24.12.2014 Views

Supernova PARTIKEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

partiKel<br />

2.<br />

15<br />

Kelahiranku dan adik perempuan kecilku, Hara, tidak terlalu<br />

banyak membantu. Sering kudapati Abah dan Umi memandang<br />

kami lama dengan tatapan yang bertanya-tanya. Barangkali<br />

mereka kebingungan harus bersikap apa dan merasa<br />

bagaimana kepada dua bocah hasil hubungan “inses” anakanak<br />

mereka.<br />

Gigih, Ibu terus mencoba mendobrak tembok itu. Dialah<br />

manusia paling persisten dan konsisten yang pernah kukenal<br />

di dunia ini. Ia sanggup melaksanakan hidupnya laksana baris<br />

berbaris. Teratur, tertata, rutin.<br />

Hidup Ibu sepenuhnya untuk keluarga. Kami tidak pernah<br />

punya pembantu. Ibu mengurus segalanya dengan baik.<br />

Rumah mungil kami selalu resik, lantai selalu licin mengilap,<br />

semua permukaan furnitur bebas debu. Baju-baju kami tersetrika<br />

rapi dan wangi. Dapur kami mengebul setiap pagi,<br />

merupakan aroma aneka masakan. Tak jarang, Ibu memasak<br />

sambil menggendong Hara dalam balutan kain di tubuhnya.<br />

Makanan hangat selalu tersedia tiga kali sehari di meja.<br />

Tanpa alpa, kecuali jika sedang datang bulan, Ibu salat<br />

lima waktu, menjalankan puasa setiap Senin dan Kamis. Setiap<br />

Rabu malam, Ibu pergi pengajian ke masjid atau ke<br />

rumah Bu Hasanah, seorang ustazah yang sangat dihormati<br />

di daerah kami. Setiap akhir pekan, Ibu mengajakku dan<br />

Hara mengunjungi Abah dan Umi. Ia percaya, dengan kesupernova_partikel.indd<br />

15<br />

3/28/12 5:03 PM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!