24.12.2014 Views

Supernova PARTIKEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

partiKel<br />

“Abah sendiri bilang, di sana ada kekuatan gelap. Kamu<br />

itu pasti sudah kena sirep. Orang waras mana ada yang mau<br />

ke sana”<br />

Ayah menatap Ibu lurus-lurus. Tampak siap meledak.<br />

Tapi Ayah memilih diam dan pergi.<br />

“Pokoknya kalau sampai ada apa-apa dengan kehamilanku,<br />

itu pasti salah kamu!” teriak Ibu.<br />

Ayah membanting pintu. Tak lama terdengar bunyi kayuhan<br />

sepeda. Ia akan menghilang lagi.<br />

Sambil mengusap air matanya, Ibu membelai rambutku.<br />

“Maaf, Zarah. Ibu cuma kesal. Ibu nggak serius ngomong<br />

begitu. Kamu temani Hara, ya Ibu mau baringan dulu.”<br />

Aku mengangguk, lalu menggandeng Hara yang waktu<br />

itu baru berulang tahun yang kelima.<br />

Ketika sudah hamil tua, Ibu mewanti-wanti Ayah untuk<br />

bersiaga di rumah setiap hari. Ayah lalu cuti mengajar dari<br />

kampus. Hanya tugas di Batu Luhur yang tetap ia jalankan<br />

dengan alasan rumah kami cukup dekat dari kampung. Ia<br />

bisa kembali kapan saja dibutuhkan.<br />

Hari itu Ayah tak kembali.<br />

Menjelang sore, Ibu mulai mulas-mulas. Bidan paling senior<br />

di Batu Luhur, Bidan Ida, sudah siaga di rumah. Sudah<br />

ada pula orang-orang yang diutus untuk menyusul Ayah ke<br />

37<br />

supernova_partikel.indd 37<br />

3/28/12 5:03 PM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!