You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
partiKel<br />
meminta petunjuk. Suatu malam sesudah salat istikharah, ia<br />
diberi mimpi. Dalam mimpinya, ada sinar menyilaukan turun<br />
di puncak Bukit Jambul. Sinar itu ternyata semacam<br />
pemangsa. Ia menelan Ayah, kemudian sinar itu hilang<br />
begitu saja ditelan gelap. Ada suara yang menerangkan kepada<br />
Abah bahwa itulah yang akan terjadi kepada Ayah jika<br />
Bukit Jambul diusik.<br />
Mimpi itu dimaknai Abah sebagai ujian Nabi Ibrahim<br />
saat harus mengorbankan anak kesayangannya, Ismail. Dengan<br />
legawa ia mengakui kepada warga Batu Luhur bahwa<br />
ia tak sanggup. Iman Abah belum sehebat Nabi Ibrahim.<br />
Abah tidak siap kehilangan Ayah.<br />
Kami tidak akan mengganggu jika tidak diganggu, demikian<br />
pesan terakhir dari sinar itu dalam mimpi Abah.<br />
Para pemimpin desa pun memaklumi. Abah bukan nabi.<br />
Tidak ada orangtua yang rela anaknya menjadi tumbal.<br />
Yang penasaran lantas mendesak Abah bercerita lebih<br />
lanjut tentang sinar itu. Jadi, kekuatan apa itu sebenarnya<br />
Jinkah Dedemitkah Ibliskah Abah hanya menggeleng dan<br />
bilang tidak tahu.<br />
Sejak mimpi itu, persepsi Abah tentang Bukit Jambul pun<br />
berubah. Tempat itu menggentarkannya lebih dari apa pun.<br />
Konsekuensinya, Ayah dilarang habis-habisan mendekat ke<br />
sana. Kalau ketahuan main di dekat Bukit Jambul, Ayah<br />
akan dihardik, dihukum, dipecut, dan digebuk. Begitu Bukit<br />
31<br />
supernova_partikel.indd 31<br />
3/28/12 5:03 PM