SMA SMA Negeri 1 Kepanjen 2001 2004<br />

4. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang 2007 sekarang<br />

Malang, 25 Februari 20<strong>10</strong><br />

Pelaksana,<br />

Findra Siswanti D.P<br />

NIM <strong>10</strong>7821403463<br />

xvii


xviii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!